Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Pacu Adrenalin? Ini 3 Rekomendasi Novel Horror dari Sweta Kartika yang Wajib Kamu Baca

Kompas.com - 22/11/2021, 18:53 WIB
Sumber Foto : Pixabay
Rujukan artikel ini:
Lewat Tengah Malam - Ganjil
Pengarang: Sweta Kartika
|
Editor Ratih Widiastuty

Sastra bisa menjadi pengalaman artistik yang indah dan mengesankan bagi para pembacanya.

Penulis yang terampil dapat membawa kita bertatap muka dengan skenario dan emosi yang mungkin tidak akan pernah kita temui dalam kehidupan nyata.

Selain itu, novel juga dapat memperluas pemahaman kita tentang alam semesta dan sesama manusia.

Novel horor merupakan bagian dari sastra yang kerap kali dipandang sebelah mata hanya karena sesuatu yang menakutkan dianggap bukan "sastra" atau seni yang dibuat dengan baik.

Padahal, novel bergenre horor justru jadi bagian dari sastra yang banyak digandrungi orang.

Mereka para pembaca novel horror merasakan kepuasan dengan membaca cerita seram bahkan menjadi genre favorit mereka.

Kepuasan tersebut berasal dari rasa adrenalin yang ditantang saat membaca alur cerita pada novel horror.

Adrenalin yang meningkat ditunjukkan dengan bulu kuduk berdiri, jantung berdebar, atau berkeringat, yang menjadi sensasi unik tersendiri.

Meski rasanya merinding, namun keseruan membaca novel horror menjadi pilihan hiburan yang menantang.

Nah, jika kamu tertarik menggugah adrenalinmu, kamu bisa membaca karya dari seorang penulis bernama Sweta Kartika.

Kamu berani mencicipi sensasinya? Simak rekomendasi novel horror Indonesia karya Sweta Kartika berikut ini:

Rekomendasi Novel Horor

1. Journal of Terror – Kembar


Buku ini merupakan buku pertama dari seri Journal of Terror yang bercerita tentang seorang anak laki-laki bernama Prana.

Ia mempunyai kemampuan melihat penghuni dunia tak kasat mata melalui mata saudara kembarnya yang sudah mati.

Prana tak pernah menduga sebelumnya bahwa kemampuan ini akan mengantarkannya ke pintu gerbang petualangan menuju dunia kegelapan.

Plot dalam buku ini merupakan catatan harian Prana yang berisi kumpulan kisah-kisah berhantu yang dirangkum dalam sebuah jurnal.

Kisah menyeramkan dalam novel ini berhasil membangun nuansa yang suram, misterius, dan penuh teror.

Dalam setiap bab cerita di dalamnya kamu akan melihat Prana mengalami sensasi mistis seperti melihat, merasakan, bahkan sampai berinteraksi membantu para makhluk halus.

Novel ini memiliki alur yang lambat dan penggambaran peristiwa dan suasana ditulis dengan deskriptif.

Penggunaan sudut pandang orang pertama dalam novel ini dapat membuat pembaca mengerti isi pikiran tokoh Prana.

Gaya penceritaan yang mengalir menimbulkan rasa perasaan untuk terus mengikuti perjalanan cerita Prana.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Penggunaan latar tempat seperti rumah kosong, sekolah, hingga villa terbilang efektif dalam membangun suasana yang makin mencekam.


Baca juga: Rekomendasi Novel Misteri


2. Journal of Terror – Titisan


Setelah Journal of Terror – Kembar, buku ini adalah buku kedua dari seri Journal of Terror yang mengisahkan tentang seorang anak perempuan bernama Sukma.

Mirip dengan kemampuan Prana di buku pertama, Sukma juga mampu melihat alam gaib, tapi ia tak hanya berinteraksi dengan makhluk-makhluk mistik biasa.

Bagi Sukma, semesta gaib bukan hanya tentang hantu namun ada hal-hal yang lebih tabu.

Sudah sejak lama Sukma merasakan bahwa kemampuannya berhubungan dengan alam ghaib ini disiapkan untuk tujuan tertentu yang masih misteri.

Selain dapat melihat makhluk gaib, ia juga dapat menerawang kejadian buruk yang akan terjadi di masa depan.

Sukma memiliki sahabat bernama Damar sebagai anak indigo yang memiliki kemampuan yang sama dengannya.

Indra keenam Sukma membuatnya merasa terbebani dan seringkali mengganggunya, melalui Damar pula ia diperingati tentang takdir yang sedang menunggunya.

Dalam buku ini juga diungkapkan keterkaitan dunia Sukma dan dunia Prana yang sesungguhnya sehingga kamu akan semakin dibuat penasaran.

Buku ini menyajikan unsur legenda horor lokal yakni hantu palasik yang merupakan sosok kepala melayang dengan organ tubuh yang menjuntai.

Nuansa misteri dalam buku ini terasa kuat yang menambah sensasi kengerian dan keseruan ceritanya.

3. Lewat Tengah Malam – Ganjil


Berbeda dari kedua buku sebelumnya, buku ini merupakan kumpulan cerpen misteri yang terdiri dari beberapa kisah.

Lewat Tengah Malam merupakan kumpulan cerita horor yang di dalamnya terdapat lima cerita berbeda, dan semuanya sama-sama menyeramkan.

Kisah-kisahnya yang berlatar tahun 90an makin menjadikan alur ceritanya terasa lebih mencekam lagi.

Buku ini memaparkan tentang berbagai hal mistis mulai dari korban nyawa yang pantas ditumbalkan, misteri bocah pembisik, danau maut penuh butiran emas, singgasana berdarah, sampai pesugihan.

Buku ini menunjukkan bahwa perjanjian dengan iblis walau bagaimanapun bentuknya tidak akan berakhir baik dan malah membuka jalan pintas menuju gerbang iblis.

Nah, apakah kamu sudah menantang adrenalin dan dibuat merinding oleh cerita-cerita horor di atas?

Dapatkan buku Journal of Terror - Kembar, Journal of Terror - Titisan, dan Lewat Tengah Malam karya Sweta Kartika hanya di Gramedia.com!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau