Selain ramai didatangi masyarakat Indonesia karena destinasi pariwisatanya, Jepang juga menjadi negara yang diincar untuk mendapatkan pekerjaan di sana.
Salah satu alasan kenapa Jepang menjadi negara favorit para TKI tentu saja karena nominal gajinya yang relatif lebih tinggi.
Tidak hanya itu, Undang-undang Ketenagakerjaan di Jepang juga memberikan jaminan asuransi yang bermutu bagi para pekerjanya, serta nominal gaji tenaga kerja asing di Jepang yang sama dengan tenaga kerja lokal.
Jumlahnya mengikuti standar upah minimum yang berlaku di masing-masing prefektur.
Meskipun demikian, pendapatan tenaga kerja asing juga tetap harus dipotong pajak penghasilan sebesar 20% bagi tenaga kerja asing.
Sedangkan untuk jumlah jam kerja di Jepang yang berdasarkan hukum adalah delapan jam sehari atau 40 jam seminggu.
Jam istirahat untuk jam kerja lebih dari enam jam adalah 45 menit, sementara jam istirahat bagi mereka yang bekerja lebih dari delapan jam adalah 60 menit.
Dikutip dari job-medley, upah rata-rata pekerja di Jepang adalah 930 Yen per jam atau lebih dari Rp 100.000 per jam.
Lalu, berapa upah pekerja di Jepang dalam berbagai bidang pekerjaan? Cari tahu jawabannya berikut ini.
Gaji Bekerja di Pabrik
Jika melihat rata-rata gaji buruh pabrik di Indonesia adalah rata-rata sebesar Rp 2.900.000 per bulan.
Tentunya jumlah ini sangat jauh berbeda jika dibandingkan dengan gaji buruh pabrik di Jepang.
Pasalnya, upah buruh pabrik di Jepang sendiri di angka paling tinggi berkisar Rp 113.000 per jam dan terendah Rp 89.000 per jam.
Maka jika mampu bekerja selama 8 jam dalam satu hari selama enam hari dalam satu minggu dengan rata-rata upah sebesar 940 Yen per jam, penghasilan yang akan didapatkan adalah sebesar Rp 19.000.000 per bulan.
Gaji Bekerja Bidang Lainnya di Jepang
1. Bidang Kesehatan
Ada dua jenis pekerjaan dalam bidang kesehatan di Jepang yang dapat dipilih, yaitu kaigofukushi atau caregiver dan kangoshi.
Tugas dari kaigofukushi di Jepang adalah untuk merawat lansia atau orang berkebutuhan khusus dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Kaigofukushi tidak memberikan pengobatan kepada pasien dan minimal harus memiliki tingkat pendidikan D3 keperawatan.
Sementara kangoshi adalah pekerja di bidang kesehatan khususnya di rumah sakit.
Kangoshi harus memakai pengetahuan serta teknologi medis untuk membantu menyembuhkan dan merawat pasien.
Jika ingin bekerja menjadi kangoshi, maka harus memenuhi persyaratan pendidikan keperawatan D3/D4/S1.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Upah yang diterima oleh pekerja di bidang kesehatan di Jepang berkisar antara Rp 26.000.000 sampai Rp 80.000.000 per bulan.
2. Bidang Pertanian
Biasanya pekerjaan di bidang pertanian banyak diminati oleh pekerja asing.
Terdapat berbagai macam jenis pekerjaan bidang pertanian di Jepang yang bisa dipilih sesuai dengan minat dan kompetensi masing-masing.
Mulai dari menanam dan memanen sayur, buah, padi; mengelola hasil panen; hingga mengirim hasil panen ke perusahaan atau pemasok.
Kisaran gaji bidang pertanian di Jepang adalah mulai dari Rp 20.000.000 hingga Rp 30.000.000.
3. Bidang Perhotelan
Industri pariwisata yang meningkat tajam di Jepang membuat tenaga kerja di bidang perhotelan banyak dibutuhkan.
Pekerjaan di bidang perhotelan diminati banyak orang karena persyaratannya yang tidak rumit serta jumlah lowongan pekerjaannya yang banyak.
Beberapa jenis pekerjaan yang dapat digeluti dalam bidang perhotelan di Jepang antara lain, seperti resepsionis, pegawai admin, sampai staf dapur.
Gaji yang dapat diperoleh jika bekerja di bidang perhotelan di Jepang berkisar antara Rp 21.000.000 sampai Rp 29.000.000.
Selain mendapatkan gaji yang besar, pengetahuan mengenai ilmu finansial juga penting untuk dipelajari agar uang yang kita dapatkan tidak terbuang sia-sia begitu saja.
Pasalnya, di era digital seperti sekarang, konsumerisme begitu sangat mudah dilakukan mengingat stimulasinya yang banyak bertebaran memengaruhi banyak orang.
Salah satu buku yang dapat mengajari kita akan pentingnya pengetahuan finansial adalah buku Nak, Belajarlah Soal Uang yang ditulis oleh Jeong Seon Yong.
Buku ini merupakan sajian paling hangat yang dapat seorang ayah berikan, karena berisi ketulusan hati ayah yang tulus tentang finansial.
Mempelajari keuangan akan mengajari kita bagaimana memahami perbedaan antara harga dan nilai.
Tidak cuma itu, kita pun akan belajar bagaimana menciptakan nilai serta faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi harga saat ini.
Mempelajari finansial bisa mengajari tentang cara menggunakan uang secara efektif, tanpa melihat latar belakang profesi atau pekerjaan kita sehari-hari.
Buku yang membahas perihal finansial ternyata dapat dikemas secara menyenangkan untuk dibaca tanpa beban.
Kapan lagi bisa belajar finansial dengan cara yang menyenangkan melalui buku ini.
Segera pesan dan miliki bukunya sekarang juga di Gramedia.com.