Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kehidupan di Jepang, Hidup di Antara Tradisi dan Modernitas

Kompas.com - 19/04/2022, 12:00 WIB
Fakta kehidupan di Jepang Sumber Gambar: Canva Fakta kehidupan di Jepang
Rujukan artikel ini:
IKIGAI: Rahasia Hidup Bahagia dan…
Pengarang: HECTOR GARCIA DAN FRANCESC
Penulis Renny Novita
|
Editor Ratih Widiastuty

Jika di negara lain terdapat perbedaan yang kontras antara kehidupan tradisional dan kehidupan modern, namun ternyata tidak di negara Jepang.

Orang Jepang mampu mengelola keduanya, yaitu menjalani kehidupan dengan gaya hidup modern namun tidak melupakan tradisi masa lalu.

Tentu saja banyak yang berubah karena disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan bahwa negara Jepang rentan dengan bencana gempa.

Berikut fakta kehidupan Jepang untuk kamu yang ingin mengunjungi atau bahkan ingin menetap di sana.

4 Fakta Kehidupan di Jepang

1. Bangunan Tradisional di Antara Gedung-Gedung Tinggi

Jika kamu mengunjungi Jepang, kamu masih dapat menemukan banyak bangunan tradisional walaupun itu berada di kota-kota besar seperti Tokyo.

Bangunan tradisional adalah berupa bangunan kayu yang dilengkapi dengan lantai tatami klasik.

Sebelum Perang Dunia ke-2, arsitektur barat adalah pengecualian, namun pada paruh kedua abad ke-20, arsitektur konstruksi perumahan Jepang banyak berubah.

Di kota besar seperti Tokyo, kamu akan banyak menemukan gedung-gedung tinggi, seperti yang biasa terjadi di negara barat.

Adanya kekurangan ruang untuk tempat tinggal mengambil peranan penting tumbuhnya apartemen.

Ruang untuk tempat tinggal menjadi komoditas berharga di kota-kota Jepang.

Namun, walaupun mereka tinggal di apartemen, banyak orang Jepang yang mendesain kamar seperti tradisional dan berfungsi sebagai ruang tamu atau ruang makan di mana tempat menerima tamu.

2. Biaya Hidup yang Tinggi

Karena kekurangan ruang untuk tempat tinggal, hal ini menjadikan apartemen juga menjadi mahal.

Bukan tanpa alasan bahwa Tokyo telah lama dianggap sebagai kota termahal di dunia.

Selain tempat tinggal, kehidupan di Jepang dikaitkan dengan biaya tinggi, terutama di kota Tokyo.

3. Permasalahan Gender di Tempat Bekerja

Kita sudah tidak asing bahwa pekerja Jepang sering dibandingkan dengan pasukan semut yang dengan patuh dan tanpa lelah melakukan pekerjaan mereka.

Terlepas dari semua kemajuan dan modernisasi yang Jepang telah raih, namun mereka masih menganggap bahwa dunia kerja masih merupakan ranah laki-laki.

Mengikuti tradisi lama, orang Jepang masih menganggap peran perempuan terbatas pada rumah dan dapur.

Jika seorang wanita bekerja, maka biasanya tidak di posisi yang tinggi, karena ini masih disediakan untuk pria.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Meskipun ada semakin banyak perempuan dalam beberapa tahun terakhir yang memberontak terhadap perlakuan yang tidak setara terhadap peran gender tradisional ini, sangat sulit untuk mengubah masalah ini secara substansial.

Di tempat kerja, wanita cenderung dilihat hanya sebagai tambahan tenaga kerja bagi perusahaan, yang diharapkan berhenti dari pekerjaannya setelah menikah.

4. Orang Jepang Berusia Lebih Panjang

Dengan rata-rata 84 tahun, orang-orang di Jepang hidup paling lama di dunia.

Selain penyebab genetik dan faktor lingkungan, kebiasaan makan tampaknya ikut berperan atas harapan hidup orang Jepang yang berada di atas rata-rata.

Makanan tradisional Jepang kaya akan fitokimia, seperti katekin yang ditemukan dalam teh hijau, sedangkan isoflavon ditemukan dalam konsentrasi tinggi dalam kedelai.

Fitokimia adalah senyawa yang ditemukan pada tumbuhan yang sebenarnya oleh fungsi normal tubuh tidak dibutuhkan, namun memiliki peran aktif bagi pencegahan penyakit dan mempunyai efek yang menguntungkan bagi kesehatan.

Diantara berbagai senyawa fitokimia, yang paling mendominasi dalam makanan Jepang adalah katekin, yaitu senyawa yang mempunyai antioksidan yang tinggi, dan isoflavon adalah senyawa yang mempunyai fungsi untuk mengusir radikal bebas dalam tubuh.

Mengenal Fakta Kehidupan di Jepang Lebih Dalam

Untuk mengenal sebuah negara, kita bisa mengenal terlebih dahulu dari kebudayaan mereka, termasuk dari bahasa nasional yang mereka pergunakan.

Walaupun bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang sulit untuk dipelajari di dunia, namun dengan tutor, metode serta buku panduan yang tepat, akan membuat bahasa Jepang bisa dipelajari dengan mudah.

Cara lainnya adalah mengenal filosofi hidup yang diadopsi oleh orang Jepang, yaitu Ikigai, yang sekarang ini sudah ada buku bestseller yang menjelaskan lebih dalam tentang filosofi ini, terutama yang ingin mengetahui rahasia panjang umur orang Jepang.

Buku Ikigai Rahasia Hidup Bahagia dan Panjang Umur Orang Jepang menjelaskan bahwa menurut filosofi Jepang, masing-masing dari kita memiliki ikigai kita sendiri, alasan pribadi kita untuk hidup yang layak.

Dengan Ikigai, kita harus menemukan apa yang benar-benar penting bagi kita, apa yang membuat kita puas dan bahagia dalam perjalanan hidup.

Menemukan ikigai memang tidak mudah dan membutuhkan kesabaran.

Pertanyaan pribadi yang menjadi dasar Ikigai tampaknya mudah dijawab pada awalnya, namun jika sulit menjawab apa yang kita sukai atau apa yang tidak kita sukai, mungkin penyebabnya adalah kita merasa bimbang dan mungkin ada hambatan atau keyakinan batin yang menghalangi kita untuk sekadar menuliskan jawaban.

Tetapi kuncinya adalah kita harus selalu melihat ke dalam diri kita untuk menemukan jawaban yang benar.

Setelah kita menjawab pertanyaan, kemudian kita dapat memikirkan bagaimana kita dapat terus mengembangkan dan menjalani apa yang kita cintai.

Buku Ikigai Rahasia Hidup Bahagia dan Panjang Umur Orang Jepang bisa kamu dapatkan di toko buku Gramedia kesayanganmu atau bisa dengan memesannya melalui Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com