Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Pola Gerakan Tari Jaipong, Ini Teknik Dasar dan Maknanya

Kompas.com - 25/08/2022, 19:30 WIB
gerakan tari jaipong Photo on budayajawa.id gerakan tari jaipong
Rujukan artikel ini:
Pendidikan Seni Tari
Pengarang: Tata Kurnita Yeniningsih
|
Editor Rahmad

Tari Jaipong merupakan tarian tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Tari Jaipong awalnya lahir di Karawang dan Bandung. Tarian ini memadukan beberapa kesenian tradisional seperti Wayang Golek, Pencak Silat dan budaya Ketuk Tilu.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Tari Jaipong menjadi terkenal karena gerakannya yang sangat energik, unik dan sederhana di Sunda sekitar tahun 1975.

Meski banyak bermunculan hiburan modern, kesenian tradisional Jaipongan tetap diminati dan menjadi hiburan yang menarik bagi masyarakat. Bahkan, animo masyarakat menjadikan tarian ini sebagai salah satu ikon yang mempromosikan kekayaan seni di wilayah Jawa Barat.

Berbeda dengan tarian tradisional lainnya, tari Jaipong memiliki ciri khas yang unik, terutama gerakan Tari Jaipong yang khas dengan keceriaan, erotisme, humanisme, semangat, spontanitas dan kesederhanaan.

Pola Gerakan Tari Jaipong

Setiap gerakan dalam tarian tradisional ini memiliki makna dan nilai tersendiri. Berikut ini berbagai jenis gerak Tari Jaipong yang perlu kamu ketahui jika ingin belajar tari tradisional ini:

1. Bukaan

Gerak tari Jaipong pertama ini merupakan gerak pembuka. Gerakan ini seperti kalimat pembuka saat program dimulai. Umumnya para penari berjalan melingkar dan tampil dengan menggunakan selendang di leher penari.

Penari melakukan gerakan pembukaan ini dengan anggun. Sehingga dapat menarik perhatian penonton yang menyaksikan pertunjukan tari Jaipong.

2. Pencugan

Gerak tari Jaipong selanjutnya adalah pencugan. Gerak ini merupakan gerak tari yang diiringi musik dan nyanyian yang bertempo cukup cepat. Gerakan ini juga dilakukan oleh penari yang lincah. Sehingga gerakan pencungan dapat membawa penonton bisa menikmati tarian Jaipong ini.

3. Ngala

Gerakan tari Jaipong ke-3 ini adalah gerakan Ngala. Gerakan ini adalah gerakan patah-patah. Gerakannya adalah gerakan point-to-point dan dilakukan dengan kecepatan yang sangat cepat. Gerakan ngala ini merupakan salah satu gerakan yang membuat tari Jaipong menjadi unik.

4. Mincit

Gerakan tari Jaipong yang tidak kalah penting adalah Mincit. Gerakan ini merupakan gerakan dari variasi gerakan yang satu ke gerakan yang lain. Gerakan minchit dilakukan oleh penari setelah penari melakukan gerakan ngala.

Jika kamu menonton pertunjukan tari Jaipong secara langsung atau di TV pasti tidak asing. Selain pola-pola gerakan yang disebutkan di atas, ada juga gerakan-gerakan dasar yang juga berpengaruh pada saat melakukan Tari Jaipong.

Gerakan ini juga harus dikuasai sebagai pedoman umum gerakan dan gerak tari. Secara umum, gerakan dasar dibagi menjadi tiga bagian. Pertama gerak geol yang merupakan gerakan yang berfokus pada sendi panggul.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Kedua gerak gitek yang merupakan gerakan dengan hentakan di pinggul. Ketiga gerak goyangan yang merupakan gerakan pinggul yang dilakukan tanpa ketukan.

4. Cingeus

Gerakan ini merupakan gerakan tari jaipong yang melenturkan kepala dan badan. Gerakan ini merupakan bentuk menunjukkan ketangkasan dan keluwesan seorang wanita mengikuti jejak hidupnya.

Gerakan ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Gerakan kaki tari Jaipong penting untuk kelincahan dan kemampuan beradaptasi wanita Sunda dalam kehidupan sehari-hari.

5. Gerakan Memutar atau Meliuk

Gerakan ini dilakukan dengan memutar dan dilakukan penari dengan cara memutar badan mengikuti tempo musik pengiring. Langkah tersebut merepresentasikan sifat luwes perempuan Sunda dalam menghadapi persoalan hidup.

6. Gerakan Ngagaleong

Gerakan selanjutnya adalah penekanan pada gerakan mata, dimana penari mengarahkan pandangan mata yang tajam ke suatu objek tertentu. Pentingnya gerakan ini adalah perempuan harus berani mengungkapkan pikirannya dan pandai berkomunikasi.

7. Variasi Gerakan

Tari Jaipong juga memiliki variasi gerakan yang dibuat dengan menyesuaikan tempo dan dinamika musik pengiring. Penari dapat memulai gerakan ini dengan langkah lamban dan beralih ke langkah cepat, atau sebaliknya. Gerakan ini mengekspresikan watak untuk dapat berbaur dengan apa yang terjadi dalam hidup daripada merasa bosan.

8. Gerakan Depok, Minced, Sonteng

Latihan ini berfokus pada kaki. Langkah tersebut menunjukkan kelincahan dan kemampuan beradaptasi perempuan Sunda masa kini.

Buku Pendidikan Seni Tari yang ditulis Tata Kurnia Yeniningsih dapat membantu kamu belajar tentang gerakan-gerakan dasar dalam tari tradisional. Termasuk gerakan Tari Jaipong yang memiliki teknik dasar yang jadi ciri khasnya.

Dalam buku ini kamu akan menemukan konsep umum dari tarian tradisional sampai teknik-tekniknya secara detail. Termasuk bagaimana mengapresiasi seni tari.

Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau