Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Selalu Merasa Kesepian, Berikut 5 Ciri Orang Susah Bergaul

Kompas.com - 26/03/2022, 12:00 WIB
Sumber Gambar: Freepik.com
Rujukan artikel ini:
Quiet Impact: Tak Masalah Jadi…
Pengarang: Sylvia Loehken
|
Editor Ratih Widiastuty

Dalam lingkup pergaulan, biasanya kamu akan menemukan berbagai tipe jenis orang, mulai dari yang easy going, tidak banyak bicara, sampai yang anti social dan memiliki ciri susah bergaul.

Biasanya orang-orang yang mempunyai masalah dalam hal bergaul atau mencari teman, mereka kerap menarik diri dari keramaian, sebab jika memaksakan diri untuk bergabung akan muncul perasaan cemas, khawatir, hingga tegang yang memicu kegelisahan.

Orang yang merasa kesulitan untuk bergaul disinyalir sedang mengalami kondisi kesehatan psikis yang kurang sehat, sehingga memunculkan ketakutan serta kecemasan jika harus berhadapan dengan orang banyak untuk melakukan interaksi atau bersosialisasi.

Orang-orang yang sulit bergaul bisa saja sedang mengalami depresi, stres berat, perasaan rendah diri, hingga kesepian, yang jika dibiarkan terlalu lama ditakutkan akan berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental yang mengurangi kualitas hidup.

Pastinya akan terasa menyiksa jika kita mempunyai kondisi sulit bergaul karena akan menghambat berbagai urusan kehidupan, mulai dari pekerjaan, kehidupan sosial, hingga hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Maka dari itu, kenali ciri orang susah bergaul agar kamu bisa mendeteksi diri sendiri maupun orang lain yang mengalaminya, sehingga bisa mendapatkan pertolongan dari pakarnya secara langsung.

Berikut lima ciri orang susah bergaul yang harus kamu tahu.

5 Ciri Orang Susah Bergaul

1. Selalu Merasa Minder

Orang yang susah bergaul biasanya selalu memiliki perasaan rendah diri yang menyebabkan mereka tidak yakin untuk menjalin hubungan pertemanan, sehingga perasaan minder yang dimiliki malah menguasai pikiran dan malah menghambat kehidupan sosial.

Kurangnya rasa percaya diri saat akan melakukan interaksi dengan orang lain bisa menjadi salah satu ciri dari orang yang susah bergaul, sebab rasa minder tersebut akan membuat mereka menutup diri dari orang lain.

2. Penuh Kekhawatiran dan Kecurigaan

Biasanya saat bertemu dengan orang baru, orang-orang yang susah bergaul akan selalu merasa khawatir dan curiga terhadap orang asing yang mencoba mengajak berkenalan, sehingga mereka lebih memilih untuk menolak interaksi tersebut.

Orang yang susah bergaul akan merasa khawatir dan curiga akan dimanfaatkan atau dibohongi oleh orang baru yang mereka kenal, sebab pikiran mereka sudah dipenuhi dengan berbagai skenario terburuk akan interaksi sosial dengan orang asing.

3. Emosi yang Gampang Meledak

Orang yang susah bergaul kerap sulit untuk mengatur emosi mereka, bahkan bisa menyebabkan hubungan pertemanan dipenuhi dengan konflik, karena emosi yang meledak-ledak dan mudah tersinggung dengan ucapan orang lain.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Terlalu sensitif membuat mereka merasa orang lain seakan membicarakan atau menyakiti mereka melalui omongan yang diucapkan, padahal biasanya itu hanya sekadar candaan yang dianggap hinaan bagi orang yang susah bergaul.

4. Merasa Lebih Hebat dari Orang Lain

Perasaan lebih hebat dan pintar dari orang lain membuat orang-orang yang susah bergaul menolak berhubungan dengan orang baru, sehingga menyulitkan mereka untuk menjalin hubungan agar mendapatkan teman.

Perasaan sombong dan tinggi hati ini bisa menimbulkan rasa antipati untuk bersosialisasi, karena mereka menganggap diri sendiri jauh lebih baik ketimbang orang lain.

5. Selalu Overthinking

Mungkin overthinking tidak hanya dialami oleh orang yang susah bergaul saja, tapi biasanya kadar overthinking mereka jauh lebih parah sehingga memunculkan perasaan anti sosial yang menghambat mereka dalam menjalin hubungan pertemanan.

Pikiran yang berkelana ke mana-mana dan berujung pada hal-hal buruk menimbulkan kecurigaan dan ketakutan berlebihan dengan orang-orang baru yang membuat mereka merasa tidak nyaman untuk berinteraksi.

Jika kamu menemukan orang dengan ciri-ciri yang sudah dibahas atau malah kamu yang merasakannya sendiri, segera cari pertolongan agar bisa meredakan perasaan gelisah yang membayangi saat akan bersosialisasi.

Buku yang paling sesuai untuk kamu baca jika sedang mengalami kondisi seperti ini adalah buku Quiet Impact: Tak Masalah Jadi Orang Introver yang ditulis oleh Sylvia Loehken.

Buku ini akan membantu kamu kaum introver yang biasanya sulit sekali dalam menghadapi kehidupan sosial yang menguras energi, baik secara fisik maupun emosional, agar mampu mengeluarkan potensi terbaik untuk berinteraksi.

Dikemas dan ditulis dengan baik oleh Sylvia Loehken, buku ini seakan bisa menjadi pedoman yang tepat bagi orang-orang introver yang biasanya kurang mampu bersosialisasi dengan banyak orang.

Buku Quiet Impact: Tak Masalah Jadi Orang Introver bisa langsung dipesan di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau