Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Ilmu Komunikasi dan Perkembangannya

Kompas.com - 29/07/2022, 10:00 WIB
Sejarah Ilmu Komunikasi Sumber Gambar: Canva Sejarah Ilmu Komunikasi
Rujukan artikel ini:
Kartun Non Komunikasi
Pengarang: Larry Gonick
Penulis Renny Novita
|
Editor Almira Rahma Natasya

Kita hidup di dalam gempuran teknologi yang terkadang menimbulkan kebingungan.

Biarpun begitu, teknologi tidak memperlambat dan akibatnya kita diganjar kesulitan komunikasi.

Seperti yang ditulis di dalam buku Kartun (Non) Komunikasi Larry Gonick, selain bahasa yang kita pergunakan sehari-hari, kita juga mempunyai bahasa program, bahasa tubuh, pantomim, bahasa isyarat, fotografi, musik, bahasa mesin, psychobabble, bahasa pemerintah, ASCII, bahasa program, bahasa tulis, MS DOS, transmisi elektronik, peta diagram, tata bahasa visual, rambu lalu lintas internasional, jargon teknis, notasi matematis, slang, sinematografi, televisi, realitas maya, multimedia, dan komik.

Tapi, benarkah pengolahan dan penyebaran informasi ini dinamakan komunikasi? Dan apakah komunikasi hanya untuk manusia?

Jika kamu pernah membaca buku Kartun (Non) Komunikasi Larry Gonick atau Sapiens karya Prof Yuval Harari, kamu akan mengetahui bahwa semua makhluk hidup berkomunikasi satu sama lain.

Kicauan kompleks dari burung misalnya, merupakan bukti bahwa hewan menyampaikan informasi melintasi jarak yang jauh kepada anggota spesies mereka.

Bahkan, diyakini bahwa bentuk-bentuk awal komunikasi hewan diilhami oleh spesies lain, seperti misalnya bersiul.

Seperti yang kita baca di buku Sapiens, sejarah komunikasi diperkirakan dimulai pada sekitar 35.000 tahun SM, di mana manusia telah menggunakan bahasa dan simbol-simbol meskipun masih sangat sederhana.

Para ahli prasejarah kemudian menemukan lukisan-lukisan di dalam gua yang berasal dari sekitar 22.000 SM, dan diperkirakan merupakan cara manusia berkomunikasi pada zaman tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah hal terbesar yang dilakukan manusia dalam kehidupannya.

Karena itulah, komunikasi penting untuk dipelajari sebagai sebuah ilmu.

Empat Periode Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi

Secara umum, sejarah perkembangan ilmu komunikasi dapat dibagi menjadi empat periode, antara lain:

1. Periode Tradisi Retorika

Periode tradisi retorika dimulai sejak peradaban Yunani kuno, beberapa ratus tahun sebelum Masehi.

Adapun tokoh utama yang memiliki peran penting di era ini adalah Aristoteles, sebagai orang pertama yang mengkaji dan mengorganisasinya.

Menurut Aristoteles, pengertian retorika mengacu pada segala upaya yang bertujuan untuk persuasi.

Gagasan Aristoteles tentang retorika ini mencakup tiga unsur, yaitu ethos (kredibilitas sumber), pathos (hal yang menyangkut emosi/perasaan), dan logos (hal yang menyangkut fakta).

Dengan demikian, upaya persuasi menurut Aristoteles menuntut tiga faktor, yaitu kredibilitas dan pelaku komunikasi yang melakukan kegiatan persuasi, kemampuan untuk merangsang emosi/perasaan dari pihak yang menjadi sasaran, serta kemampuan untuk mengungkapkan fakta-fakta yang mendukung.

Retorika kemudian mengalami perkembangan seiring berkembangnya teknologi, diantaranya ditemukannya kertas oleh Tsai Lun di Cina pada tahun 105 SM.

Hal ini menjadi rahasia negara selama bertahun-tahun lamanya, sampai akhirnya CIna menjual produksinya ke negara lain.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Selanjutnya pada abad ke-12, kertas sudah sampai di Eropa dan penggunaannya semakin banyak sejak ditemukannya mesin cetak oleh Gutenberg pada abad ke-15.

Pada abad pertengahan, studi retorika mulai dipelajari secara institusional di Eropa.

Pada akhir abad ke-18, prinsip retorika yang dikemukan Aristoteles menjadi dasar bagi bidang kajian speech communication dan rhetoric.

2. Periode Pertumbuhan (1900 - Perang Dunia II)

Terdapat tiga peristiwa penting yang terjadi di periode ini, yaitu:

  • Penemuan teknologi komunikasi, seperti telepon, radio, telegraf, dan televisi
  • Proses industrialisasi serta modernisasi yang terjadi di negara-negara Eropa Barat dan Amerika
  • Pecahnya Perang Dunia I dan II

Di periode ini, jurnalisme telah berkembang sebagai sebuah ilmu di Amerika, dengan diterbitkannya sebuah buku berjudul The Social Order karya Robert Bierstedt pada tahun 1457.

Tahun 1903, didirikan sekolah jurnalistik oleh Joseph Pulitzer, seorang tokoh pers kenamaan di Amerika Serikat.

Dari sinilah, jurnalisme kemudian berkembang menjadi komunikasi massa.

3. Periode Konsolidasi (Perang Dunia II, tahun 1960-an)

Dalam periode ini ilmu komunikasi dikonsolidasikan sebagai suatu ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner.

Cakupan bidang studi komunikasi pun mulai diperjelas dan dibagi ke dalam beberapa bidang, yaitu komunikasi intrapersonal, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok dan organisasi, komunikasi makrososial, serta komunikasi massa.

4. Periode Teknologi Komunikasi (1960-an, zaman sekarang)

Sejak tahun 1960-an perkembangan ilmu komunikasi semakin kompleks dan mengarah pada spesialisasi.

Secara institusional, pesatnya perkembangan ilmu komunikasi tercermin dalam beberapa indikator, antara lain semakin banyaknya jumlah universitas yang menyelenggarakan program studi ilmu komunikasi, semakin banyak asosiasi-asosiasi profesional di bidang komunikasi, semakin banyak pusat-pusat penelitian dan pengembangan komunikasi.

Lalu, benarkah pengolahan dan penyebaran informasi ini dinamakan komunikasi?

Kita dapat menjawabnya dengan mengacu pada periode sekarang yang disebut sebagai periode teknologi komunikasi dan informasi.

Masyarakat dunia mulai mengenal bentuk lain dari komunikasi sejak era tahun 1990 hingga 2000, ketika kemunculan internet.

Ini yang menjadikan cakupan ilmu komunikasi semakin luas dan penerapan pendekatan disiplin ekonomi mulai dilakukan, karena informasi di masa sekarang ini merupakan komoditi yang memiliki nilai tambah.

Jika kamu tertarik mengetahui sejarah tentang ilmu komunikasi, kamu bisa membaca buku kartun karya Larry Gonick yang berjudul Kartun (Non) Komunikasi, di mana penjelasan ilmiah disajikan dengan “mudah” dan dapat dicerna.

Atau kamu juga bisa membaca Sapiens yang juga tersedia pula dalam bentuk komik grafis, yaitu Sapiens 1 dan Sapiens 2.

Jika kamu lebih menyukai text book, banyak pilihan buku Pengantar Ilmu Komunikasi lainnya yang tersedia di toko buku Gramedia atau kamu bisa lebih mudah menemukan dan memesannya melalui Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau