Diskriminasi adalah suatu pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara. Diskriminasi bisa terjadi pada saat seseorang diperlakukan dengan cara yang tidak adil. Perlakuan ini bisa disebabkan karena karakteristik suku, ras, agama, golongan, jenis kelamin, aliran politik, kepercayaan, kondisi fisik, maupun karakteristik yang lainnya.
Biasanya, tindakan diskriminasi ini dilakukan oleh golongan mayoritas kepada golongan minoritas. Diskriminasi adalah perlakuan yang terjadi karena adanya ketidakseimbangan kekuatan hubungan antar kelompok sosial di masyarakat.
Diskriminasi adalah sikap membeda-bedakan dengan sengaja terhadap golongan yang berhubungan dengan suatu kepentingan tertentu. Hal ini sering terjadi disebabkan oleh adanya prasangka serta stereotip yang berkembang di masyarakat.
Lalu, apa saja jenis-jenis diskriminasi yang terjadi di masyarakat? Berikut penjelasan lengkapnya.
Jenis-Jenis Diskriminasi
1. Rasisme
Menurut Merriam-Webster Dictionary, rasisme adalah suatu keyakinan bahwa ras adalah penentu mendasar dari sifat serta kapasitas manusia, dan perbedaan ras akan menghasilkan keunggulan yang melekat di suatu ras tertentu.
Rasisme bisa diartikan sebagai suatu sikap, pernyataan, dan tindakan yang mengunggulkan atau memusuhi kelompok masyarakat karena identitas ras. Rasisme merupakan paham yang dipandang sebagai sebuah kebodohan karena tidak berdasarkan pada ilmu apapun. Serta belawanan dengan peri kemanusiaan, norma etis, dan hak asasi manusia.
2. Seksisme
Ini adalah suatu kepercayaan bahwa kekuatan fisik serta kecerdasan dimiliki oleh laki-laki, sedangkan kekuatan emosi dimiliki oleh perempuan. Karena paham inilah, maka muncul sikap diskriminatif berdasarkan kepada jenis kelamin, terutama kepada kaum perempuan.
Meskipun seksisme tidak separah rasisme, tetapi tetap saja diskriminasi ini sangat merugikan kaum perempuan. Di masa lalu, perempuan tidak boleh melamar pekerjaan dengan jenis pekerjaan tertentu karena dianggap tidak sanggup melakukannya.
Parahnya, meskipun dunia sudah mengalami perkembangan yang modern, tetapi seksisme juga masih banyak ditemukan di banyak negara.
3. Ageisme
Ageisme merupakan pandangan yang menekankan pada aspek usia seseorang sangat berpengaruh kepada gimana orang tersebut bersikap. Biasanya, mereka yang mempercayai paham ini, menganggap bahwa dirinya berusia lebih tua, lebih berpengalaman, dan lebih bijak dalam menjalani hidup. Sedangkan yang lebih muda cenderung ceroboh dan tidak bisa diandalkan.
Paham ini tidak hanya bersikap diskriminatif kepada orang yang lebih muda saja, tetapi juga bisa menimbulkan diskriminatif ke orang-orang yang sudah lanjut usia. Di mana mereka dianggap sudah tidak lagi mampu bekerja.
4. Tokenism
Diskriminasi ini sering terjadi pada bidang ekonomi, di mana orang yang dipekerjakan atau tidak dipekerjakan berdasarkan dengan pertimbangan ras.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Tokenism secara sederhana bisa didefinisikan juga sebagai pemberian sedikit perlakuan yang positif terhadap suatu kelompok tertentu sebagai alasan untuk menolak pemberian yang lebih besar.
5. Reverse discrimination
Reverse discrimination adalah kecenderungan untuk menilai serta memperlakukan seseorang dari kelompok tertentu dengan lebih baik dibandingkan dengan perlakuannya kepada kelompok yang lainnya. Awalnya, perlakuan itu mungkin bisa menguntungkan bagi kelompok target.
Jadi, seseorang melakukan reverse discrimination dengan memberikan kenaikan pangkat, atau gaji, ataupun keuntungan lainnya. Dalam jangka pendek, hal tersebut memanglah menguntungkan, tetapi pada pekerjaan dan situasi tertentu di jangka panjang, hal tersebut juga akan merugikan.
6. Disabilitas
Diskriminasi akan kondisi kecacatan terjadi pada saat seseorang dilakukan dengan cara yang kurang menyenangkan. Atau bisa juga pada saat orang tersebut tidak diberikan kesempatan yang sama seperti orang lain di situasi yang sama karena orang tersebut mengalami kecacatan.
Diskriminasi adalah perbuatan yang tidak pernah dibenarkan. Akan tetapi, diskriminasi berdasarkan ras memang nyata adanya sejak puluhan tahun yang lalu. Jika kamu pernah membaca buku sejarah tentang Perang Dunia II, kamu akan mengetahui bahwa Adolf Hitler juga pernah melakukan kejahatan genosida kepada orang Yahudi yang tinggal di Eropa. Tindakan ini didasari oleh faktor keyakinan Hitler bahwa ras Arya lebih unggul daripada Yahudi.
Sekitar abad ke-16 di Amerika Serikat, rasisme juga terjadi, di mana saat itu orang yang berkulit putih menganggap dirinya lebih terhormat daripada orang kulit hitam. Mengenai rasisme yang dilakukan di zaman dulu, kamu bisa mengetahuinya melalui buku Adolf Hitler (Sang Diktator, Dalang Rasisme dan Aktor Intelektual Holocaust).
Buku ini mengupas tentang Adolf Hitler, di mana ia menjadi seorang manusia yang haus akan peperangan. Baginya, perang adalah seleksi alam untuk menentukan siapa pewaris kehidupan. Ia menganggap bahwa ras Arya adalah ras yang paling superior, maka ras lainnya harus dibinasakan.
Buku ini juga mengulas tentang kisah Hitler sebagai sang Fuehrer; seorang politisi dictator nan rasis. Sampul buku yang berwarna hitam pada buku ini memang benar-benar mewakili isi buku ini. Buku ini lengkap juga dengan perjalanan karir Adolf Hitler. Kalau kamu penyuka sejarah, mka buku ini sangat tepat untuk kamu baca.
Kamu bisa segera pesan dan beli buku ini melalui gramedia.com.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.