Buku fiksi dan buku non fiksi adalah dua kategori yang umum pada sebuah buku.
Buku fiksi merujuk pada khayalan, sedangkan buku non fiksi merujuk pada fakta atau kenyataan.
Lain halnya dengan buku non fiksi yang memiliki image lebih berat dan serius, buku fiksi sering dipandang sebelah mata sebagai buku yang ringan dan hanya untuk bersenang-senang.
Namun menariknya, ternyata membaca buku fiksi adalah cara unik yang ampuh untuk memahami orang lain, mengasah kreativitas, dan melatih otak. Sebab, membaca buku fiksi memungkinkan kita untuk menjelajahi dunia lain melalui cerita yang hanya ada di pikiran.
Yuk kenali lebih jauh tentang buku fiksi!
Pengertian Buku Fiksi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata fiksi memiliki arti rekaan, khayalan, dan tidak berdasarkan kenyataan.
Dalam bahasa latin, kata fictus berarti “membentuk”.
Kemudian menurut Cambridge Dictionary, definisi dari buku fiksi adalah jenis buku atau cerita yang ditulis tentang tokoh dan peristiwa imajiner, serta tidak berdasarkan orang maupun fakta nyata.
Hal ini berarti apapun yang ada di dalam buku fiksi, seperti tokoh, latar cerita, waktu, dan segala peristiwa yang terjadi hanya dibuat untuk dinikmati, serta tidak dapat dan tidak harus dibuktikan kebenarannya.
Unsur-Unsur Buku Fiksi
1. Tokoh
Tokoh dalam buku fiksi dapat berupa apapun seperti manusia, hewan, benda-benda, hingga alien.
Pembaca dapat mengetahui kehadiran sebuah tokoh dan karakternya melalui apa yang mereka katakan, apa yang mereka pikirkan, dan bagaimana mereka bertindak.
Misalnya dalam dongeng Bawang Merah dan Bawang Putih, kita dapat dengan mudah membedakan kedua tokoh ini dari deskripsi cerita dan juga dialog yang mereka lakukan.
2. Latar
Latar adalah dimana dan kapan sebuah cerita terjadi.
Secara lebih dalam, latar dalam sebuah buku fiksi mencakup banyak hal seperti:
- Latar waktu yang menunjukan tahun, juga kondisi pagi, siang, atau malam hari.
- Cuaca seperti mendung, cerah, berangin, salju, atau hujan
- Jika mengambil latar di negara tertentu, penulis juga mungkin akan menyertakan keterangan musim seperti musim gugur, musim dingin, musim panas, atau musim semi.
- Pada buku fiksi sejarah, periode sejarah dan peristiwa penting yang menjadi latar cerita juga perlu untuk digali meskipun pada akhirnya dibumbui cerita fiksi.
- Lokasi geografis termasuk kota, provinsi, negara, atau bahkan planet hingga semesta.
3. Plot atau Alur
Plot adalah sebuah rangkaian peristiwa atau urutan kejadian yang terjadi dalam sebuah cerita.
Ini menjadi bagian yang memiliki pengaruh besar karena berisi tentang bagaimana cerita terbentuk, berkembang, hingga akhirnya selesai.
Dalam beberapa kasus, penulis sengaja membuat “plot twist”, yaitu alur yang tiba-tiba berbeda dan menjadi tidak tertebak sehingga memberikan efek kejutan pada pembaca.
4. Konflik
Konflik adalah bentuk pertentangan dari dua entitas.
Dalam struktur dan plot cerita sederhana, biasanya tokoh utama sang protagonis akan memiliki konflik dengan antagonis yang digambarkan jahat atau kejam.
Namun, pada cerita yang lebih kompleks, konflik dapat menjadi sangat luas karena bisa jadi meliputi konflik antara tokoh dengan tokoh, konflik antara tokoh dengan dirinya sendiri, atau dengan kelompok besar seperti masyarakat dan budayanya.
5. Sudut Pandang
Secara sederhana, sudut pandang adalah bagaimana cara sebuah cerita dikisahkan, serta bagaimana cara penulis memposisikan dirinya dalam cerita tersebut.
Pada umumnya terdapat beberapa jenis sudut pandang:
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
- Sudut pandang orang pertama (tunggal atau jamak), ciri-ciri sudut pandang ini menggunakan kata aku, gue, saya, dan kami pada konteks jamak. Pada sudut pandang ini, tokoh utama biasanya merupakan narator itu sendiri.
- Sudut pandang orang kedua menggunakan kata ganti seperti kamu, atau kau.
- Sudut pandang orang ketiga memposisikan penulis sebagai sosok di luar cerita yang sama sekali tidak berkaitan dengan cerita tersebut. Pada sudut pandang ini, narator atau penulis bisa menyebutkan nama tokoh atau kata ganti lain seperti dia dan mereka.
6. Tema
Unsur yang terakhir adalah tema. Tema seperti inti dari ide cerita namun secara general dan luas, misalnya tema persahabatan, tema percintaan, dan lain sebagainya.
Jenis-Jenis Buku Fiksi dan Rekomendasinya
Terdapat banyak sekali jenis buku fiksi, namun tiga diantaranya yang paling populer beserta rekomendasinya adalah:
1. Romance – Critical Eleven (Ika Natassa)
Buku fiksi romantis secara umum menceritakan tentang kisah asmara tokoh utama yang dibumbui konflik. Salah satu buku best seller dalam kategori ini adalah buku Critical Eleven karya Ika Natassa.
Ide dasar dari buku ini adalah tentang 11 menit paling kritis dalam dunia penerbangan yang menjadi waktu dimana kecelakaan paling banyak terjadi, yang disebut dengan critical eleven.
Sama seperti dunia penerbangan, ketika pertama kali bertemu seseorang, ada 11 menit pertama yang sangat menentukan kelanjutan hubungan.
Tiga menit pertama membentuk kesan pertama, lalu delapan menit terakhir adalah bagaimana kesan itu membekas dan membuat kita mengambil keputusan akan melanjutkan perkenalan tersebut atau tidak.
Buku ini adalah tentang Ale dan Anya yang bertemu di pesawat dalam penerbangan mereka ke Sydney.
Hingga bertahun-tahun setelahnya, mereka berdua dihadapkan pada permasalahan pelik yang membuat mereka berpikir banyak hal.
Nah, tak hanya berbahasa Indonesia, buku Critical Eleven karya Ika Natassa ini sekarang terbit juga dalam bahasa inggris.
2. Historical Fiction
Historical Fiction atau fiksi sejarah adalah sebuah cerita yang menggunakan latar belakang peristiwa sejarah yang telah terjadi di masa lampau, namun ditambahkan tokoh fiksi yang masih relevan dengan sejarah tersebut.
Buku yang sangat populer dengan genre historical fiction adalah Cantik itu Luka karya Eka Kurniawan.
Mengangkat latar pada akhir masa kolonial, buku ini menceritakan bagaimana tragisnya perjuangan kaum pribumi melawan penjajahan, khususnya dari sisi perempuan yang seperti tidak memiliki banyak kekuatan maupun pilihan untuk hidup bebas.
Dari sudut pandang orang ketiga, dikisahkan kehidupan seorang pelacur nyentrik bernama Dewi Ayu yang bangkit dari kuburnya setelah 21 tahun.
Tata bahasa yang vulgar, dan narasi yang begitu detail, membuat kamu setidaknya harus berusia 17 tahun untuk membaca buku ini.
3. Fantasi
Fantasi adalah jenis buku fiksi yang ditulis berdasarkan khayalan atau angan-angan yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata.
Salah satu buku populer dari genre fantasi adalah serial Percy Jackson karya Rick Riordan.
Buku ini merupakan serial yang diangkat dari mitologi Yunani.
Percy Jackson yang menjadi tokoh utama adalah anak dari Poseidon (Dewa Laut) dengan seorang manusia.
Karena merupakan keturunan dewa, Percy memiliki kekuatan khusus dan juga “masalah” khusus.
Petualangan Percy Jackson ada dalam 5 buku yang baru di cetak ulang ke dalam bahasa indonesia, diantaranya: Percy Jackson #1: The Lightning Thief, Percy Jackson #2: The Sea of Monsters, Percy Jackson #3: The Titans Curse, Percy Jackson #4: The Battle of The Labyrinth, dan Percy Jackson #5: The Last Olympian.
Itulah penjelasan dari pengertian buku fiksi, unsur, jenis dan rekomendasinya. Kunjungi Gramedia.com untuk menemukan buku-buku fiksi yang menarik lainnya. Selamat membaca!