“Anak-anak tidak butuh kesempurnaan dari orangtua mereka. Yang perlu kita lakukan adalah menghindari membahayakan mereka, dan menawari mereka ‘pengabdian yang biasa’ yang selalu dibutuhkan dari orangtua.”
Itulah yang disampaikan psikolog ternama D. W. Winnicott setelah melakukan banyak observasi pada orangtua dan anak-anak.
Oleh karena itu, kita sebagai orangtua tidak perlu tertekan jika tidak bisa menjadi orangtua yang sempurna, sebab sesungguhnya pun manusia tidak ada yang sempurna.
Tidak mengapa jika kita melakukan kesalahan.
Karena yang terpenting bagi anak adalah hubungan emosional yang erat dengan orangtuanya.
Ini pun telah terbukti dari studi demi studi yang menunjukkan bahwa perlindungan terbaik untuk remaja dari ekses budaya dan kelompok sebaya adalah hubungan yang dekat dengan orangtua.
Dan, kita membangun koneksi itu sejak anak kita masih bayi.
Walaupun begitu, pasti ada orangtua yang tetap merasa kesulitan untuk menjalin hubungan emosional dengan anak.
Karena, sering kali niat dan tindakan sukar untuk berjalan beriringan.
Orangtua berniat untuk memberikan pelukan hangat pada anak, berbicara dengan lembut, dan tindakan penuh kasih lainnya.
Namun kenyataannya, tindakan yang orangtua lakukan adalah memberinya pukulan, meneriakinya, dan hal-hal yang membuat orangtua menyesal telah melakukannya.
Mengapa demikian?
Menurut Dr. Laura Markham, seorang psikolog dan penulis buku Super Parent: Panduan Parent-Nial Mengasuh Anak Di Era Digital, hal itu terjadi karena adanya luka di masa kecil orangtua.
“Kita semua terluka saat masih anak-anak, dan jika tidak menyembuhkannya, luka-luka itu akan menghalangi kita dalam mengasuh anak kita seperti yang benar-benar kita inginkan,” ujarnya.
Karena dengan adanya luka masa kecil, akan membuat seorang ayah secara tidak sadar mengulangi pengasuhan ayahnya yang menghakimi kepada putranya sendiri.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Akibat luka masa kecil, membuat seorang ibu tidak bisa mengatur batas pada perilaku anak-anaknya sebab ia tidak bisa menanggung kemarahan mereka padanya, yang pada akhirnya membesarkan anak-anak pencemas yang egois.
Lalu, bagaimana untuk menemukan dan menyembuhkan luka masa kecil ini?
Dalam buku Super Parent: Panduan Parent-Nial Mengasuh Anak Di Era Digital, Dr. Laura Markham menjelaskan banyak hal tentang menemukan dan menyembuhkan luka masa kecil ini.
Salah satu caranya adalah dengan menjadi orangtua secara sadar.
Menurut Dr. Laura Markham, jika memperhatikan dengan saksama, kita akan tahu saat anak memancing emosi kita.
Setiap kali “terpancing”, kita akan mendapati bahwa ada sesuatu di dalam diri yang membutuhkan penyembuhan.
Setiap kali anak memancing emosi kita, dia tengah menunjukkan pada kita masalah yang tak teratasi dari masa kecil kita sendiri.
Apabila telah menemukan dan menyembuhkan luka di masa kecil ini, orangtua tidak akan lagi mudah terpancing.
Bahkan, pancingan emosi dari anak-anak itu akan ditanggapi dengan sikap humor yang hangat dan tenang.
Dan dampaknya, anak-anak pun akan memiliki rasa ingin bersikap baik di hadapan orangtuanya.
Di dalam bukunya tersebut, Dr. Laura Markham mengatakan bahwa saat bayi-bayi yang mempunyai keterikatan aman dengan orangtuanya beranjak dewasa, mereka membentuk hubungan yang lebih baik dengan orang lain, mempunyai rasa penghargaan diri yang tinggi, lebih fleksibel dan tabah saat mengalami stres, dan berkinerja lebih baik di setiap aspek kehidupan, mulai dari tugas sekolah hingga ke interaksi dengan teman sebaya.
Dengan demikian, semakin pentinglah penyembuhan luka masa kecil pada orangtua demi menjalin hubungan yang baik antara orangtua dan anak.
Ini perlu dilakukan demi masa depan anak yang bahagia, sesuai harapan semua orangtua di dunia.
Buku Super Parent : Panduan Mengasuh Anak Di Era Milenial bisa didapatkan secara online melalui Gramedia.com.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.