Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Film Kungfu Terbaik untuk Hiburan yang Menyenangkan

Kompas.com - 12/08/2022, 16:00 WIB
Film Kungfu Terbaik Sumber Gambar: Pexels.com Film Kungfu Terbaik
Rujukan artikel ini:
Maria Beetle
Pengarang: Kotaro Isaka & Megumi…
|
Editor Almira Rahma Natasya

Menonton film dapat dijadikan salah satu sarana hiburan yang mengasyikkan.

Selain itu, pilihan tema atau genre dari sebuah film juga dapat dibilang sangat banyak dan beragam, salah satunya adalah tema kungfu.

Film kungfu sendiri tidak hanya dapat dinikmati di layar kaca saja, karena pada kenyataannya banyak sekali film kungfu yang hadir menghiasi layar lebar, bahkan hingga mendapatkan banyak penghargaan.

Racikan yang ditawarkan oleh film kungfu tidak hanya berfokus pada jalan ceritanya saja, tapi juga menghadirkan koreografi bela diri yang apik untuk dilihat.

Seni ilmu bela diri yang turut dihadirkan dalam film kungfu seakan mampu menjadi magnet yang menarik.

Berikut lima film kungfu terbaik yang dapat kamu nikmati di kala waktu luang.

Lima Film Kungfu Terbaik

1. Ip Man (2008)

Bercerita tentang Ip Man (Donnie Yen), seorang ahli bela diri yang kaya raya dari kota Foshan, Tiongkok.

Ketika bulan Oktober tahun 1937, pasukan tentara Jepang yang dipimpin oleh Jenderal Miura (Hiroyuki Ikeuchi) datang ke Tiongkok dan menjajah kota Foshan.

Kehidupan keluarga Ip Man yang berkecukupan, kini harus beradaptasi dengan kolonialisme yang dilakukan oleh pihak Jepang.

Bahkan, rumah Ip Man sendiri diambil alih untuk dijadikan markas tentara Jepang.

Jenderal Miura sendiri mengadakan sebuah turnamen bela diri, di mana siapa saja penantang yang mampu mengalahkan tentara Jepang akan diberi hadiah sekarung beras.

Namun, faktanya ketidakadilan justru malah diterima masyarakat Foshan.

Melihat hal ini membuat Ip Man berang dan menantang sepuluh anggota tentara Jepang sekaligus.

Jelas, ilmu bela diri yang dikuasai oleh Ip Man mampu menumbangkan tentara-tentara Jepang tersebut.

Jenderal Miura pun tertarik dan meminta Ip Man untuk mengajari orang-orang Jepang seni bela diri wing chun, tapi permintaan ini ditolak mentah-mentah oleh Ip Man dan menimbulkan kemarahan dalam diri Jenderal Miura.

2. The Karate Kid (2010)

Bercerita mengenai seorang bocah laki-laki bernama Dre Parker (Jaden Smith) yang harus rela pindah dari Detroit, Amerika Serikat, ke Beijing, Tiongkok, bersama ibunya, Sherry Parker (Taraji P. Henson).

Dre pun harus masuk ke sekolah baru di Beijing, di mana pastinya terdapat beberapa siswa yang kurang menyukainya, terutama Cheng (Zhenwei Wang), seorang atlet karate.

Di Negeri Tirai Bambu itu pula, Dre berjumpa dengan Meiying (Wenwen Han), seorang gadis yang pandai bermain biola.

Namun, pertemuan Dre dan Meiying harus diinterupsi dengan kedatangan Cheng yang menghajarnya untuk memperingatkan agar menjauhi Meiying.

Perseteruan antara Dre dan Cheng pun semakin memanas, hingga akhirnya Dre bertemu dengan Mr. Han (Jackie Chan), seorang ahli kungfu.

Pertemuan yang tidak disengaja antara Dre dan Mr. Han tersebut pada akhirnya membawa Dre berlatih ilmu diri kepada Mr. Han.

Namun, untuk menguasai kungfu ternyata tidaklah mudah, banyak hal yang harus dipelajari oleh Dre, salah satunya adalah kedisiplinan.

Demi memenangkan pertarungan dalam turnamen bela diri melawan Cheng, Dre pun rela berlatih keras agar mampu menguasai seni bela diri kungfu.

3. Kung Fu Hustle (2004)

Diceritakan kala itu kota Shanghai tengah mengalami kekacauan, di mana banyak geng yang berkuasa tanpa adanya tindakan hukum, karena sekelas polisi pun takut dengan mereka.

Salah satu geng tersebut adalah geng Kapak Merah yang sangat ditakuti dan dipimpin oleh Kakak Sum (Danny Chan Kwok-kwan).

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Suatu hari, ada dua orang pemuda, Sing (Stephen Chow) dan Bone (Lam Chi-chung), mendatangi Rumah Susun Kandang Babi yang dihuni oleh masyarakat kalangan bawah dari berbagai latar belakang untuk memeras mereka dengan mengaku sebagai anggota geng Kapak Merah.

Namun, sayangnya usaha keduanya gagal total karena ulah mereka tersebut justru malah mengundang kehadiran geng Kapak Merah yang asli.

Akibatnya, Rumah Susun Kandang Babi pun dikepung oleh geng Kapak Merah.

Akan tetapi, siapa yang menyangka jika penghuni Rumah Susun Kandang Babi mampu menghadapi geng paling ditakuti tersebut.

Perseteruan antara penghuni Rumah Susun Kandang Babi dan geng Kapak Merah pun menjadi semakin kisruh dan memanas.

4. Kung Fu Panda (2008)

Film animasi ini bercerita mengenai Po (Jack Black) si Panda, anak seorang penjual mi yang selalu bermimpi menjadi pendekar kung fu.

Namun, Po tidak mau mengecewakan ayahnya karena dia diharapkan menjadi penerus usaha keluarga sebagai penjual mi.

Suatu hari, keberuntungan mendatangi Po karena ketika dirinya tengah mengikuti seleksi di sebuah perguruan kung fu, Po justru malah dianggap sebagai Pendekar Naga.

Di sana, Po bertemu dengan pendekar kung fu yang sudah lama diidolakannya, Furious Five.

Furious Five terdiri dari Tigress (Angelina Jolie), Monkey (Jackie Chan), Mantis (Seth Rogen), Viper (Lucy Liu), dan Crane (David Cross).

Tubuh Po yang gemuk dianggap sebagai kelemahan untuk dapat menguasai seni bela diri kung fu.

Bahkan, Master Shifu (Dustin Hoffman), gurunya sendiri, meragukan kemampuan Po.

Dimulailah perjuangan Po untuk berlatih menjadi pendekar kung fu yang disegani.

5. Pendekar Tongkat Emas (2014)

Film ini bercerita tentang empat pendekar yang mempunyai seorang guru dan ibu angkat yang sama, yaitu Cempaka (Christine Hakim).

Empat pendekar ini terdiri dari Biru (Reza Rahardian), Gerhana (Tara Basro), Dara (Eva Celia), dan yang paling cilik Angin (Aria Kusumah).

Suatu ketika Cempaka mengumpulkan seluruh muridnya untuk mewariskan tongkat emas sekaligus jurusnya, Melingkar Bumi, yang diwariskan kepada Dara.

Namun, kedengkian merasuki hati Biru karena dia merasa lebih pantas mendapatkan tongkat emas tersebut.

Dara dan Angin pun diajak pergi oleh Cempaka ke suatu tempat untuk melatih jurus Melingkar Bumi, akan tetapi Biru dan Gerhana mencoba merebut tongkat emas tersebut dari tangan Dara dan menyebabkan Cempaka tewas seketika.

Dara pun bertemu dengan Elang (Nicholas Saputra) dan Naga Putih (Darius Sinathrya), di mana Elang ternyata putra Cempaka yang bisa mengajarkan Dara jurus Melingkar Bumi.

Sebelum Biru dan Gerhana kembali muncul, Dara pun harus menguasai jurus Melingkar Bumi untuk menghadapi mereka.

Jika kamu ingin mendapatkan cerita dengan sensasi pertarungan yang sama dalam media yang berbeda, maka buku Maria Beetle karya Kotaro Isaka yang menyajikan pertemuan para kriminal berbahaya dalam sebuah kereta Shinkansen ini cocok untuk kamu baca pula.

Adegan aksi yang tersaji pastinya akan membuat adrenalin ikut berpacu dengan pertarungan yang seru dan menarik.

Ditambah lagi, buku ini pun sudah diangkat menjadi sebuah film Hollywood yang dibintangi oleh Brad Pitt.

Jadi, tunggu apalagi? Sebelum menonton filmnya, yuk langsung pesan dan beli bukunya di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau