Zaman serba canggih seperti saat ini membuat setiap individu tidak lepas menggunakan smartphone dalam keseharian.
Bahkan, individu bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk akses media sosial dan update status.
Meski demikian, masih ada beberapa orang yang jarang update status sekalipun mereka punya media sosial.
Lantas sifat orang yang jarang update status itu seperti apa?
Orang yang jarang update status di media sosial biasanya cenderung memiliki sifat tertutup dan sederhana atau bahkan pemalu.
Selain dilihat dari sering atau tidaknya update status, berikut ini cara melihat kepribadian seseorang dari media sosial.
Seringkali kita menemui beberapa orang yang menuliskan masalah pribadinya di status.
Hal ini menandakan orang itu memiliki kepribadian yang suka mencari perhatian.
Orang tersebut selalu ingin diakui sehingga menggunakan cara-cara tertentu untuk menarik simpati orang lain.
Beberapa orang seringkali menggunakan caption sederhana atau singkat pada unggahannya.
Hal ini menandakan orang itu merupakan tipe yang cenderung tertutup dan sulit ditebak.
Biasanya orang tersebut memiliki karakter sangat pendiam dan misterius.
Bagi sebagian orang lebih nyaman menghubungi via pesan.
Hal ini menandakan orang itu cenderung punya sifat introvert atau tertutup.
Berbanding terbalik dengan orang yang menghubungi via pesan, orang yang seringkali menghubungi via telepon itu cenderung punya sifat ekstrovert.
Bagi sebagian orang seringkali menggunakan foto profil alam atau meme lucu dibandingkan fotonya sendiri.
Hal ini menandakan orang tersebut introvert dan pemalu.
Meski demikian, berbeda halnya dengan orang yang suka upload foto selfie loh ya.
Mereka seringkali dinilai insecure terhadap dirinya sendiri jadi butuh pengakuan dari orang lain bahwa mereka menarik.
Bagi sebagian orang, media sosial bukanlah prioritas untuknya menumpahkan atau menceritakan segala sesuatu miliknya.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Orang yang memiliki karakter seperti ini mungkin lebih memilih bersosial media untuk hal yang benar-benar penting atau dia inginkan.
Misalnya mencari atau menghubungi seseorang, atau mencari informasi yang tengah hits.
Orang yang jarang update status bisa saja terjadi karena ia tidak memiliki inspirasi.
Biasanya orang dengan tipe ini juga tidak terbiasa membagikan aktivitas sehari-hari dan cenderung lebih sering membagikan informasi yang bermanfaat atau hiburan.
Saat orang membagikan status aktivitasnya dan keberadaannya tentu hal tersebut akan mempengaruhi privasi yang dia miliki.
Walaupun bagi sebagian orang merupakan hal biasa, tapi untuk beberapa orang yang lainnya hal tersebut adalah sebuah privasi yang harus dijaga.
Tidak mempunyai kuota internet seringkali membuat seseorang tidak sempat untuk membuat status di media sosial miliknya.
Dalam hidup, seseorang harus memilih apa yang menjadi prioritasnya dan mana yang bukan.
Orang yang jarang update status mungkin saja dalam kondisi sakit.
Walaupun terdapat beberapa orang lain masih sempat bercerita kepada pengikutnya tentang dirinya yang sakit.
Sayangnya, dalam beberapa kondisi ada pula seseorang yang tidak bisa untuk membuat status ketika dirinya sedang sakit.
Melansir Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders oleh American Psychiatric Association, orang yang sering update status bisa menjadi pertanda adanya gangguan kepribadian loh.
Gangguan kepribadian tersebut disebut HPD (Histrionic Personality Disorder).
HPD yakni gangguan kepribadian yang membuat emosi berlebihan dan kebutuhan besar untuk menjadi pusat perhatian.
Berikut gejala HPD yang patut kamu ketahui:
Ingin mengetahui seluk beluk tentang media sosial? Kamu bisa membaca buku Kebohongan di Dunia Maya karya Budi Gunawan.
Buku ini membahas tentang hoaks dan fake news yang seringkali menyebar di media sosial.
Tertarik membacanya? Segera check out di Gramedia.com!
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.