Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Merindukan Seseorang, Apakah Dia Merindukan Kita Juga?

Kompas.com - 09/09/2022, 16:00 WIB
Jika Kita Merindukan Seseorang Apakah Orang Itu Juga Merindukan Kita Sumber Gambar: Pexels.com Jika Kita Merindukan Seseorang Apakah Orang Itu Juga Merindukan Kita
Rujukan artikel ini:
Rindu Tanpa Akhir
Pengarang: Imam Ghazali
Penulis Hana Sjafei
|
Editor Almira Rahma Natasya

Pernahkah kamu terpikir jika kita merindukan seseorang, apakah orang itu juga merindukan kita?

Perasaan rindu seringkali menghantui kita terhadap pasangan, orang tua ataupun kerabat yang sudah lama tidak berkomunikasi atau berjumpa.

Melansir dari laman yourtango.com, rindu alias kangen adalah perasaan yang muncul bersamaan dengan rasa cinta.

Ketika seseorang jatuh cinta, ini berhubungan erat dengan hormon dopamin dalam tubuh.

Hormon dopamin ini mempunyai pengaruh kuat terhadap rasa sakit, bahagia dan hasrat dalam diri.

Ketika kamu merasa rindu terhadap seseorang, hormon dopamin di tubuh juga akan meningkat dan membuat perasaan terasa sakit, bahagia tak karuan dalam waktu bersamaan.

Hormon dopamin juga berpengaruh pada produksi hormon serotonin yang mengendalikan stres, suasani hati dan juga nafsu.

Tak hanya itu, patut diketahui bagi kaum wanita, perasaan rindu atau kangen turut dipengaruhi oleh aktivitas hormon.

Gabrielle Lichterman dari Hormone Horoscope memaparkan, siklus bulanan pada wanita bisa mempengaruhi hormonnya.

Kondisi seperti ini meningkatkan rasa rindu, kangen, cemas, cinta dan bahagia di waktu bersamaan.

Siklus bulanan bisa berpengaruh besar terhadap sensitivitas, suasana hati dan tingkat ketergantungannya pada seseorang.

Lantas jika kita merindukan seseorang, apakah orang itu juga merindukan kita? Ternyata jawabannya bisa iya, bisa juga tidak.

Banyak beberapa kepercayaan jika memimpikan seseorang, berarti orang itu juga mengalami hal yang sama.

Meski demikian, berdasarkan Psych News Daily, kepercayaan itu sama sekali tidak benar dan hanya mitos belaka.

Apabila kamu memimpikan seseorang maka sebenarnya kamu sedang bermimpi tentang dirimu sendiri.

Hal ini lantaran mimpi merupakan cerminan dari apa yang sudah kamu lakukan dan kamu pikirkan sebelumnya.

Jadi, hal tersebut bisa saja disebut hanya sugesti yang sering menghampirimu.

Tanda Kita Dirindukan Seseorang

Berikut ini beberapa tanda ketika kita dirindukan seseorang.

1. Sering Bermimpi tentang Dirinya

Mimpi merupakan bunga tidur.

Dengan begini, sebenarnya mimpi tidak bisa dipastikan hal tersebut benar atau tidak.

Kamu bisa saja memimpikannya karena terlalu merindukannya.

Meski demikian, apabila terlalu sering memimpikan si doi, mungkin menjadi pertanda dia juga merindukanmu.

Untuk itu, tidak ada salahnya untuk menghubunginya terlebih dahulu dan menanyakan kabarnya.

2. Perubahan Suasana Hati

Apakah kamu pernah merasakan suasana hati yang berubah tak menentu?

Jika ya, mungkin saja itu tanda bahwa dia sebenarnya merindukanmu.

3. Tiba-Tiba Mengingatnya

Ketika kamu menonton, membaca, atau mungkin sedang bercanda ria bersama teman-temanmu, tanpa sengaja kamu mengingatnya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Hal tersebut bisa menjadi pertanda jika mungkin saja dia merindukanmu.

4. Perasaanmu Mengatakan Bahwa Dia Merindukanmu

Konon katanya ikatan batin seseorang dengan orang yang mereka cintai itu sangat kuat.

Terlebih, ketika kamu dan dia saling mencintai satu sama lain, kamu pasti merasakan batinmu berkata jika sang doi merindukan dirimu.

Meski demikian, patut diingat keempat tanda itu tidak sepenuhnya bisa dipercayai.

Hal ini kembali kepada diri kalian masing-masing.

Apabila kalian rindu, lebih baik segera menghubunginya dibandingkan dipendam begitu saja.

Cara Mengatasi Rindu

Menahan rindu terhadap seseorang itu tidak mengenakkan, membuat perasaan begitu campur aduk.

Berikut beberapa cara mengatasi rindu yang bisa kamu coba:

1. Buka Mata, Terima Realita yang Ada

Kamu harus benar-benar membuka mata.

Mulai menerima realita yang ada.

Misalnya saja, ketika seseorang yang kamu rindukan adalah orang yang kini telah pergi meski dulu pernah memberi kenangan indah dalam hidup.

Maka kamu bisa fokuskan pikiran saat ini.

Setidaknya kamu harus berdamai dengan realita yang ada.

Terima keadaan apabila dia yang kamu rindukan sudah tidak lagi peduli padamu.

2. Biarkan Perasaan Rindu Itu Mengalir tapi Batasi

Kamu bisa saja membiarkan perasaan rindu itu mengalir tapi batasi, ya.

Hal ini maksudnya agar kamu tidak tergoda untuk kembali stalking dia yang kini seharusnya sudah kamu relakan.

Akui saja terhadap diri sendiri, kamu merasakan rindu supaya kamu bisa merasa lebih baik.

3. Alihkan Perhatian

Kamu harus berusaha mengalihkan perhatian daripada merasakan rindu terhadap dia.

Menyibukkan diri bisa menjadi salah satu cara paling efektif untuk menghapus rasa rindu.

Ketika pikiran teralihkan pada kesibukan yang lain, maka kita tak akan lagi terlalu lama tenggelam dalam rasa rindu berkepanjangan.

Ingat, terdapat prioritas yang lebih penting yang perlu kamu lakukan saat ini loh.

Ingin mengenal lebih dalam tentang perasaan rindu? Kamu bisa membaca buku Rindu Tanpa Akhir karya Imam Ghazali.

Buku ini membahas tentang arti cinta kepada Allah dan mengalami kehangatan cinta-Nya.

Bila mencintai seseorang saja sejuta rasanya, bagaimana rasanya mencintai Allah?

Tertarik mengoleksinya? Segera check out di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau