Bagi kamu yang memiliki bisnis sendiri, balik modal dan meraih keuntungan menjadi impian untuk mengembangkan usaha.
Dengan analisis Break Even Point, kamu bisa dengan cepat dan mudah menentukan apakah bisnis yang kamu jalani sekarang menghasilkan keuntungan atau tidak.
Hanya dengan faktor seperti harga produk, biaya produk, dan volume penjualan, kamu dapat menghitung dalam kondisi bagaimana kamu dapat mencapai titik impas.
Untuk mengetahui apakah sebuah produk atau investasi itu menguntungkan, kita bisa menggunakan metode analisis Break Even Point (BEP).
Faktor-faktor yang memengaruhi dalam perhitungan BEP, antara lain:
Analisis BEP akan menghitung berapa jumlah penjualan yang harus sebuah perusahaan capai untuk mencapai BEP, sehingga dari awal pelaku bisnis sudah dapat memperkirakan apakah projek bisa mendapatkan keuntungan atau bahkan sulit untuk mencapainya.
Untuk memudahkan kamu memahami bagaimana menghitung BEP, berikut contoh yang bisa kamu lakukan.
Misalnya, untuk menyewa sebuah counter Bobba di depan salah satu minimarket, kamu harus membayar uang sewa sebesar Rp1.500.000 per bulan.
Satu cup Bobba membutuhkan biaya sekitar Rp10.000 dan kamu menjualnya dengan harga Rp20.000.
Uang sewa termasuk kategori fixed-cost (FC), yang akan tetap dibayar dan nilainya tidak tergantung berapa banyak cup yang terjual.
Biaya per satu cup Bobba termasuk kategori variable-cost (VC), nilainya tergantung jumlah cup yang terjual.
BEP counter Bobba milik kamu akan tergantung pada jumlah cup yang terjual, yaitu:
Harga jual x volume penjualan = fixed-cost + (volume penjualan x variable-cost)
Maka jumlah yang minimal harus terjual adalah:
Rp20.000 x volume penjualan = Rp1.500.000 + (volume penjualan x Rp10.000)
Maka volume penjualan adalah sebanyak 150 cup Bobba.
Jika volume penjualan di bawah 150, maka perusahaan mengalami kerugian.
Jika volume penjualan di atas 150, perusahaan mendapatkan keuntungan.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Alternatif lain dalam menghitung BEP adalah dengan pembagian fixed cost dengan keuntungan per unit yang terjual.
Keuntungan per unit yang terjual adalah pengurangan antara harga jual dan variable-cost.
BEP = fixed-cost / keuntungan per unit jual
BEP = Rp1.500.000 / (Rp20.000 - Rp10.000)
BEP = 150
BEP terletak pada 150 cup Bobba dengan Break Even Profit sebesar Rp3.000.000,-
Jadi, bagaimana caranya agar bisnis yang kamu jalankan dapat melebihi BEP?
Kuncinya terletak pada meningkatkan penjualan, selain juga mengurangi variable-cost tanpa mengurangi kualitas tentunya.
Membaca buku-buku bisnis dan pemasaran dapat memperluas wawasan kamu untuk kemudian diterapkan pada bisnis yang sedang kamu jalani.
Salah satu buku yang bisa kamu baca adalah Setiap Pebisnis Harus Punya Buku Ini.
Dalam bisnis, kamu memang perlu mengejar profit, tapi yang terpenting adalah mengetahui tentang fondasi dan esensi pelayanan bisnis.
Kamu pasti ingin bisnis yang dibangun sekarang ini berkembang pesat, bukan?
Maka mindset kamu juga perlu diubah dahulu dari pedagang menjadi pebisnis.
Jika pedagang hanya berfokus pada berjualan memperoleh keuntungan dengan sifat instan dan bersifat sementara, sedangkan berbisnis berfokus pada aktivitas yang menitikberatkan pada hasil jangka panjang yang besar.
Seorang pebisnis akan membangun suatu sistem, mulai dari kualitas produk maupun pelayanan yang nantinya akan sangat menunjang perkembangan bisnis itu sendiri.
Jika kamu penasaran dan ingin memiliki buku Setiap Pebisnis Harus Punya Buku Ini, kamu bisa membelinya di Gramedia.com.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.
Selamat berbisnis!