Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Pertempuran Di Daerah yang Pernah Terjadi dalam Sejarah Indonesia

Kompas.com - 12/10/2022, 13:30 WIB
pertempuran di daerah Photo on sejarahone.id pertempuran di daerah
Rujukan artikel ini:
Kronik Pertempuran Surabaya Media Asing&Historiografi…
Pengarang: ADY SETYAWAN
|
Editor Rahmad

Indonesia memiliki sejarah panjang sampai akhirnya meraih kemerdekaannya. Banyak terjadi pertempuran di daerah yang menelan banyak korban jiwa. Bahkan setelah mendeklarasikan kemerdekaan, Indonesia masih berjuang mempertahankan kedaulatannya.

Seperti Pertempuran Ambarawa, pertempuran di Surabaya dan sejumlah pertempuran di daerah lainnya yang masih terjadi setelah 17 Agustus 1945 Indonesia Merdeka. Pertempuran di berbagai daerah di Indonesia jadi catatan sejarah panjang Bangsa ini berjuang.

Daftar Pertempuran di Daerah

Berikut ini daftar pertempuran di daerah yang pernah terjadi dalam sejarah bangsa Indonesia:

1. Perang Saparua di Ambon, Maluku (1817)

Di Maluku, penjajah Belanda membuat rakyat Indonesia sengsara melalui kerja paksa, pengiriman makanan laut, pemecatan guru untuk menghemat uang, mengubah pemuda menjadi tentara, dan keengganan Belanda untuk belajar dari mereka.

Menghadapi hal tersebut, para pemimpin dan pemuda Maluku sepakat untuk melawan kekejaman zaman penjajahan Belanda.

Terjadilah perang dengan orang Maluku yang dikomandoi oleh Lucas Latumahina, dimana selama itu Indonesia mampu menguasai Benteng Duurstede.

2. Perang Diponegoro di Jawa Tengah (1825-1830)

Perang Diponegoro berlangsung dari tahun 1825 hingga 1830 dan merupakan salah satu perang terbesar yang dihadapi Belanda.

Perang tersebut terjadi sebagai akibat dari kebijakan penjajahan Belanda yang tidak rasional, termasuk perampasan tanah kaum bangsawan oleh pemerintah Hindia Belanda.

Pada bulan Mei 1825 mereka mempertaruhkan tanah leluhur mereka di Diponegoro. Kemudian kremasi dijemput oleh pengikut Diponegoro. Pangeran Diponegoro diam-diam menggunakan taktik perang gerilya yang cepat, terarah, dan efektif.

Perang pecah di Tegalrejo pada tanggal 20 Juli 1825, dan tentara Belanda dikirim untuk menaklukkan Diponegoro. Tegalrejo, kubu pengikut Diponegoro, ditaklukkan dan dibakar habis oleh Belanda.

3. Perang Jagaraga Bali (1846-1849)

Pada tahun 1841, Belanda mulai memasuki Bali, memaksa orang Bali untuk tunduk dan mengakui pemerintah Belanda. Perang pecah pada tahun 1846, memaksa Raja Buleleng untuk menandatangani perjanjian damai.

Namun, seruan perdamaian diabaikan oleh pihak Bali, dan akhirnya Belanda melancarkan serangan habis-habisan. Dalam ekspedisi pertama tahun 1846, yang menyaksikan tiga pertempuran di Bali, Belanda mengirim pasukan sebanyak 1700 orang untuk menaklukkan Bali.

4. Perang Padri Sumatera Barat (1803-1838)

Pada saat itu masyarakat Sumatera Barat merupakan ulama atau ulama yang memiliki ikatan adat, dan datangnya bantuan dari Aceh menimbulkan kesulitan bagi pihak Belanda.

Selanjutnya, Belanda menerapkan sistem pertahanan Benteng tersel. Belanda membangun Fort de Kok di atas bukit yang tinggi dan Fort van der Kappelen menjadi benteng pertahanan mereka.

5. Perang Aceh (1873-1915 dan 1942)

Perlawanan rakyat Aceh melawan Belanda dalam semangat jihad, perang membela Islam. Belanda harus melawan rakyat Aceh, terbukti dengan tewasnya Jenderal Kohler dan gagalnya sistem pertahanan Benteng tersel.

Pada saat itu, Belanda kewalahan dengan perlawanan fisik dari orang Aceh, tetapi Snouck Hurgronje menyamar dan menemukan kelemahan orang Aceh.

6. Perang Sisingamaraja di Sumatera Utara (1878-1907)

Perlawanan rakyat Sumatera Utara terhadap Belanda dilakukan oleh Sisingamangaraja XII yang berlangsung selama 24 tahun. Perang ini disebabkan oleh upaya Belanda untuk mendirikan Pax Netherlandica.

Pertempuran dimulai pada tahun 1907 dengan penyerangan ke pusat pertahanan Belanda dan diakhiri dengan pengepungan benteng terakhir Sisingamangaraja di Pakpak.

7. Perang Banjar-Barito di Kalimantan Selatan (1866)

Perang Banjar dimulai dengan campur tangan Belanda dalam suksesi tahta Kerajaan Banjarmasin. Setelah Prabu Anom ditaklukkan Belanda, perlawanan rakyat Banjar dipimpin oleh Pangeran Antasari.

Peperangan pecah di Kalimantan, bala bantuan kepada Belanda tiba, dan Belanda mendorong mundur pasukan Pangeran Antasari. Perang benar-benar berakhir pada tahun 1866 ketika Pangeran Hidayat yang menjadi raja Banjarmasin menyerah kepada Belanda.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

8. Lima Hari Pertempuran di Semarang (15-19 Oktober 1945)

Pertempuran di daerah juga masih terjadi pasca Indonesia sudah mendeklarasikan kemerdekaannya. Seperti yang terjadi melawan Jepang pada tanggal 15-19 Oktober 1945 dan berakhir dengan gencatan senjata.

Alasan utamanya adalah tentara Jepang itu melarikan diri sebelum ditangkap dan dokternya meninggal. Kariadi dibunuh oleh tentara Jepang saat memeriksa sumber air yang diduga diracuni oleh Jepang.

9. Pertempuran Ambarawa (November 1945)

Antara satuan TKR dan pemuda melawan pasukan Sekutu Inggris yang terjadi pada tanggal 20 November 1945 dan berakhir pada tanggal 15 Desember 1945.

Mulai 20 Oktober 1945, Sekutu menuju Magelang untuk membebaskan tawanan perang Sekutu dan membebaskan tawanan perang NICA Belanda.

Pada tanggal 20 November 1945, perang pecah pada klimaksnya ketika Sekutu melanggar komitmen yang telah disepakati mengenai isi naskah.

10. Medan perang (Desember 1945)

Pertempuran itu terjadi pada 10 Desember 1945. Pasukan Sekutu mendarat di Medan pada tanggal 9 Oktober di bawah komando Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly menemani NICA.

Para pejuang siap membentuk divisi Benten pada 13 Oktober, ketika pertempuran pertama terjadi di Medan hari itu. Puncaknya adalah 10 Desember 1945.

11. Bandung Lautan Api (1946)

Dalam peristiwa yang terjadi pada 23 Maret 1946, warga Bandung membakar rumahnya dan mengungsi ke wilayah Bandung selatan. Lebih dari 200 juta rumah hancur hanya dalam tujuh jam.

Hal ini untuk mencegah Sekutu dan NICA Belanda menggunakan Bandung sebagai pangkalan militer.

12. Perang Puputan (November 1946)

Perang ini dilancarkan oleh I Gusti Ngurah Rai pada tanggal 20 November 1946. Pasukan TKR berjuang dengan sekuat tenaga untuk mengusir tentara Belanda yang kembali dari kekalahan Jepang.

13. Pertempuran 5 hari 5 malam di Palembang

Itu berlangsung dari 1 hingga 5 Januari 1947, dan gencatan senjata ditandatangani pada 6 Januari 1947. Masih banyak lagi perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kita tidak bisa menikmati momen ini tanpa perjuangan para pahlawan kita.

14. Pertempuran 10 November Di Surabaya

Pertama, ketika Brigadir Jenderal A.W.S Mallaby mendarat di Surabaya pada 25 Oktober 1945, pasukan Sekutu berusaha menguasai Surabaya, tetapi pertempuran pecah dan Jenderal Mallaby tewas pada 30 Oktober 1945.

Buku Kronik Pertempuran Surabaya Media Asing Historiografi Indonesia yang ditulis Ady Setyawan bisa kamu jadikan referensi untuk belajar sejarah pertempuran di daerah yang terjadi di Surabaya.

Ini adalah buku pertama yang menyajikan Peristiwa Pertempuran Surabaya dalam bentuk Kronik, membahas hari demi hari menggunakan sumber media asing dan catatan Indonesia yang lengkap.

Disajikan dengan cukup detail sehingga pembaca seakan larut dalam hari pertempuran yang menegangkan tersebut. Ini akan memberimu cukup gambaran bagaimana pertempuran di daerah saat itu demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari penjajah yang masih ingin menguasai bangsa kita.

Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau