Sampai saat ini, bahasa terus mengalami perkembangan yang signifikan, salah satunya ditandai dengan penambahan berbagai kosakata baru yang digunakan untuk mengartikan suatu hal.
Munculnya banyak kata-kata baru ini biasanya berasal dari 3 hal, yakni menyerap dari bahasa asing, menyerap dari bahasa daerah, atau menciptakan istilah baru.
Salah satu kosakata yang berasal dari bahasa asing dan sering muncul di media sosial adalah istilah engagement.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan engagement? Simak penjelasannya berikut ini.
Pengertian Happy Engagement
Jika dilihat secara bahasa, engagement bisa diartikan sebagai sebuah keterikatan atau perjanjian.
Tapi secara umum, engagement sendiri lebih dikenal di masyarakat sebagai ‘pertunangan’.
Tunangan menjadi salah satu tahapan yang biasanya dilakukan oleh pasangan kekasih sebelum melanjutkan hubungan ke tahap lamaran dan pernikahan.
Dengan kata lain, tunangan juga bisa diartikan sebagai proses perubahan status dari pacaran menjadi status yang lebih serius.
Dalam proses tunangan, pihak laki-laki biasanya akan menyematkan cincin ke pihak perempuan sebagai tanda komitmen dan keseriusan.
Di media sosial, kita tentu sering membaca kalimat “Happy Engagement”, yang sebenarnya merupakan kalimat ucapan selamat kepada pasangan yang baru saja melangsungkan pertunangan.
Selain pertunangan, sebenarnya ada satu proses lain yang biasanya dilakukan sebelum pesta pernikahan, yakni lamaran.
Sayangnya, sampai saat ini ternyata masih banyak orang merasa kesulitan untuk membedakan kedua prosesi ini.
Daripada sering tertukar, yuk cari tahu apa perbedaan tunangan dan lamaran berikut ini.
Perbedaan Tunangan dan Lamaran
1. Definisi Keduanya
Tunangan merupakan sebuah proses menjalin hubungan ke tahap yang lebih serius, atau bisa juga diartikan sebagai bentuk komitmen antara 2 orang yang memutuskan untuk hidup bersama dalam ikatan pernikahan.
Bisa dikatakan, acara pertunangan adalah acara informal dari serangkaian proses menuju pernikahan yang sebenarnya, yang biasanya hanya dihadiri oleh orang-orang terdekat.
Sementara dalam proses lamaran, acara yang digelar biasanya lebih bersifat formal dan menyangkut adat atau budaya yang cukup sakral.
Saat lamaran, pasangan calon pengantin akan kembali dipertanyakan kesediaannya untuk melanjutkan proses pernikahan.
Acara lamaran biasanya dihadiri oleh pihak keluarga, sahabat, sampai pemuka agama, jadi tidak heran kalau banyak orang yang menganggap lamaran lebih kuat ikatannya dibandingkan tunangan.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
2. Proses Acara
Meski agenda utamanya adalah sama-sama memberikan cincin ke pihak perempuan, pertunangan dan lamaran tetap memiliki perbedaan dalam prosesi acaranya.
Pada umumnya, prosesi pertunangan hanya dilakukan dengan bertukar cincin saja, sementara acara lamaran biasanya dilengkapi dengan membawa seserahan atau mahar untuk calon mempelai perempuan.
Seserahan ini bisa berupa parsel, pakaian, tas, atau barang-barang lain yang disukai dan dibutuhkan oleh pihak perempuan sebagai bentuk penghormatan antar keluarga.
3. Waktu Penyelenggaraan
Jika diurutkan, rangkaian menuju pesta pernikahan akan dimulai dari tunangan, lamaran, akad nikah, serta resepsi pernikahan.
Bagi banyak pasangan, tunangan adalah tanda awal untuk memulai sebuah persiapan pernikahan, biasanya dilangsungkan 1 sampai 3 tahun sebelum akhirnya dilanjutkan ke pernikahan.
Sementara untuk proses lamaran, pada umumnya dilangsungkan maksimal 5 sampai 6 bulan menjelang akad nikah dan resepsi pernikahan.
Tapi jarak waktu ini akan berbeda tergantung masing-masing pasangan, bahkan tak jarang, ada beberapa pasangan yang lebih memilih untuk. langsung mengadakan pesta pernikahan tanpa melewati proses pertunangan terlebih dahulu.
Nah, itulah beberapa perbedaan antara proses tunangan dan lamaran yang belum banyak diketahui oleh orang awam.
Sebelumnya perlu dipahami oleh setiap pasangan bahwa tunangan, lamaran, hingga pernikahan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari sebuah kehidupan yang jauh lebih panjang dan rumit.
Jadi sebelum memutuskan untuk melangkah ke jenjang yang lebih sakral, ada baiknya kedua pasangan benar-benar telah mengenal dan memahami satu sama lain.
Banyaknya berita dan informasi yang berkaitan dengan masalah pernikahan saat ini kerap menakuti banyak pasangan pengantin baru, hal ini tak jarang membuat mereka panik dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Untuk mengatasinya, buku Anti Panik Mempersiapkan Pernikahan karya Tiga Generasi bisa menjadi panduan termudah untuk orang-orang yang masih merasa kebingungan dalam pernikahan.
Tidak bisa dipungkiri kalau kehidupan pernikahan tidak selalu sama seperti apa yang digambarkan di televisi.
Sejatinya, kehidupan pernikahan bisa diibaratkan seperti masuk ke hutan belantara, kamu tidak tahu akan menghadapi situasi seperti apa di kemudian hari.
Tapi tidak perlu khawatir, buku ini akan memberikan gambaran dan kisi-kisi untuk bisa menjalankan kehidupan pernikahan tanpa rasa panik.
Tidak hanya itu, kamu akan diberikan beberapa tips untuk menghadapi ketakutan sebelum pernikahan, sehingga nantinya kamu bisa menjadi pasangan yang adem ayem dan jauh dari masalah.
Tertarik untuk membaca buku ini? Kamu bisa mendapatkannya di Gramedia.com.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.