Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Dongeng Populer Si Kabayan yang Penuh dengan Pesan Moral

Kompas.com - 22/08/2022, 07:30 WIB
sinopsis dan pesan moral dongeng si kabayan Sumber: parentcircle.com sinopsis dan pesan moral dongeng si kabayan
Rujukan artikel ini:
Cerita Rakyat Nusantara (Edisi Revisi)
Pengarang: Faulia Rahma
|
Editor Rahmad

Sadarkah kamu kalau Indonesia ini tidak hanya kaya akan keragaman suku, bahasa, dan budayanya? Indonesia juga mempunyai banyak sekali cerita serta dongeng populer yang hadir di tengah-tengah masyarakatnya. Salah satu dongeng yang tidak asing lagi dan paling populer, khususnya untuk masyarakat Jawa Barat adalah dongeng sunda Si Kabayan.

Tidak hanya menggunakan bahasa Indonesia saja, tetapi dongeng ini juga bisa menggunakan bahasa Sunda untuk mengangkat unsur budaya di negara Indonesia. Bahasa Sunda sendiri adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat Sunda yang ada di daerah Jawa Barat seperti Bogor, Bandung, Sukabumi, dan lain sebagainya.

Seperti dongeng sunda pada umumnya, dongeng Si Kabayan ini juga merupakan dongeng yang memiliki banyak penyampaian ajaran moral serta hiburan. Mungkin beberapa dari kita ada yang sudah pernah menyaksikan cerita Si Kabayan ini versi filmnya. Namun, dengan membaca dongengnya, biasanya membuat kita pembacanya tidak merasa bosan karena penasaran dengan jalan cerita selanjutnya.

Berikut ini adalah sinopsis beserta pesan moral yang terdapat dalam dongeng Sunda yang berjudul Si Kabayan.

Sinopsis Dongeng Si Kabayan

Si Kabayan adalah dongeng yang hadir untuk menceritakan tentang seorang laki-laki pemalas yang bernama Kabayan. Di kehidupannya sehari-hari, Kabayan terkenal dengan sosok orang yang gemar sekali rebahan, karena ia hanya tertidur dan melamun tanpa ada kegiatan yang bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain.

Suatu ketika, sang istri yang bernama Iteung, minta si Kabayan untuk mencarikan sebuah hewan tutut di sawah. Kabayan Pun menuruti kemauan sang istri, akhirnya ia pun mengiyakan lalu pergi mencari tutut di sawah.

Namun, hingga sore hari, Kabayan tidak juga menampakkan batang hidungnya. Ia tak kunjung pulang ke rumahnya. Hal tersebut membuat sang istri khawatir dan memutuskan untuk akhirnya pergi menyusul si Kabayan ke sawah.

Sesampainya di sawah, sang istri malah mendapati si Kabayan sedang mengorek-ngorek tutut di pematang sawah. Kabayan mengaku tak mau turun ke sawah, karena menurutnya sawah tersebut dalam. Iteung pun merasa sangat kesal dengan kelakuan dan ulah kabayan, akhirnya memutuskan untuk mendorong sang suami ke dalam sawah yang malah membuat suaminya itu basah kuyup.

Pesan Moral dari Dongeng Sunda Si Kabayan

Pesan Moral dari Dongeng Sunda Si Kabayan Pesan Moral dari Dongeng Sunda Si Kabayan

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Jika kita membaca sekilas sinopsis dari cerita dongeng Si Kabayan di atas, cerita ini termasuk ke dalam jenis dongeng parabel. Yang mana, cerita ini mengandung nilai-nilai pendidikan disertai dengan hikmah hidup dan juga memiliki tokoh sentral yang memiliki karakter yang unik.

Umumnya, cerita Si Kabayan ini mempunyai beberapa pesan moral, di antaranya mengajarkan kepada kita semua untuk tidak menjadi orang yang pemalas. Dengan selalu bersikap malas-malasan malah justru bisa merugikan diri kita sendiri maupun orang lain.

Tak hanya itu, cerita rakyat ini juga mempunyai pesan moral lain, di mana seharusnya kita rela berkorban demi kelangsungan hidup kita sendiri maupun untuk keluarga. Jika kita enggan berusaha melakukan pengorbanan, maka nantinya kita tidak akan bisa memperoleh apa yang sedang menjadi tujuan kita sejak awal.

Dengan mengetahui sinopsis dan juga pesan moral yang terkandung dalam cerita dongeng Si Kabayan, kamu tentunya bisa mengambil beberapa pelajaran berharga dari cerita rakyat yang satu ini. sehingga bisa memberikan berbagai dampak yang positif untuk kita bisa menjalankan kehidupan dengan lebih positif dan jauh dari kata malas.

Cerita dongeng rakyat Indonesia sangatlah banyak dan beragam. Setiap provinsi di Indonesia pasti memiliki cerita rakyatnya yang khas dan sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Kamu bisa membacanya dalam satu buku saja melalui buku Cerita Rakyat Nusantara. Buku ini dibuat untuk menyajikan cerita rakyat Indonesia yang ceritanya paling populer sepanjang masa dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia.

Di dalam buku ini, setiap cerita selalu disisipi dengan berbagai fakta unik yang terkait dengan cerita maupun daerah asal dari cerita dongeng tersebut. setiap ceritanya juga dilengkapi dengan ilustrasi serta warna yang menarik.

Tak hanya itu, buku cerita dongeng Cerita Rakyat Nusantara juga mempunyai fitur mendengarkan dongeng dalam bentuk audio, kamu hanya perlu memindai QR Code yang ada di setiap halaman awal cerita. Menarik bukan? Buku ini juga sangat cocok untuk kamu bacakan bersama anak.

Buku ini bisa langsung kamu pesan di https://www.gramedia.com/

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau