Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Ada Khasiat dari Darah Belut? Cari Tahu di Sini!

Kompas.com - 29/07/2022, 09:00 WIB
Khasiat Darah Belut Sumber Gambar: Canva Khasiat Darah Belut
Rujukan artikel ini:
Budi Daya Belut Di Media…
Pengarang: M Ghufran H Kordi…
Penulis Renny Novita
|
Editor Ratih Widiastuty

Belut adalah salah satu ikan paling gemuk dan mempunyai sumber protein hewani yang tinggi.

Belut relatif mudah ditangkap dengan perangkap ikan dan biasanya mereka berkembang biak di dekat muara di laut.

Mereka kemudian bermigrasi ke hulu untuk menghabiskan masa dewasa mereka di air tawar.

Pada saat pemijahan mereka berenang kembali ke laut.

Kebutuhan mereka untuk berenang inilah yang menyebabkan ikan ini gemuk karena belut membutuhkan cadangan lemak yang sangat besar untuk bertahan hidup dalam perjalanan panjang.

Itulah mengapa banyak kontroversi terkait belut karena kandungan lemaknya yang tinggi, namun baik dikonsumsi oleh anak-anak yang kekurangan gizi atau memiliki gizi buruk.

Kontroversi yang lain ada pada kandungan zat yang terdapat di dalam darah belut.

Adakah Khasiat dari Darah Belut?

Belut memang lezat, tetapi dia menyimpan sejumlah besar logam berat seperti merkuri.

Perlu diperhatikan juga ketika membunuh belut, karena terdapat protein di dalam darah belut yang bisa mengiritasi hingga beracun.

Fakta bahwa ikan air tawar ini memiliki darah beracun sebagian besar hanya diketahui di kalangan nelayan profesional, beberapa pemancing amatir, dan ahli biologi.

Ada protein dalam darah ikan mirip ular yang beracun bagi sebagian besar mamalia.

Dalam sebuah percobaan hewan, 0,3 gram darah belut membunuh seekor kelinci, sementara seekor anjing mati setelah disuntik 0,5 gram darah belut.

Tanda-tanda pertama keracunan adalah kejang otot.

Racun dalam darah belut lebih lanjut mempercepat pernapasan dan detak jantung sedemikian rupa sehingga sistem runtuh.

Namun, seperti pada hewan percobaan, racun harus disuntikkan langsung ke aliran darah.

Racun dalam darah ikan disebut "ichthyotoxin" atau racun ikan.

Jika ichthyotoxin bersentuhan dengan kulit atau selaput lendir seseorang, hal ini dapat menyebabkan luka bakar kimia, iritasi, dan kemerahan dengan peradangan yang berlangsung selama beberapa hari.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa darah belut tidak mempunyai khasiat melainkan mengandung racun yang bisa mengakibatkan iritasi sampai peradangan.

Apakah Aman Mengonsumsi Belut?

Protein beracun dalam darah belut akan rusak pada suhu tertentu atau selama proses pengasapan atau pengeringan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Jika kamu menyiapkan belut segar, racunnya akan hancur jika suhunya naik di atas 58 hingga 70 °C.

Suhu seperti itu dicapai dengan sangat cepat saat memasak dan menggoreng.

Oleh karena itu, tidak ada bahaya dari belut sebagai makanan ikan.

Belut segar dari counter ikan biasanya dimusnahkan dan dikeringkan darahnya.

Lokasi Budidaya Belut

Tentu saja berbeda antara kembang biak belut yang natural, yaitu di dekat muara di laut, atau di lumpur.

Belut, sebagaimana ikan air tawar lainnya, menurut buku Budi Daya Belut di Media Air Secara Organik, dapat dibudidayakan di berbagai lokasi, namun tidak di sembarang lokasi atau tempat.

Belut dapat dibudidayakan di lahan sempit, pekarangan rumah, garasi mobil, kolong rumah (jika bentuk rumah adalah rumah panggung), hingga lokasi yang luas namun harus sesuai habitat belut.

Belut toleran terhadap lingkungan, seperti minim oksigen dan minim air.

Belut dapat bertahan hidup pada lingkungan yang kritis, seperti bersembunyi dalam lumpur, tetapi beberapa faktor seperti ketinggian, tanah, kualitas air, dan lain-lain tetap menjadi perhatian utama.

Wadah yang cocok untuk budidaya belut dengan media air, antara lain kolam/bak beton, kolam terpal, drum/tong, dan toren.

Wadah-wadah ini dapat kamu pilih dan gunakan sesuai dengan lokasi yang kamu pilih.

Misalnya kamu bisa menggunakan drum/tong atau toren untuk budidaya belut di lahan sempit.

Di dalam buku Budi Daya Belut di Media Air Secara Organik, penulis menyarankan untuk calon peternak belut memilih drum plastik karena relatif aman dari risiko berkarat.

Sementara jika tetap ingin menggunakan drum yang terbuat dari besi, maka kita harus mempergunakan pelapisan bahan antikarat.

Karat selain berpengaruh pada usia pakai, dapat membahayakan belut budi daya.

Sebaiknya juga drum yang digunakan berukuran 200 liter dan tingginya saat direbahkan adalah 60 cm.

Jika kamu ingin mengetahui bagaimana menyiapkan drum sebagai media belut, ada baiknya memiliki dan membaca buku Budi Daya Belut di Media Air Secara Organik yang bisa kamu dapatkan dalam bentuk e-book di Gramedia Digital atau Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau