Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Contoh Pantun Sindiran yang Ampuh Menyadarkan Orang

Kompas.com - 22/08/2022, 12:30 WIB
pantun sindiran Photo by geralt on pixabay pantun sindiran
Rujukan artikel ini:
Komikin Ajah Kompilasi: Sindir-Sindiran
Pengarang: Komarudin Ibnu Mikam
|
Editor Rahmad

Kata-kata sindiran yang halus namun tajam adalah cara tidak langsung untuk mengekspresikan kemarahan atau rasa kesal terhadap seseorang. Tidak mudah mengungkapkan dendam terhadap seseorang yang mengganggumu.

Salah satu cara terbaik untuk mengekspresikan kemarahan terhadap seseorang adalah sarkasme. Cara unik yang bisa kamu gunakan adalah gaya bahasa sindiran dengan pantun nasehat yang lebih halus, tetapi tetap membuat orang tersebut tersinggung.

Cara ini telah menjadi fenomena yang tersebar luas di masyarakat. Ini adalah bentuk pembalasan terhadap orang-orang yang telah bertindak terlalu jauh dalam melakukan atau mengatakan sesuatu yang dianggap melanggar.

Melalui sindiran, dia bisa menarik perhatian orang-orang yang membaca kelakuan buruknya. Lemparkan beberapa sindiran dan kamu akan merasa nyaman dan tenang.

Contoh Pantun Sindiran

Ada banyak jenis sindiran yang bisa diungkapkan, seperti salah satunya menggunakan pantun. Pantun ini secara tidak langsung dapat menyampaikan ucapan unek-unek dalam pikiranmu.

Terutama tanpa kamu harus khawatir membuat masalah baru karena pantun bisa terkesan lebih luwes dan candaan. Berikut ini contoh pantun sindiran yang bisa kamu gunakan untuk menasehati atau menyindir orang yang melakukan kesalahan dan sebagainya:

1. Cari baju di akhir pekan

Berjalan kaki perlahan-lahan

Berkali-kali sudah dimaafkan

Jangan lagi ulang kesalahan

2. Jalan-jalan naik delman

Keliling kota hingga senja

Teman mengaku teman

Kalau ada maunya saja

3. Obat tabib sangat manjur

Badan sakit ditutup selimut

Kusangka teman yang jujur

Rupanya musuh dalam selimut

4. Pagi hari tanam bawang

Ada ular berkelat kelit

Seringkali pinjam uang

Giliran dipinjam sangat pelit.

5. Kunang-kunang berlaksa-laksa

Di waktu hujan badannya basah

Pinjam uang setengah memaksa

Bayar hutangnya sangat susah

6. Raja membangun satu dinasti

Jangan ada yang mencelakai

Lain di mulut lain di hati

Berteman hanya melukai

7. Hidup bahagia karena iman

Nafsu maksiat akan terkekang

Bagaimana disebut teman

Dia menusuk dari belakang

8. Bagus hati bila tabah

Ketika membaca surat biru

Jika dinasehati tak juga berubah

Baiknya ku cari sahabat baru

9. Enak sekali kue ketan

Ketan dari ladang selatan

Kenapa dia mengaku teman

Tapi melakukan penghianatan

10. Apalah arti sebuah taman

Hanya indah di waktu pagi

Apalah artinya seorang teman

Ditagih hutang, malah pergi

11. Aku punya sebidang taman

Untuk bersantai di waktu petang

Aku punya seorang teman

Kalau datang meminta utang

12. Hiasan indah berupa mutiara

Pemberian dari sang raja

Hiduplah secara sederhana

Walau kaya nggak usah pamer harta

13. Ikan bandeng banyak berduri

Ambil satu dibawa pergi

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Beribu maaf telah kuberi

Beribu salah dia ulangi

14. Lagu lama lagu keroncong

Kalau sekarang dangdutan

Belum kaya sudah sombong

Sudah kaya lupa daratan

15. Jengkol itu tajam baunya

Bau bagai api dupa

Mendekat kalau ada maunya

Sudah ditolong dia lupa

16. Si kancil memakan kentang

Lari melihat harimau kembar

Waktu susah dikasih utang

Sampai kaya belum dibayar

17. Sungguh mahal intan baiduri

Hiasan indah sang permaisuri

Teman sejati susah dicari

Teman palsu banyak di sini

18. Buah mangga di dalam karung

Mangga cengkir apa rasanya

Meski harta setinggi gunung

Tak ada akhlak apa gunanya

19. Burung merpati burung dara

Larinya cepat si burung unta

Sombong karena harta dunia

Kalau miskin terlunta-lunta

20. Ada bunga, bunga melati

Mekar ditaman hanya sendiri

Ada tetangga yang baik hati

Bibir manis suka menyakiti

21. Petani menanam bawang

Memandang sawah penuh harapan

Orang sombong pasti terbuang

Tak punya saudara tak punya teman

22. Air sumur dalam timba

Hendak dibawa ke dalam hutan

Gaya seperti harimau rimba

Rupanya hanya kucing penyakitan

23. Langit di bukit berwarna merah

Bagai api yang mulai padam

Salah sedikit langsung marah

Bagaikan api dalam sekam

24. Kebun luas kebun pepaya

Terlihat segar di waktu pagi

Di sini sudah berbahagia

Mohon jangan mengganggu lagi

25. Padang pasir penuh singa

Kumpulan rusa yang dicari

Puas Ku menabur bunga

Rupanya terinjak jadi duri

Nah, itulah contoh pantun sindiran yang bisa kamu gunakan untuk menasehati seseorang. Mana pantun yang ingin kamu sampaikan pada orang yang tidak kamu sukai? Hal terpenting adalah kamu harus tetap mengontrol emosi saat menasehati seseorang.

Buku Komikin Ajah Kompilasi: Sindiran-sindiran yang ditulis Komarudin Ibnu Mikam dapat memberimu referensi kata-kata sindiran. Terutama bagi kamu yang suka mengkritik dengan cara yang unik maka buku ini cocok untukmu.

Buku ini sendiri bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau