Belut adalah salah satu ikan paling gemuk dan mempunyai sumber protein hewani yang tinggi.
Belut relatif mudah ditangkap dengan perangkap ikan dan biasanya mereka berkembang biak di dekat muara di laut.
Mereka kemudian bermigrasi ke hulu untuk menghabiskan masa dewasa mereka di air tawar.
Pada saat pemijahan mereka berenang kembali ke laut.
Kebutuhan mereka untuk berenang inilah yang menyebabkan ikan ini gemuk karena belut membutuhkan cadangan lemak yang sangat besar untuk bertahan hidup dalam perjalanan panjang.
Itulah mengapa banyak kontroversi terkait belut karena kandungan lemaknya yang tinggi, namun baik dikonsumsi oleh anak-anak yang kekurangan gizi atau memiliki gizi buruk.
Kontroversi yang lain ada pada kandungan zat yang terdapat di dalam darah belut.
Belut memang lezat, tetapi dia menyimpan sejumlah besar logam berat seperti merkuri.
Perlu diperhatikan juga ketika membunuh belut, karena terdapat protein di dalam darah belut yang bisa mengiritasi hingga beracun.
Fakta bahwa ikan air tawar ini memiliki darah beracun sebagian besar hanya diketahui di kalangan nelayan profesional, beberapa pemancing amatir, dan ahli biologi.
Ada protein dalam darah ikan mirip ular yang beracun bagi sebagian besar mamalia.
Dalam sebuah percobaan hewan, 0,3 gram darah belut membunuh seekor kelinci, sementara seekor anjing mati setelah disuntik 0,5 gram darah belut.
Tanda-tanda pertama keracunan adalah kejang otot.
Racun dalam darah belut lebih lanjut mempercepat pernapasan dan detak jantung sedemikian rupa sehingga sistem runtuh.
Namun, seperti pada hewan percobaan, racun harus disuntikkan langsung ke aliran darah.
Racun dalam darah ikan disebut "ichthyotoxin" atau racun ikan.
Jika ichthyotoxin bersentuhan dengan kulit atau selaput lendir seseorang, hal ini dapat menyebabkan luka bakar kimia, iritasi, dan kemerahan dengan peradangan yang berlangsung selama beberapa hari.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa darah belut tidak mempunyai khasiat melainkan mengandung racun yang bisa mengakibatkan iritasi sampai peradangan.
Protein beracun dalam darah belut akan rusak pada suhu tertentu atau selama proses pengasapan atau pengeringan.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Jika kamu menyiapkan belut segar, racunnya akan hancur jika suhunya naik di atas 58 hingga 70 °C.
Suhu seperti itu dicapai dengan sangat cepat saat memasak dan menggoreng.
Oleh karena itu, tidak ada bahaya dari belut sebagai makanan ikan.
Belut segar dari counter ikan biasanya dimusnahkan dan dikeringkan darahnya.
Tentu saja berbeda antara kembang biak belut yang natural, yaitu di dekat muara di laut, atau di lumpur.
Belut, sebagaimana ikan air tawar lainnya, menurut buku Budi Daya Belut di Media Air Secara Organik, dapat dibudidayakan di berbagai lokasi, namun tidak di sembarang lokasi atau tempat.
Belut dapat dibudidayakan di lahan sempit, pekarangan rumah, garasi mobil, kolong rumah (jika bentuk rumah adalah rumah panggung), hingga lokasi yang luas namun harus sesuai habitat belut.
Belut toleran terhadap lingkungan, seperti minim oksigen dan minim air.
Belut dapat bertahan hidup pada lingkungan yang kritis, seperti bersembunyi dalam lumpur, tetapi beberapa faktor seperti ketinggian, tanah, kualitas air, dan lain-lain tetap menjadi perhatian utama.
Wadah yang cocok untuk budidaya belut dengan media air, antara lain kolam/bak beton, kolam terpal, drum/tong, dan toren.
Wadah-wadah ini dapat kamu pilih dan gunakan sesuai dengan lokasi yang kamu pilih.
Misalnya kamu bisa menggunakan drum/tong atau toren untuk budidaya belut di lahan sempit.
Di dalam buku Budi Daya Belut di Media Air Secara Organik, penulis menyarankan untuk calon peternak belut memilih drum plastik karena relatif aman dari risiko berkarat.
Sementara jika tetap ingin menggunakan drum yang terbuat dari besi, maka kita harus mempergunakan pelapisan bahan antikarat.
Karat selain berpengaruh pada usia pakai, dapat membahayakan belut budi daya.
Sebaiknya juga drum yang digunakan berukuran 200 liter dan tingginya saat direbahkan adalah 60 cm.
Jika kamu ingin mengetahui bagaimana menyiapkan drum sebagai media belut, ada baiknya memiliki dan membaca buku Budi Daya Belut di Media Air Secara Organik yang bisa kamu dapatkan dalam bentuk e-book di Gramedia Digital atau Gramedia.com.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.