Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Mengatasi Orang yang Hobi Cari Muka

Kompas.com - 04/06/2022, 10:00 WIB
Cara Mengatasi Orang Cari Muka Sumber Gambar: Freepik.com Cara Mengatasi Orang Cari Muka
Rujukan artikel ini:
Magnet Kepribadian
Pengarang: Hari Laksana
Penulis Okky Olivia
|
Editor Ratih Widiastuty

Di lingkungan yang masyarakatnya hidup dalam keberagaman, kamu mungkin akan dihadapkan dengan situasi yang tidak pernah kamu harapkan sebelumnya, atau mungkin bertemu orang lain dengan karakter yang sulit untuk kamu terima.

Hal itu sebenarnya wajar karena manusia pasti memiliki perbedaan, tapi sebagai individu, kamu harus lebih pandai menilai dan memilah orang-orang yang baik atau tidak baik untuk dijadikan teman.

Misalnya seperti di lingkungan kerja yang di mana kamu akan bertemu dengan banyak orang dari lingkungan yang berbeda, sehingga kamu pasti akan menemukan beberapa orang yang sikapnya menyebalkan.

Salah satu sikap yang paling menyebalkan di lingkungan kerja dan lingkungan masyarakat pada umumnya adalah orang-orang yang hobi ‘cari muka’ agar bisa mendapatkan perhatian.

Orang-orang dengan tipe seperti ini tentunya akan membuatmu jadi terganggu dan bisa menambah beban pikiran.

Bagi kamu yang sedang mengalaminya, kamu bisa coba melakukan beberapa cara ini untuk menghadapi masalah ini.

5 Cara Jitu Mengatasi Orang yang Hobi Cari Muka

1. Jangan Menanggapinya Secara Berlebihan

Salah satu tips cerdas untuk menghadapi teman atau rekan kerja yang suka cari muka adalah dengan mengabaikan apa yang ia lakukan, dan jangan menanggapinya secara berlebihan.

Lewat cara ini kamu bisa lebih berhati-hati dengan mereka, karena pada dasarnya mereka mungkin adalah orang yang sulit dipercaya.

Selain itu, orang-orang yang bermuka dua juga bisa membicarakanmu saat kamu sedang tidak ada di dekatnya.

Jadi, usahakan untuk tidak terlibat dalam permainan buruknya.

2. Belajarlah untuk Mengendalikan Emosi

Orang-orang yang hobi mencari muka di mana pun ia berada, umumnya adalah tipe orang yang menyebalkan dan hanya bisa mencari perhatian untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain.

Sifat dan sikapnya ini tentu sangat menjengkelkan dan kadang membuatmu geram, tapi usahakan untuk tetap tenang dan tidak perlu terpancing emosi. Baca selenkapnya cara mengendalikan emosi.

Kamu harus tunjukkan bahwa kamu adalah pribadi yang jauh lebih baik, berkualitas, dan elegan, sehingga kamu tidak perlu mencari muka hanya untuk mendapatkan pengakuan.

Pembawaanmu yang terkesan santai atau tidak peduli, akan membuat mereka yang hobi cari muka justru akan capek sendiri.

3. Berusahalah untuk Tetap Produktif dan Profesional

Membicarakan soal teman atau rekan kerja yang hobi cari muka sebenarnya tidak akan ada habisnya dan malah membuatmu jadi sakit hati sendiri.

Jadi, belajarlah untuk tidak repot-repot mengurusi tingkahnya dan fokuslah pada dirimu sendiri.

Berusahalah untuk tetap mengerjakan hal-hal yang bisa membuatmu jadi lebih produktif setiap harinya. Baca selengkapnya terkait tips mengisi waktu luang.

Di tempat kerja, cara ini tentunya bisa menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang profesional, sehingga tidak perlu menjilat dan mencari muka untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Dengan cara ini kamu juga bisa memberikan contoh yang baik dan bisa menyadarkan orang lain bahwa cari muka dan pencitraan bukanlah hal yang baik untuk dilakukan.

4. Jangan Menjadikannya sebagai Teman Curhat

Curhat bisa menjadi salah satu kebutuhan manusia, terutama saat seseorang merasa kalut dan tidak tahu bagaimana cara mengatasinya.

Di saat-saat seperti itu, kamu tetap harus berusaha mencari orang yang tepat untuk dijadikan tempat curhat, dan jangan pernah sekali-kali curhat dengan orang yang hobi cari muka karena itu akan sangat berbahaya.

Jika kamu curhat dengan dia, maka dia akan mengetahui rahasiamu, yang nantinya bisa ia jadikan sebagai bahan untuk membicarakan dan menjatuhkanmu di kemudian hari.

5. Bersikaplah Lebih Tegas

Batas kesabaran manusia pasti akan menemukan titik lemahnya, terutama saat menghadapi orang yang terlalu sering mencari muka pada orang lain.

Saat teman atau rekan kerjamu sudah keterlaluan dan sering menindasmu, kamu tidak boleh sungkan untuk mencoba bersikap tegas padanya dan buktikan bahwa kamu bukan orang yang lemah.

Jika dia tetap mengabaikan teguranmu dan terus saja mencari muka di semua tempat, kamu harus tetap tegas dan menunjukkan bahwa kamu ada di posisi yang benar.

Jangan terlalu sering dibiarkan karena dia bisa semakin bertindak seenaknya.

Menghadapi orang-orang yang suka cari muka memang seringkali menjengkelkan dan menambah beban pikiran, padahal mereka belum tentu memikirkan bagaimana perasaan kita.

Selain kelima cara diatas, masih ada banyak cara lain untuk mengatasi mereka, misalnya saja dengan merubah dan meng-upgrade diri dalam hal kinerja dan kepribadian, agar bisa menjadi orang yang lebih positif, tangguh, dan bahkan bisa menjadi contoh yang baik untuk orang lain.

Membicarakan soal kepribadian dan meng-upgrade diri sendiri, kamu bisa coba untuk membaca buku Magnet Kepribadian yang ditulis oleh Hari Laksana.

Dalam buku ini, materi mengenai kepribadian akan dibagi ke dalam enam bab yang berbeda, dan masing-masing bagiannya akan membahas langkah-langkah untuk mengetahui serta mengenal kepribadian yang kamu miliki.

Pada dasarnya, semua manusia mungkin pernah memimpinkan dirinya untuk bisa menjadi pusat perhatian dan memiliki kepribadian yang kuat, untuk membuat semua orang mendengarkan dan mencontoh apa yang kamu lakukan.

Melalui buku ini, kamu juga akan diajarkan bagaimana caranya mengenali karakter yang ada dalam dirimu sehingga kamu bisa menciptakan kepribadian dan pesona baikmu sendiri.

Secara umum, buku ini akan memandu dan menemanimu untuk menjadi individu yang berkepribadian kuat, tangguh, dan mampu memikat banyak orang dengan hal-hal yang baik, tanpa kamu harus mencari muka untuk mendapatkan perhatian dari orang lain.

Buku Magnet Kepribadian ini bisa kamu beli melalui Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau