Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Psikologi Jika Kita Memikirkan Seseorang, Dari jatuh Cinta Sampai Terbawa Mimpi

Kompas.com - 01/06/2022, 12:00 WIB
Fakta Psikologi Jika Kita Memikirkan Seseorang Sumber Gambar: Pexels.com Fakta Psikologi Jika Kita Memikirkan Seseorang
Rujukan artikel ini:
Buku Berbicara Memikat, Orang Lain…
Pengarang: Ahmad Zubair
Penulis Lika Purnama
|
Editor Ratih Widiastuty

Memikirkan seseorang adalah hal normal yang bisa dilakukan oleh siapapun, terlebih ketika kita memang sedang menyukai orang lain.

Rasanya pasti akan sangat sulit untuk mengusir bayangan orang itu dari dalam pikiran kita, meski sudah sekuat tenaga berusaha.

Selain itu, ternyata memikirkan orang lain juga memiliki banyak efek bagi tubuh kita secara langsung maupun tidak langsung.

Lebih lanjut lagi, yuk, simak fakta-fakta psikologi berikut ini jika kita memikirkan seseorang!

Fakta Psikologi Jika Kita Memikirkan Seseorang

1. Emosi Positif Meningkat

Psikoterapis F. Cannas Aghedu melakukan penelitian tentang pengaruh lagu-lagu cinta dan peningkatan emosi positif pada 44 partisipan di sebuah fakultas psikologi universitas ternama di Italia.

Partisipan diminta untuk memikirkan orang yang mereka sayang sambil mendengarkan lagu-lagu cinta tentang hubungan mereka.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal psychology and sexuality tahun 2020 tersebut menghasilkan temuan, yaitu memikirkan pasangan sambil mendengarkan lagu-lagu cinta yang menggambarkan hubungan mereka memiliki pengaruh positif pada peningkatan emosi positif.

2. Tersenyum Tanpa Sadar

Ketika memikirkan seseorang, emosi positif dalam tubuh kita akan meningkat dan memunculkan kebahagiaan.

Begitu otak kita merasa bahagia, hormon endorfin diproduksi dan sinyal saraf ditransmisikan ke otot-otot wajah kita untuk memicu sebuah senyuman.

Begitu pula sebaliknya, ketika otot-otot tersenyum kita berkontraksi, mereka akan mengirimkan sinyal kembali ke otak untuk meningkatkan hormon kebahagiaan.

Inilah alasan mengapa kita bisa tersenyum tanpa alasan ketika memikirkan orang yang kita sayang, sebab ada rasa bahagia yang menguasai.

3. Terbawa Mimpi

Sigmund Freud si bapak psikoanalisis mencetuskan teori tentang mimpi. Baca selengkapnya tentang teori psikoanalisis.

Dalam teori tersebut Freud berpendapat bahwa mimpi mewakili pemikiran, motivasi, dan keinginan alam bawah sadar.

Dalam bukunya yang berjudul “The Interpretation of Dreams”, Freud juga menuliskan bahwa mimpi adalah pemenuhan terselubung dari keinginan-keinginan, dan kerinduan yang ditekan.

Jadi, bisa dibilang bahwa mimpi pada dasarnya adalah refleksi dari apa yang telah dilakukan atau dipikirkan seseorang sebelum tidur.

Sehingga ketika kita sangat sering memikirkan seseorang, apalagi dalam kondisi emosional yang tertaut seperti ketika sedang jatuh cinta, maka tidak heran bila orang tersebut sampai terbawa ke dalam mimpi.

4. Menandakan Jatuh Cinta

Pernah nggak, sih, kamu bertanya-tanya bagaimana tepatnya tanda-tanda sedang jatuh cinta?

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Jika berdasarkan berbagai penelitian, ada beberapa hal yang bisa menjadi pertanda bahwa kita sedang jatuh cinta, salah satunya adalah ketika kita terlalu sering memikirkan seseorang.

Saat jatuh cinta, kamu akan kesulitan mengusir dia dari pikiran.

Tak peduli seberapa keras kamu mencoba, bayang-bayang dirinya, suaranya, bahkan pesan chat darinya bisa terus berputar-putar di kepala.

5. Sulit untuk Fokus

Menurut teori atensi di psikologi kognitif, sebenarnya manusia tidak bisa melakukan segala hal secara bersamaan, atau yang biasa disebut multitasking.

Pencetus teori ini, yaitu Broadbent, mengatakan bahwa kita hanya bisa fokus ke satu hal dan mengorbankan hal lainnya.

Secara sederhananya, dunia ini penuh dengan informasi yang jumlahnya tidak terbatas, namun otak kita tidak bisa menampung semuanya sekaligus, sehingga atensi adalah proses “seleksi” untuk memilih mana yang penting.

Jadi, ketika otak kita digunakan terlalu banyak untuk memikirkan seseorang, maka kita akan kehilangan kemampuan untuk menaruh fokus di hal lainnya.

Inilah alasan mengapa ketika kita terlalu bahagia atau terlalu bersedih atas kehadiran seseorang, kita akan cenderung sulit melakukan aktifitas lain.

Itulah fakta psikologi jika kita memikirkan seseorang.

Memikirkan seseorang memang sangat menyenangkan, menciptakan sensasi butterfly feelings yang dapat meningkatkan hormon kebahagiaan.

Namun, pastinya kamu tidak ingin, kan, orang tersebut hanya sebatas dalam pikiran saja?

Nah, sebagai rekomendasi untuk memperlancar jurus PDKT kamu, Buku Berbicara Memikat, Orang Lain Terpikat, Hubungan Semakin Dekat akan sangat membantu.

Ahmad Zubair menulis buku ini sebagai pedoman bagi pembaca yang ingin belajar cara berkomunikasi dengan baik agar lawan bicara semakin mudah terpikat.

Di dalam buku setebal 168 halaman ini akan ada cara-cara jitu membangun percakapan yang menarik, sehingga kamu lebih mudah disukai orang lain.

Jika tertarik, buku Buku Berbicara Memikat, Orang Lain Terpikat, Hubungan Semakin Dekat kini tersedia di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau