11 Kesalahan Dalam Pidato yang Sering Terjadi dan Cara Mengatasinya

Lihat Foto
Photo by drshohmelian on Pixabay
kesalahan pidato
Rujukan artikel ini:
Pintar Pidato: Kiat Menjadi Orator…
Pengarang: Drs. Arif Yosodipuro, M.M.
|
Editor: Rahmad

Bagi kamu yang akan memulai berpidato di depan umum perlu tahu apa saja kesalahan dalam pidato yang sering terjadi. Ini dapat jadi cara kamu untuk mengatasi kendala yang bisa diminimalisir sebelum naik ke mimbar atau panggung.

Kesalahan Dalam Pidato

Berikut ini kesalahan dalam pidato yang sering terjadi dan cara mengatasinya yang bisa kamu terapkan:

1. Materi dan Transmisi Tidak Cocok dengan Audience

Jika kamu berbicara kepada audiens yang besar, maka harus merumuskan kata-kata dan menyiapkan materi yang mudah dipahami oleh audiens. Jangan sampai kata yang digunakan terlalu sukar atau sulit dipahami audiens.

Hal ini memungkinkan tujuan pernyataan atau materi pidatomu tidak dapat dengan mudah tersampaikan kepada audiens.

2. Tatapan Mata

Kontak mata antara pembicara dan pendengar sangat penting. Meskipun berbicara adalah komunikasi satu arah, kontak mata dapat membuatnya tampak seperti komunikasi dua arah.

Karena itu, jangan berasumsi saat kamu berbicara di depan umum bahwa tidak ada orang lain untuk diajak bicara. Tatapan mata ini juga yang akan menunjukkan gesturmu, meyakinkan atau terlihat gugup dan tidak percaya diri.

3. Perilaku yang Tidak Perlu

Perilaku tertentu di podium atau panggung harus dihindari, meskipun perilaku tersebut terjadi secara tidak sadar. Pembicara biasanya tidak memperhatikan saat berada di podium bahwa mereka melakukan kesalah dalam pidato dengan perilaku yang tidak perlu.

Seperti memasukkan tangan ke dalam saku, menyikat rambut atau dahi, berpegangan pada tepi podium, mendekatkan bibir ke mulut atau bahkan menyilangkannya sambil menjilat bibir dan sebagainya.

4. Kurang Energik

Antusiasme dari seorang pembicara adalah sesuatu yang selalu diinginkan audiens dalam pidato atau presentasi lisan lainnya. Di sisi lain, pidato yang membosankan dengan suara yang datar, ekspresi wajah yang membosankan, dan tampaknya tidak bersemangat.

5. Tidak Ada Latihan

Cara mengatasi semua hal yang menyebabkan penampilan kamu berantakan adalah latihan berpidato. Pastikan untuk melakukan latihan secara teratur jika kamu menginginkan tampilan puncak dan profesional. Kamu juga harus menyelesaikan sesi latihan sebelum tampil.

6. Terlalu Banyak informasi

Jangan terlalu banyak memberikan cek informasi saat memberikan materi sebagai pembicara. Dengan memberikan terlalu banyak materi, maka kamu dapat membingungkan pendengar. Tidak hanya memberikan banyak informasi, tetapi juga membuat kesalahan, seperti kesalahan dalam penyampaian informasi.

Jika memiliki banyak informasi untuk diberikan, kamu dapat membaginya menjadi beberapa sesi. Hal ini perlu dilakukan agar audiens dapat menemukan insight di setiap sesinya.

7. Kurang Menginspirasi

Pastikan bahwa kata-kata, tindakan, dan materi yang diberikan kepada audiens mampu membangkitkan emosi mereka sejak awal. Saat membuat penonton luluh dengan kegembiraan, dan sebagainya bisa mengendalikan emosi penonton.

Langkah selanjutnya adalah memberikan analisis untuk membenarkan perasaan atau sentimen tersebut. Ini adalah bagaimana presentasi menarik perhatian. Mereka mencampur emosi dan memberikan informasi kepada publik.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

8. Tidak Ada Jeda

Banyak pembicara memiliki kebiasaan buruk terburu-buru melalui materi mereka. Ibarat kereta cepat, mereka mengantarkan materi dengan cepat dan tanpa henti. Ini biasanya karena kecemasan, adrenalin tinggi, tekanan waktu atau masalah lainnya.

Saat secara sadar menggunakan keheningan sebagai alat retorika, kamu tampak lebih percaya diri, pesan lebih penting, dan audiens mengingat apa yang dikatakan dengan lebih baik.

Oleh karena itu, menyampaikan materi melalui bahasa membutuhkan ketenangan dan pikiran yang benar-benar jernih.

9. Kurangnya Humor atau Berlebihan

Sulit untuk mengetahui dengan tepat berapa banyak humor yang digunakan dalam sebuah pidato, terutama jika tidak tahu audiens seperti apa yang kamu miliki. Tidak semua pembicara ingin presentasinya suasana boring dan membosankan.

Namun, mereka juga tidak ingin tampilan seperti acara stand-up comedy. Tertawa atau setidaknya membuat penonton tersenyum adalah cara yang bagus untuk mencairkan suasana.

Alangkah baiknya, buatlah lelucon tetap jadilah dirimu sendiri dengan gaya bicaramu sendiri. Dengan mengamati reaksi penonton, kamu bisa memprediksi jenis humor apa yang akan disampaikan dan seberapa banyak.

10. Baca Slide

Menggunakan peragaan slide di layar bisa sangat berguna untuk menyegarkan ingatan dan memperjelas materi yang disampaikan kepada audiens.

Namun, saat membaca slide presentasi, kamu mendapatkan materi yang sama dengan apa yang dibaca audiens dari slide tersebut. Siapkan slide sebagai titik referensi untuk mengangkut material karena mengingat teks yang diucapkan, itu sangat penting.

11. Diakhiri dengan Pertanyaan

Pernahkah kamu mendengar seorang pembicara menggunakan penutup pidato dengan mengatakan, "Hanya itu yang dapat kami sampaikan. Ada pertanyaan?" Mengajukan pertanyaan seperti itu sebenarnya adalah sebuah kesalahan dalam pidato.

Dengan menyampaikannya terlebih dahulu, maka kamu harus memastikan bahwa pesan benar-benar berkesan dan memotivasi penonton untuk bertindak.

Buku Pintar Pidato: Kiat Menjadi Orator Hebat yang ditulis Arif Yosodipuro bisa kamu jadikan referensi untuk belajar tentang cara berpidato yang baik. Termasuk mengenali kesalahan pidato yang bisa saja terjadi pada dirimu.

Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

TAG:

Terkini
Lihat Semua
Jelajahi