Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Fenomena Etnosentrisme Dari Kacamata Ilmu Sosial Budaya

Kompas.com - 18/10/2022, 14:30 WIB
Fenomena Etnosentrisme Photo by geralt on pixabay Fenomena Etnosentrisme
Rujukan artikel ini:
Filsafat Kebudayaan : Proses Realisasi…
Pengarang: Budiono Kusumohamidjojo
|
Editor Rahmad

Apakah kamu pernah menjumpai orang yang meremehkan budaya atau masyarakat lain? Ini adalah salah satu tanda sikap etnosentrisme yang termasuk menyerang budaya atau subkultur lain dalam bentuknya yang lebih ekstrem.

Misalnya, membenarkan kriminalisasi atau perang dengan negara bangsa lain karena perbedaan budaya. Budaya yang dimaksud sangatlah luas, mulai dari tradisi, kebiasaan, dan identitas sosial seseorang atau kelompok.

Fenomena etnosentrisme ini berkaitan erat dengan definisi penyimpangan seseorang. Bahkan, secara moral juga lebih rendah atau bahkan jahat.

Sederhananya, etnosentrisme adalah stereotip pada kelompok di luar mereka sebagai orang yang bodoh, buruk, atau bahkan tidak manusiawi.

Fenomena ini memberikan dasar bagi konflik budaya. Itulah sebabnya penting bagi kamu untuk memahami hal ini karena dampaknya yang bisa sangat buruk.

Pengertian Etnosentrisme

Etnosentrisme adalah evaluasi budaya lain berdasarkan nilai-nilai sosial dan standar budaya sendiri. Orang etnosentris menilai kelompok lain dalam kaitannya dengan kelompok dan budayanya sendiri, terutama dalam hal bahasa, perilaku, adat istiadat, dan agama.

Perbedaan dan perpecahan etnis inilah yang menentukan keunikan identitas budaya masing-masing kelompok etnis. Sementara itu, etnosentrisme dapat terlihat atau tidak terlihat dianggap sebagai kecenderungan alami dalam psikologi manusia.

Etnosentrisme memiliki konotasi negatif dalam masyarakat. Etnosentrisme jadi praktik melihat dan menilai budaya orang lain berdasarkan nilai dan keyakinan mereka sendiri. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani ethos, yang berarti bangsa, dan kentron, yang berarti pusat.

Oleh karena itu, etnosentrisme melibatkan negara menjadi sentral. Etnosentrisme menekankan perilaku yang menggunakan budaya atau etnis seseorang sebagai kriteria untuk mengevaluasi budaya, praktik, perilaku, dan kepercayaan orang.

Dalam ilmu-ilmu sosial, etnosentrisme menilai budaya lain dengan standar budaya sendiri daripada budaya lain. Oleh sebab itu, kecenderungan etnosentrisme adalah melihat budayanya sebagai pusat alam semesta.

Yakni realitas sejati yang mempengaruhi semua komunikasi antarbudaya, termasuk hubungan antar etnis. Hal ini terlihat bernas dari definisi etnosentrisme.

Porter dan Samovar (1997:10) mengungkapkan bahwa penyebab utama perbedaan budaya dalam sikap adalah etnosentrisme.

Kecenderungan itu secara tidak sadar memandang orang lain menggunakan kelompok dan kebiasaan sendiri sebagai dasar untuk semua penilaian. Semakin banyak dari kita memiliki kesamaan dengan mereka, maka semakin dekat mereka dengan kita.

Semakin besar ketidaksetaraan, maka semakin jauh mereka dari kita. Kita cenderung melihat kelompok kita, negara kita, budaya kita sebagai yang terbaik dan paling bermoral.

Pandangan ini menciptakan kerangka acuan yang menuntut kesetiaan pertama kita dan menyangkal keberadaan kerangka acuan lainnya. Pandangan inilah yang jadi posisi mutlak yang menetapkan posisi orang lain dari posisinya yang semestinya dalam budaya lain.

Faktor-Faktor Etnosentrisme

Berdasarkan pengertian etnosentrisme di atas, berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhinya:

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

1. Sejarah

Secara historis, etnosentrisme dapat dipicu ketika individu memiliki ikatan yang erat dengan sejarah keluarga dalam kaitannya dengan peristiwa pengembangan identitas masa lalu.

Kemudian mereka memiliki budaya, identitas yang berbeda ini berupa bahasa leluhur, adat istiadat, dan peristiwa masa lalu.

2. Multikulturalisme

Etnosentrisme ini terjadi ketika kondisi lingkungan sosial yang beragam dan ribut. Tentu saja terkadang ada rasa membanding-bandingkan hingga muncul konflik. Hal ini dapat terjadi karena ada banyak budaya bertemu.

3. Situasi Politik

Etnosentrisme muncul dari ide-ide individu atau kelompok untuk mendapatkan kekuasaan yang sah. Biasanya ada rasa identitas fanatik yang terkait dengannya.

Ini karena politik sering dilihat sebagai salah satu tempat yang lebih baik untuk menghasilkan keuntungan individu dan kolektif.

4. Kesetiaan

Etnosentrisme terjadi ketika budaya yang kuat membuat individu dalam suatu kelompok lebih cenderung memiliki loyalitas yang lebih dalam, mengikuti norma, dan membentuk hubungan dengan anggota terkait.

5. Jarak Sosial

Jarak sosial adalah aspek lain dari prasangka sosial dan menunjukkan tingkat penerimaan orang lain dalam hubungan yang ada di antara mereka. Jarak sosial adalah rasa memisahkan orang atau kelompok tertentu untuk jumlah penerimaan tertentu.

6. Prasangka Sosial

Prasangka adalah sikap negatif terhadap seseorang berdasarkan perbandingan dengan kelompoknya sendiri.

Sikap seperti itu dapat dicirikan sebagai sikap yang mengganggu efektivitas komunikasi antara komunikator dan, misalnya, komunikator yang berasal dari kelompok etnis yang berbeda.

7. Stereotip

Stereotip adalah kepercayaan seseorang terhadap orang lain (dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman). Keyakinan ini memungkinkan kita untuk memperkirakan perbedaan antara kelompok yang mungkin membesar-besarkan atau meremehkan karakteristik individu atau kelompok.

Buku Filsafat Kebudayaan : Proses Realisasi Manusia yang ditulis Budiono Kusumohamidjojo bisa kamu jadikan referensi untuk memahami fenomena sosial budaya ini.

Buku ini memetakan awal permasalahan mendasar kebudayaan dalam refleksi filosofis secara sistematik dan komprehensif. Selain itu, dalam buku ini ada banyak ilustrasi konkret yang membuat konteks pembicaraan tentang masalah sosial budaya terasa aktual.

Alur penjelasannya yang bernas dan tangkas akan memudahkan pembaca mencerna konsep teori dalam buku ini. Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau