Gangguan kepribadian antisosial atau dalam bahasa Inggris adalah antisocial personality disorder, sering dikenal juga dengan sosiopat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sosiopat adalah orang yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan keadaan di dalam masyarakat.
Ada alasan mengapa mereka tidak bisa menyesuaikan diri, yaitu karena mereka kurang mempunyai empati terhadap orang lain dan tidak paham aturan mana yang benar dan mana yang salah, yang berlaku di masyarakat.
Mengapa Seseorang Dapat Mempunyai Gangguan Kepribadian Antisosial?
Jika kita berbicara mengapa di dunia ini ada tipe kepribadian manusia yang beragam, jawabannya adalah karena itu yang menjadikan hidup sebagai sebuah seni yang dihuni oleh orang-orang yang unik.
Tidak ada manusia yang mempunyai kepribadian sama persis.
Bahkan kembar identik pun memiliki kepribadian yang berbeda dan sangat mungkin memiliki kepribadian yang berbeda 180 derajat.
Kepribadian seseorang merupakan kombinasi antara emosi, pengalaman hidup, kebiasaan, dan pemikirannya.
Adanya gangguan terhadap kepribadian seseorang adalah suatu hal yang kompleks dan penyebabnya tidak dapat diketahui pasti.
Namun faktor di bawah ini berpotensi menimbulkannya:
- Faktor genetik: seseorang dengan gangguan kepribadian ini cenderung mempunyai orang tua yang memiliki sifat dan karakter antisosial.
- Pengalaman hidup: trauma karena mengalami kekerasan sewaktu kecil atau ditelantarkan dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan kepribadian antisosial.
- Perubahan fungsi otak: adanya perubahan fungsi otak ketika masa pertumbuhan otak juga dapat berpotensi membuat seseorang menjadi antisosial.
Gejala yang Timbul
Ada beberapa gejala dan tanda yang dapat menunjukan jika seseorang mengalami gangguan kepribadian antisosial, diantaranya adalah:
- Sering berbohong dan menipu.
- Suka memanipulasi, bahkan dengan memanfaatkan kharisma mereka untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
- Tidak bisa membedakan mana yang sesuai dengan aturan dan norma, serta mana yang melanggar.
- Sulit untuk mengikuti aturan, bahkan terlibat dalam tindakan yang melanggar hukum.
- Cepat merasa tersinggung.
- Kurang memiliki empati terhadap orang lain.
- Tidak menyesal ketika sudah menyakiti orang lain.
- Agresif dan kasar.
- Kurang memiliki rasa tanggung-jawab termasuk dalam urusan pekerjaan dan urusan keuangan.
- Suka menyalahkan orang lain untuk masalah yang sedang dihadapi.
Karakteristik Perilaku
Tingkat gangguan kepribadian antisosial seseorang dapat berbeda antara satu orang dengan lainnya.
Sebagian mungkin hanya di saat-saat tertentu mendemonstrasikan sikap agresif dan tidak bertanggungjawabnya, sementara lainnya sering melanggar aturan karena sikap agresif mereka.
Seseorang dengan gangguan kepribadian antisosial juga sangat impulsif.
Mereka tidak memikirkan konsekuensi apa yang akan terjadi dan lebih mengikuti keinginan hati.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Jika mereka menjadi orangtua, mereka tidak mempunyai rasa bersalah jika menelantarkan anak-anaknya.
Mereka mempunyai segudang alasan yang hanya dilihat dari sudut pandang mereka saja.
Gangguan yang kronis pada seseorang dapat mengakibatkannya kehilangan pekerjaan karena kurang bertanggungjawab.
Ini bisa timbul karena perkelahian di tempat kerja, atau mungkin juga karena tidak mengikuti aturan perusahaan, seperti sering terlambat, atau mungkin karena mereka memandang rendah pekerjaannya dan merasa mereka berhak mendapatkan yang lebih baik.
Namun, jika suatu hal buruk menimpa mereka, mereka akan menyalahkan orang lain.
Mereka tidak berusaha menganalisis diri sendiri dan permasalahan, karena berpikir tidak ada yang salah dengan apa yang mereka perbuat.
Artikel ini hanya diperuntukan untuk edukasi, dan jika kamu merasa mempunyai kecenderungan dengan gangguan kepribadian antisosial atau lainnya, sangat disarankan untuk menemui orang yang kompeten di bidangnya.
Untuk lebih memahami gangguan kepribadian antisosial, kamu juga bisa membaca buku fiksi yang ditulis oleh Karen Mc.Manus, berjudul One of Us is Lying.
Novel misteri yang menceritakan tentang lima orang murid Bayview High dengan profil yang berbeda satu sama lain, yang menerima detensi untuk perbuatan yang tidak pernah mereka lakukan.
Sebelum detensi berakhir, Simon, si pencipta gossip app yang sangat terkenal di Bayview High meninggal.
Kesimpulan dari polisi adalah Simon terbunuh dan keempat orang lainnya menjadi tersangka pembunuhan, karena Simon berniat untuk menerbitkan artikel tentang keempat orang teman sekelasnya ini esok hari sebelum dia terbunuh.
Kejadian ini membawa keempat orang ini menjadi dekat dan mereka kemudian menyampaikan alibi masing-masing.
Namun, apakah salah seorang dari mereka berbohong? Ataukah masing-masing menyimpan rahasia yang mereka simpan untuk diri sendiri? Jadi, siapakah yang membunuh Simon?
Buku One of Us is Lying sukses menggambarkan stereotip anak SMA dengan karakter yang dalam.
Jika kamu ingin membaca bukunya, kamu bisa membelinya melalui Gramedia.com atau baca versi digitalnya di Gramedia Digital.