Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Review Buku Anak Teladan The Good Son, Kisah Kekejaman Seorang Psikopat

Kompas.com - 30/05/2022, 16:00 WIB
Anak Teladan The Good Son Sumber Gambar: Gramedia.com Anak Teladan The Good Son
Rujukan artikel ini:
Anak Teladan (The Good Son)
Pengarang: Jeong You-Jeong
|
Editor Almira Rahma Natasya

Anak Teladan atau The Good Son adalah buku ke-4 karya Jeong Yu-Jeong yang merupakan sebuah buku bergenre psychological thriller.

Buku ini pertama terbit pada tahun 2016 dan merupakan buku Jeong Yu-Jeong pertama yang diterjemahkan ke bahasa Inggris.

The Good Son merupakan buku dengan tema yang sangat menarik.

Mengupas kegelapan di dalam diri manusia, buku ini dituturkan oleh sang 'iblis' itu sendiri. Baca selengkapnya terkait Review Novel The Good Son.

Sinopsis Buku The Good Son

Han Yu Jin, seorang pemuda pengidap epilepsi, terbangun di kamarnya dalam kondisi bersimbah darah tanpa mengingat satu kejadian pun.

Han Yu Jin yang tidak terluka kebingungan karena ia tidak tahu ini darah siapa dan kenapa ia berlumur darah.

Ia akhirnya memutuskan untuk keluar dari kamar dan turun ke bawah.

Di sanalah ia menemukan ibunya terbujur kaku dengan leher yang sudah tersayat.

Yu Jin tidak punya ingatan apa pun yang bisa menjelaskan apa yang saat itu ia lihat.

Obat epilepsi yang ia minum memang sering membuat ingatannya berantakan.

Yu Jin memutuskan untuk menyembunyikan jasad ibunya dan membersihkan rumahnya dari darah yang tergenang di mana-mana.

Yu Jin berusaha keras mengingat apa yang terjadi sebelum ia terbangun dengan darah di sekujur tubuhnya.

Ibu Yu Jin membesarkan Yu Jin seorang diri setelah ayah dan kakak Yu Jin meninggal belasan tahun silam.

Kemudian, ibu Yu Jin mengadopsi teman sekolah Yu Jin, Hae Jin, karena sebuah kecelakaan yang membuat kakek Hae Jin tidak bisa lagi mengurus cucunya.

Yu Jin dan Hae Jin terbilang cukup akur sebagai saudara angkat.

Mereka tidak pernah punya masalah yang berarti.

Ketika Yu Jin sibuk mencari tahu tentang kematian ibunya, Hae Jin sedang dalam perjalanan pulang ke rumah.

Ia menelepon dan memberi tahu Yu Jin bahwa telah terjadi pembunuhan di sebuah dermaga dekat apartemen mereka.

Seorang gadis telah tewas terbunuh dengan luka sayatan di leher.

Yu Jin yang merasa itu bukan kebetulan semakin resah dan berusaha mengingat ada di mana ia ketika pembunuhan itu terjadi.

Sambil berupaya menghindari Hae Jin dan tante sekaligus psikiaternya yang terus menerus mencoba menghubunginya, Yu Jin menelusuri ingatannya lewat catatan-catatan hariannya.

Ketika ingatan Yu Jin satu per satu mulai terbuka, Yu Jin sadar betul bahwa ia harus mencari cara untuk lepas dari masalah yang menjeratnya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium


Baca juga: Serial Netflix Terbaik


Review Buku The Good Son

Novel ini tidak disarankan untuk dibaca oleh usia di bawah 17 tahun karena kontennya yang sadis dan brutal.

The Good Son bukan merupakan novel misteri yang akan membuat pembaca menebak-nebak siapa pelaku pembunuhan.

Secara gamblang, penulis sudah menyiratkan bahwa Yu Jin adalah orang yang membunuh ibunya sendiri.

Namun, yang jadi pertanyaan adalah mengapa ia membunuh ibunya dan mengapa ia tidak ingat apa-apa?

Pembaca akan diajak menelusuri masa lalu Yu Jin, mulai dari masa kecil ketika ayah dan kakaknya masih ada, kemudian ketika tantenya berkata bahwa Yu Jin mengidap epilepsi dan harus mengonsumsi obat setiap hari, lalu kehidupannya bersama saudara angkatnya, Hae Jin.

Sebagai seorang pemuda berusia 26 tahun, Yu Jin masih dikontrol oleh ibunya yang serba khawatir akan kehidupannya.

Yu Jin mengingat malam-malam ketika ia diam-diam keluar rumah dan melakukan hal yang ternyata ia nikmati, yaitu menguntit perempuan.

Pembaca akan diajak mengikuti rahasia-rahasia tergelap dalam otak Yu Jin yang merupakan seorang psikopat.

Bagaimana Yu Jin melakukan semua hal mengerikan yang ia lakukan dan tak pernah merasa bersalah, dan ia juga tak punya emosi normal seperti manusia kebanyakan.

Di malam ketika perempuan di dermaga dan ibunya sendiri terbunuh, Yu Jin akhirnya mampu menyusun ingatannya.

Tanpa merasa bersalah, Yu Jin kemudian berusaha untuk menghindar dari saudara angkat dan tantenya.

Buku ini akan membuat pembaca ngeri sekaligus mual dan jijik karena pemikiran-pemikiran Yu Jin yang tidak normal.

Namun, kelebihan dari buku ini adalah kekuatan karakter Yu Jin yang dari luar terlihat lemah dan pendiam, nyatanya adalah seorang iblis yang keji.

Pembaca akan merasakan kengerian pada setiap hal yang membuat Yu Jin merasa puas atau senang.

Detail yang dituliskan oleh Jeong Yu-Jeong juga membuat cerita mengerikan ini terasa hidup dan nyata.

Penutup dari buku ini juga tidak terduga.

Pembaca akan dibuat kesal dan terkejut karena sifat manipulatif Yu Jin yang semakin menjadi-jadi ketika menyadari bahwa dirinya adalah psikopat.

Jika kamu menyukai cerita bergenre thriller, buku ini adalah pilihan yang tepat untuk kamu baca.

Sudut pandang yang unik dari buku ini akan menciptakan sensasi rasa takut yang baru dan benar-benar membuat bulu kuduk berdiri!

Segera dapatkan buku The Good Son hanya di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau