Dalam sebuah karya penulisan Bahasa Indonesia, kamu tentu sudah tidak asing lagi dengan karya tulisan non fiksi.
Berbeda dengan karya sastra fiksi yang terdiri dari beragam kisah atau cerita yang mengandung nilai hiburan tersendiri, karya tulisan non fiksi ini biasanya lebih mengarah pada tulisan yang berdasarkan pada fakta yang nyata.
Dalam buku non fiksi, berbagai fakta yang sudah ada di kehidupan nyata nantinya akan diolah menjadi sebuah karya tulis, yang akan memuat beragam informasi penting untuk para pembaca.
Sementara dalam penyusunan karyanya, baik karya fiksi maupun non fiksi tentu memiliki beberapa unsur yang akan menjadi komponen pembangun dalam karya tersebut.
Apa saja unsur-unsur yang terdapat dalam buku non fiksi dan apa ciri-ciri yang membedakannya dengan buku fiksi pada umumnya? Simak penjelasannya berikut ini.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), buku non fiksi adalah karya yang tidak bersifat fiksi, karya tersebut ditulis berdasarkan fakta dan kenyataan yang ada (bisa juga berupa karya sastra, karangan, dan sebagainya).
Buku non fiksi biasanya menyajikan beragam informasi dan pengetahuan baru yang bersifat informatif dengan bahasa yang jelas dan akurat, yang nantinya akan menambah wawasan bagi para pembaca.
Dalam setiap karya non fiksi, bahasa yang digunakan biasanya adalah bahasa denotatif atau bahasa yang sebenarnya, sehingga pembaca bisa langsung memahami maksud dari isi buku tersebut.
Dari segi penulisannya, buku atau karya-karya non fiksi biasanya disampaikan dengan menggunakan bahasa yang formal, sesuai dengan kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar.
Tapi saat ini juga sudah ada beberapa buku non fiksi yang ditulis menggunakan bahasa yang santai, supaya pembaca bisa lebih memahami maksud yang terkandung dalam buku tersebut.
Bahasa yang digunakan dalam setiap karya non fiksi adalah bahasa denotatif, atau bahasa yang mengandung makna yang sebenarnya.
Setiap informasi yang ingin disampaikan oleh penulis harus disajikan dengan lengkap, to the point, dan juga tegas supaya tidak berbelit-belit dan membingungkan para pembaca.
Dalam buku non fiksi, tulisan yang dimuat harus sesuai dengan fakta dan bersifat faktual sesuai dengan data yang diperoleh, tujuannya supaya para pembaca bisa langsung mendapatkan informasi yang bermanfaat.
Tulisan non fiksi sebenarnya tidak melulu harus menggunakan bahasa yang kaku, sebab yang paling penting adalah tulisan tersebut bisa dipelajari dan dipahami secara mandiri oleh para pembaca.
Sebuah karya bisa dikatakan sebagai tulisan ilmiah populer saat karya tersebut sudah menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan sesuai dengan keinginan pasar.
Materi atau informasi yang ditulis dalam buku non fiksi tentunya harus merupakan temuan baru atau pengembangan dari temuan yang sudah ada sebelumnya, tujuannya untuk menyempurnakan ide dan menambah wawasan bagi pembaca.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Dalam penulisan dan penyusunannya, sebuah buku atau karya non fiksi tentunya memiliki beberapa unsur yang penting, simak penjelasannya berikut ini.
Pada cover atau sampul buku non fiksi, biasanya terdapat beberapa informasi mengenai buku tersebut seperti judul dan nama penulis, atau bahkan ada beberapa penulis yang juga menyertakan tahun terbit serta edisi buku.
Rincian sub bab buku biasanya berisi gambaran umum dari sub bab yang bersangkutan, tujuannya supaya para pembaca bisa lebih mudah memahami dasar-dasar informasi yang ada dalam buku tersebut.
Judul sub biasanya terletak di halaman daftar isi pada buku non fiksi, sehingga pembaca bisa lebih cepat dan lebih mudah untuk menemukan bagian yang ingin dicari.
Bagian ini akan menjelaskan secara rinci mengenai isi keseluruhan buku tersebut, biasanya ditulis dalam bahasa yang baku dan mudah dipahami oleh para pembaca, dan tentunya juga berdasarkan fakta dan data yang bisa dipertanggung jawabkan oleh penulis.
Unsur ini berupa daftar pustaka dari buku non fiksi, yang biasanya dibuat untuk menyertakan berbagai sumber referensi yang digunakan dalam penulisan buku tersebut.
Bahasa yang digunakan dalam penulisan buku non fiksi biasanya adalah bahasa yang sesuai dengan KBBI, dan jika ada kata serapan dari bahasa asing, penulis akan mencantumkannya di bagian glosarium supaya pembaca bisa mencari tahu arti katanya.
Selain itu buku non fiksi juga harus menggunakan bahasa yang lugas dan tidak bertele-tele, sehingga informasi yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh para pembaca.
Buku non fiksi harus ditulis secara sistematis dan terstruktur dengan baik dan runtut, sehingga tidak acak-acakan dan membingungkan para pembaca.
Nah, itu dia pengertian, ciri-ciri, dan unsur-unsur buku non fiksi yang perlu kamu tahu dan kamu pahami.
Sebagai contoh, ada beberapa buku non fiksi yang saat ini tengah populer di kalangan para pecinta buku, contohnya seperti buku Terdidik (Educated) karya Tara Westover.
Buku ini mengisahkan tentang kisah hidup si penulis, Tara Westover yang terlahir di keluarga komunitas penyintas di pegunungan Idaho yang terisolasi dari masyarakat.
Demi mewujudkan impiannya, Tara yang kala itu berusia 17 tahun akhirnya memutuskan untuk keluar dari zona nyaman, ia mencoba untuk memulai kehidupan barunya dengan menempuh pendidikan di 2 universitas terkemuka dunia yakni Harvard dan Cambridge University.
Melalui buku ini, Tara ingin menyampaikan bahwa tidak ada satupun orang yang tidak bisa mewujudkan impiannya, selama orang tersebut mau konsisten dalam berusaha dan berjuang.
Jika tertarik, kamu bisa dapatkan buku ini di Gramedia.com.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.