Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sifat Orang yang Jarang Update Status, Seperti Apa?

Kompas.com - 02/09/2022, 09:00 WIB
Sifat Orang yang Jarang Update Status Sumber Gambar: Freepik.com Sifat Orang yang Jarang Update Status
Rujukan artikel ini:
Kebohongan di Dunia Maya
Pengarang: Budi Gunawan
Penulis Hana Sjafei
|
Editor Ratih Widiastuty

Zaman serba canggih seperti saat ini membuat setiap individu tidak lepas menggunakan smartphone dalam keseharian.

Bahkan, individu bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk akses media sosial dan update status.

Meski demikian, masih ada beberapa orang yang jarang update status sekalipun mereka punya media sosial.

Lantas sifat orang yang jarang update status itu seperti apa?

Orang yang jarang update status di media sosial biasanya cenderung memiliki sifat tertutup dan sederhana atau bahkan pemalu.

Selain dilihat dari sering atau tidaknya update status, berikut ini cara melihat kepribadian seseorang dari media sosial.

Cara Melihat Kepribadian Seseorang dari Media Sosial

1. Curhat Masalah Pribadi di Status

Seringkali kita menemui beberapa orang yang menuliskan masalah pribadinya di status.

Hal ini menandakan orang itu memiliki kepribadian yang suka mencari perhatian.

Orang tersebut selalu ingin diakui sehingga menggunakan cara-cara tertentu untuk menarik simpati orang lain.

2. Sering Menggunakan Caption Simple

Beberapa orang seringkali menggunakan caption sederhana atau singkat pada unggahannya.

Hal ini menandakan orang itu merupakan tipe yang cenderung tertutup dan sulit ditebak.

Biasanya orang tersebut memiliki karakter sangat pendiam dan misterius.

3. Hubungi via Pesan

Bagi sebagian orang lebih nyaman menghubungi via pesan.

Hal ini menandakan orang itu cenderung punya sifat introvert atau tertutup.

4. Hubungi via Telepon

Berbanding terbalik dengan orang yang menghubungi via pesan, orang yang seringkali menghubungi via telepon itu cenderung punya sifat ekstrovert.

5. Gunakan Foto Profil Alam atau Meme Lucu

Bagi sebagian orang seringkali menggunakan foto profil alam atau meme lucu dibandingkan fotonya sendiri.

Hal ini menandakan orang tersebut introvert dan pemalu.

Meski demikian, berbeda halnya dengan orang yang suka upload foto selfie loh ya.

Mereka seringkali dinilai insecure terhadap dirinya sendiri jadi butuh pengakuan dari orang lain bahwa mereka menarik.

Alasan Orang Jarang Update Status

1. Malas

Bagi sebagian orang, media sosial bukanlah prioritas untuknya menumpahkan atau menceritakan segala sesuatu miliknya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Orang yang memiliki karakter seperti ini mungkin lebih memilih bersosial media untuk hal yang benar-benar penting atau dia inginkan.

Misalnya mencari atau menghubungi seseorang, atau mencari informasi yang tengah hits.

2. Tidak Memiliki Inspirasi

Orang yang jarang update status bisa saja terjadi karena ia tidak memiliki inspirasi.

Biasanya orang dengan tipe ini juga tidak terbiasa membagikan aktivitas sehari-hari dan cenderung lebih sering membagikan informasi yang bermanfaat atau hiburan.

3. Jaga Privasi

Saat orang membagikan status aktivitasnya dan keberadaannya tentu hal tersebut akan mempengaruhi privasi yang dia miliki.

Walaupun bagi sebagian orang merupakan hal biasa, tapi untuk beberapa orang yang lainnya hal tersebut adalah sebuah privasi yang harus dijaga.

4. Minim Paket Data

Tidak mempunyai kuota internet seringkali membuat seseorang tidak sempat untuk membuat status di media sosial miliknya.

Dalam hidup, seseorang harus memilih apa yang menjadi prioritasnya dan mana yang bukan.

5. Sakit

Orang yang jarang update status mungkin saja dalam kondisi sakit.

Walaupun terdapat beberapa orang lain masih sempat bercerita kepada pengikutnya tentang dirinya yang sakit.

Sayangnya, dalam beberapa kondisi ada pula seseorang yang tidak bisa untuk membuat status ketika dirinya sedang sakit.

Sering Update Status Juga Bisa Menjadi Pertanda Gangguan Kepribadian

Melansir Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders oleh American Psychiatric Association, orang yang sering update status bisa menjadi pertanda adanya gangguan kepribadian loh.

Gangguan kepribadian tersebut disebut HPD (Histrionic Personality Disorder).

HPD yakni gangguan kepribadian yang membuat emosi berlebihan dan kebutuhan besar untuk menjadi pusat perhatian.

Berikut gejala HPD yang patut kamu ketahui:

  1. Senang menjadi pusat perhatian
  2. Berpakaian atau menunjukkan perilaku menggoda atau bersikap genit yang berlebihan.
  3. Bertindak sangat dramatis, memunculkan emosi dan ekspresi yang berlebihan.
  4. Terlalu peduli dengan penampilan fisik.
  5. Sangat sensitif terhadap kritik atau ketidaksetujuan.

Ingin mengetahui seluk beluk tentang media sosial? Kamu bisa membaca buku Kebohongan di Dunia Maya karya Budi Gunawan.

Buku ini membahas tentang hoaks dan fake news yang seringkali menyebar di media sosial.

Tertarik membacanya? Segera check out di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau