Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Public Speaking tentang Motivasi dan Beberapa Metode yang Bisa Kamu Gunakan

Kompas.com - 12/05/2022, 09:00 WIB
Contoh Public Speaking tentang Motivasi Sumber Gambar: Freepik.com Contoh Public Speaking tentang Motivasi
Rujukan artikel ini:
Cara Sukses Public Speaking
Pengarang: Arisatya Yogaswara
Penulis Okky Olivia
|
Editor Ratih Widiastuty

Public speaking atau berbicara di depan umum merupakan sebuah kemampuan atau skill yang tidak tumbuh secara alami, sehingga harus terus dilatih dan dipelajari setiap hari.

Berbagai teknik yang ada dalam public speaking sebenarnya termasuk mudah dan bisa dipelajari oleh semua orang dari berbagai kalangan.

Bagi beberapa orang yang belum terbiasa, bicara di depan umum mungkin dianggap sebagai hal yang sangat sulit untuk dilakukan, terlebih jika ia tidak memiliki kepercayaan diri.

Sebaliknya, jika seseorang sudah terbiasa bicara di depan banyak orang, ia pasti memiliki banyak trik khusus yang membuatnya bisa menguasai audiens dan membuat mereka mau mendengarkannya dengan seksama.

Suka atau tidak suka, pada kenyataannya public speaking memang menjadi salah satu skill yang sangat penting dan berguna, tidak hanya di ranah pendidikan saja, tapi juga di ranah masyarakat secara umum.

Untuk bisa menguasainya, tentunya dibutuhkan kemampuan berkomunikasi yang baik, efektif, dan tepat sasaran.

Dasar dan Metode dalam Public Speaking

Berikut adalah beberapa dasar dan metode public speaking yang perlu kamu pelajari dengan cermati karena semuanya memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing.

1. Impromptu atau Ad Libitum

Metode impromtu merupakan sebuah metode public speaking yang dilakukan dengan cara spontan dan tidak membuat catatan naskahnya terlebih dahulu.

Metode yang satu ini biasanya tidak memiliki persiapan tertentu karena kamu diharuskan untuk tampil dan bicara secara mendadak.

Dalam metode ini, kamu akan terasa lebih jujur saat berbicara karena semua hal yang kamu bicarakan merupakan gagasan atau pendapat yang spontan, tapi di sisi lain kamu akan menemukan kesulitan karena keterbatasan penguasaan materi yang akan kamu bicarakan.

2. Manuscript atau Naskah

Metode ini merupakan metode dengan cara membaca naskah yang sudah disiapkan sebelumnya, biasanya digunakan untuk acara-acara resmi dan formal sehingga membutuhkan persiapan khusus untuk menghindari adanya kesalahan.

Dengan memiliki naskah di tangan, kamu bisa lebih hati-hati dalam memilih kata-kata dan kalimat yang akan diucapkan, kamu juga bisa lebih lancar dalam berbicara.

Tapi dalam metode ini, kamu mungkin akan sedikit mengurangi interaksi dengan audiens sehingga pembicaraan kamu terasa lebih kaku.

3. Memoriter atau Hafalan

Sama seperti namanya, metode ini dilakukan dengan cara menghafal teks atau naskah yang sudah disiapkan, sehingga kamu tidak memerlukannya saat ingin menyampaikan pidato.

Walaupun terasa mudah, tapi metode ini tentunya tidak disarankan untuk kamu yang kurang memiliki daya ingat yang tinggi karena akan menimbulkan risiko yang merugikan jika kamu tiba-tiba melupakan isi naskahnya di tengah pidato.

4. Extempore atau Using Note

Metode extempore ini menjadi metode yang paling dianjurkan, karena kamu bisa menggunakan naskah saat pidato, tapi naskahnya hanya berisi garis besar atau poin-poin pentingnya saja.

Dengan begitu, kamu akan lebih merasa tertantang untuk explore dan membicarakan banyak hal, tapi tetap harus berpacu pada naskah yang sudah kamu buat sebelumnya.

Di masa perkembangan zaman seperti sekarang, public speaking yang bertema motivasi sepertinya masih sangat diminati oleh banyak orang, terutama motivasi mengenai kehidupan.

Pasalnya, ada banyak sekali tema tentang kehidupan yang bisa diangkat dan bisa menjadi motivasi, terlebih bagi mereka yang sedang mengalami putus asa.

Berikut ini beberapa ide public speaking tentang motivasi yang bisa menginspirasi.

Contoh Gambaran Public Speaking tentang Motivasi

1. Menghadapi Kegagalan

Kegagalan bukanlah hal yang memalukan dan tidak menandakan bahwa kamu orang yang tidak beruntung.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Sebagai manusia, cobalah untuk berusaha positif dalam menghadapi suatu kegagalan, jangan pernah menyalahkan orang lain atau diri sendiri.

Dengan begitu, kamu akan lebih mudah melaluinya tanpa penyesalan, dan kamu bisa menjadi pribadi yang jauh lebih baik di masa depan.

2. Semangat Belajar di Tengah Gempuran Pandemi

Membiarkan dirimu terpuruk di tengah kondisi pandemi adalah hal yang sia-sia, jadi cobalah untuk berubah.

Kamu bisa mulai rutin bangun pagi, menjaga kesehatan dengan makan makanan yang bergizi, dan berusaha untuk menemukan afirmasi positif setiap harinya.

Dengan tubuh dan pikiran yang sehat, kamu akan mudah menyerap ilmu yang ditransfer oleh para pendidik, dan ilmu tersebut tentunya akan sangat berguna di masa depan.

Situasi pandemi seharusnya tidak membuat kita menjadi lemah dalam belajar, karena sejatinya, belajar adalah kegiatan yang tidak hanya terbatas pada gedung sekolah, karena kamu bisa melakukannya dimana saja dan kapan saja.

3. Gali Potensi Diri dan Jauhi Hal Negatif

Sebagai generasi muda, kita tentunya harus sama-sama sadar akan bahayanya teknologi dan informasi yang mungkin bisa membawa kita ke arah negatif.

Saat ini, sudah bukan waktunya kita untuk mudah tergoda dan terbujuk arus negatif, kita hendaknya memahami bahwa hidup adalah anugerah yang harus dimanfaatkan dengan baik dan tidak boleh disia-siakan.

Punya prinsip tertentu dan terus berusaha menggali potensi diri adalah sesuatu yang sangat positif, yang akan membawa kita menuju perubahan tidak hanya bagi diri sendiri, tapi juga bagi masyarakat secara umum.

4. Manusia Adalah Makhluk Sosial

Bila ada orang yang mengalami kesulitan dan tidak ada satupun orang yang mempedulikannya, cobalah untuk mendatanginya lebih dulu dan tanyakan apakah ada hal yang bisa kita bantu.

Ini adalah salah satu sikap empati yang harus dimiliki oleh setiap manusia yang terlahir sebagai makhluk sosial.

Dengan memiliki sikap empati, kita mungkin juga akan menemukan orang lain yang bisa membantu kita untuk keluar dari kesulitan, jadi jangan pernah segan untuk membantu orang lain.

Memilih tema dan materi yang tepat tentunya akan sangat membantumu dalam memahami dan memotivasi para audiens, jadi cobalah lakukan persiapan dengan matang dan sungguh-sungguh.

Bagi kamu yang belum terbiasa dan tidak tahu apakah tema yang kamu bawakan nanti akan berhasil atau tidak, kamu bisa mengetahui beberapa tipsnya dalam buku Cara Sukses Public Speaking karya Arisatya Yogaswara.

Cepat atau lambat, kamu memang akan “dipaksa” untuk berada dalam situasi yang mengharuskanmu untuk bisa bicara di depan banyak orang, sehingga kemampuan public speaking tentunya tidak boleh dianggap remeh.

Sayangnya, menurut survei yang dilakukan selama satu tahun terakhir, hampir sepertiga orang Amerika Serikat menyatakan bahwa public speaking adalah hal yang paling sulit, bahkan dianggap mengerikan.

Tapi dengan bimbingan penulis yang berpengalaman dalam public speaking, buku ini akan menunjukkan langkah-langkah yang tepat untuk berbicara di depan umum dan bagaimana caranya menarik minat para audiens.

Selain itu, kamu akan diberikan tips dan trik untuk membuat pidato atau presentasimu terlihat menarik, sehingga kamu bisa menjadi seorang pembicara yang andal.

Kamu bisa dapatkan buku ini melalui Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau