Apakah di sekitar kamu ada seseorang yang suka melakukan playing victim?
Playing victim adalah sebuah istilah yang menggambarkan kondisi pada saat seseorang membuat kamu harus bertanggung jawab atas suatu hal yang ia lakukan kepada orang lain. Bahkan, pelaku akan menempatkan dirinya sebagai korban yang selalu merasa disudutkan dan juga tidak pernah mendapatkan pembelaan maupun keadilan.
Sangat menyebalkan bukan perilaku playing victim ini?
Playing victim adalah suatu kebiasaan buruk dan tentunya merugikan orang lain. Perilaku playing victim bisa terjadi karena adanya beberapa faktor yang melatarbelakanginya. Bisa saja pelaku pernah mengalami sebuah trauma, pernah menjadi korban dari pengkhianatan seseorang yang sudah ia percaya atau ia sayangi, atau ingin mendapatkan perhatian yang lebih banyak lagi.
Memang sangat menjengkelkan jika sedang berhadapan dengan orang-orang playing victim. Sebab, kamu harus menerima kesalahan yang tidak pernah kamu lakukan.
Lalu, yang jadi pertanyaan, bagaimana cara kita untuk menghadapi pelaku yang kerap melakukan playing victim? Coba lakukan beberapa cara berikut ini untuk menghadapinya.
Cara Menghadapi Pelaku Playing Victim
1. Langsung memberitahu kalau sikapnya mengganggu orang lain
Mereka yang sering melakukan playing victim selalu menunjuk orang lain untuk bisa disalahkan bukan?
Namun sayangnya, kalau kamu mengatakan bahwa orang tersebut telah melakukan playing victim, maka tidak akan mampu mengubah tingkah lakunya tersebut. Ia justru akan membela diri seolah segala ucapan yang ia katakana benar dan tidak ingin disalahkan.
Jadi, sebaiknya kamu langsung saja bersikap tegas dan beritahu beberapa sikapnya yang mengganggu kamu dan orang di sekitarnya. Langkah ini akan sangat berguna karena mampu mengubah situasi yang ada. Dengan begitu, ia pun tidak akan bersandiwara atau akan berhenti mencari simpati dari orang lain.
2. Tidak berdebat dengannya
Menghadapi seseorang yang kerap melakukan playing victim perlu dengan sikap yang tenang dan jangan memberikan simpati yang berlebihan.
Sebaiknya, kamu tidak memberikannya atensi yang berlebih kepada pelaku playing victim. Hal ini perlu dilakukan karena dengan memberikan perhatian kepadanya hanya akan membuatnya semakin besar kepala dan bisa menyebabkan perdebatan yang tidak kunjung selesai.
Apabila terjadi perdebatan, maka hanya akan sia-sia dan dikhawatirkan juga dapat memperkeruh suasana. Apalagi kalau yang kamu hadapi adalah orang yang memiliki mental tidak sehat dan pernah mengalami trauma di masa lalunya.
3. Menjaga jarak dengan pelaku
Pasti kamu akan selalu merasa kesal jika dia suka memanipulasi orang lain demi untuk mendapatkan simpati dan perhatian dari orang lain.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Memang tidak ada sebuah pertemanan yang sempurna. Namun, kalau kamu sudah pernah dijadikan target oleh si pelaku playing victim yang notabenenya adalah teman kamu sendiri, maka yang bisa kamu lakukan adalah menjaga jarak.
Kamu tidak perlu bermusuhan, hanya perlu mengontrol kedekatan kamu dengannya saja. Kamu tetap masih bisa berteman dengan orang seperti itu dan juga bersikap profesional.
4. Memberi solusi
Seseorang yang melakukan playing victim biasanya mengalami sakit emosional yang berpotensi bisa mengganggu karena kurang bisa dikontrol dengan baik. Mereka akan selalu merasa tidak percaya bahwa masalahnya disebabkan oleh orang lain.
Daripada kamu frustasi dengan keluhan dan energi negatif yang dimilikinya, lebih baik kamu memberikan beberapa alternatif solusi pada permasalahannya itu. Meski memiliki karakter playing victim yang tidak mudah menerima solusi, tidak ada salahnya untuk kamu mencobanya.
5. Hindari untuk mengikuti dramanya
Apa kamu merasa kesal saat berhadapan dengan pelaku playing victim? Maka kamu hanya perlu mengontrol emosi dan menghindari untuk berinteraksi langsung dengannya. Hal ini supaya kamu tidak merasa semakin kesal karena kepandaiannya dalam memutar balikkan fakta.
Kamu juga tidak perlu mengikuti drama yang ia buat dengan mengikuti alur emosinya. Kamu hanya perlu merespon dia secara datar saja dan bisa memberi respon dengan kesan yang tidak antusias.
Playing victim adalah perilaku yang menyebalkan pastinya untuk orang lain jika berhadapan dengan pelaku. Adapun yang bisa kamu lakukan jika berhadapan dengan pelaku playing victim adalah bersikap tenang dan mengontrol emosi agar keadaan tidak semakin rumit.
Jika kamu merasa kamu pernah melakukan tindakan playing victim, kamu bisa introspeksi diri agar tidak merugikan orang lain. Buku Seni Menyembuhkan Sakit Hati akan menunjukkan kepada kamu cara untuk menyembuhkan kebencian terhadap masa lalu yang menyakitkan. Selain itu juga menciptakan hubungan yang lebih sehat yang akan bertahan seumur hidup.
Apabila hubungan kamu benar-benar berada di titik kehancuran, maka isi buku ini mampu mengajak kamu untuk menyembuhkan rasa sakit kamu dengan membuat keputusan yang tepat.
Buku ini berisikan panduan serta setiap langkahnya adalah pedoman praktis yang bisa mendorong kamu untuk berkomitmen dalam memperbaiki hidup kamu.
Buku ini bisa langsung kamu dapatkan melalui https://www.gramedia.com/
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.