Pare menjadi salah satu makanan yang suka dikonsumsi masyarakat Indonesia.
Pare merupakan jenis buah labu-labuan yang biasanya menjadi pelengkap saat menghidangkan siomai.
Tanaman Pare tergolong dalam bangsa cucurbitaceae, jenis momordica charantia L. dengan sebarannya meliputi Tiongkok, India, dan Asia Tenggara.
Pare seringkali dimanfaatkan sebagai obat pencahar, laksatif, dan obat cacing.
Bahkan, terdapat ekstrak buah pare digunakan sebagai obat diabetik, rheumatik, obat gout, obat penyakit liver, dan obat penyakit limfa di India.
Rasa pare yang pahit membuat banyak orang mungkin tidak menyukainya.
Meski demikian, terdapat beberapa nutrisi yang dikandung pare loh.
Melansir Data Komposisi Pangan Indonesia (DKPI), setiap 100 gram pare segar dan dalam kondisi mentah memiliki beragam kandungan nutrisi seperti:
- Air: 94,4 gram
- Kalori: 19 kkal
- Protein: 1,0 gram
- Lemak: 0,4 gram
- Karbohidrat: 3,6 gram
- Serat: 1,3 gram
- Kalsium: 31 miligram
- Fosfor: 65 milligram
- Zat besi: 0,9 miligram
- Natrium: 5,0 miligram
- Kalium: 277,7 miligram
- Tembaga: 0,03 miligram
- Zinc: 0,8 miligram
- Retinol (Vit. A): 0,0 mikrogram
- Beta karoten: 197 mikrogram
- Karoten total: 80 mikrogram
- Thiamin (Vit. B1): 0,18 miligram
- Riboflavin (Vit B2): 0,04 miligram
- Niacin (Vit. B3): 0,4 miligram
- Vitamin C: 58 miligram
Dengan kandungan nutrisi tersebut, pare bermanfaat untuk menurunkan panas dan penambah napsu makan.
Selain itu, daun pare bisa dimanfaatkan sebagai obat luka bakar, obat penyakit kulit, dan obat cacing.
Sayangnya, jika berlebihan mengonsumsi pare, terdapat beberapa efek sampingnya.
Untuk itu, sebaiknya kita mengonsumsi dalam batas wajar.
Bisa dikatakan berlebihan, ketika kamu mengonsumsi tiga pare atau lebih secara rutin dalam satu hari.
Saat mengonsumsi pare sebaiknya diperhatikan, terlebih ketika kamu menjalani pengobatan atau mempunyai gangguan kesehatan tertentu.
Sebaiknya kamu berkonsultasi kepada dokter terkait dengan pengobatan yang dijalani dan bagaimana efek pare apabila mengonsumsinya.
Berikut kami rangkum efek samping dari mengonsumsi pare secara berlebihan.
6 Efek Samping Pare
1. Keracunan
Efek samping pare jika dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan keracunan.
Gejala keracunan yang dirasakan adalah merasa sakit di bagian kepala, diare, sakit perut, mual, hingga muntah.
Kondisi ini seringkali didapati pada anak-anak.
2. Tak Baik bagi Ibu Hamil
Bagi ibu hamil wajib menghindari pare karena dapat menyebabkan terjadinya menstruasi hingga keguguran.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Emmenagogue yang terkandung dalam pare memicu peningkatan aliran menstruasi.
Efek samping pare bisa menyebabkan kontraksi pada ibu hamil, bahkan kandungan efek abortifacient mampu memicu keguguran jika dikonsumsi secara berlebihan.
3. Irama Jantung Tak Teratur
Efek samping konsumsi pare secara berlebihan juga kerap dikaitkan dengan irama jantung yang menjadi tak teratur.
Kondisi itu bisa saja terjadi karena sinyal listrik yang mengoordinasikan detak jantung tidak bekerja dengan benar.
Situasi tersebut bisa mengakibatkan jantung terasa berdebar kencang, akibatnya akan memicu penggabungan atau penggumpalan darah di salah satu sisi jantung.
4. Interaksi Obat
Bagi kamu yang mengonsumsi obat penurun gula darah, disarankan untuk menghindari pare.
Hal ini lantaran efek samping pare dapat berinteraksi dengan obat-obatan diabetes, insulin, phenformin, chlorpropamine, dan glyburide, sehingga mampu mengakibatkan hipoglikemia yang berat.
5. Hati
Efek samping pare lainnya yakni mampu mengakibatkan peradangan pada hati.
Kondisi itu bisa terjadi lantaran pare memiliki kandungan senyawa monorcharin.
Untuk itu, disarankan agar kamu selalu melakukan pengecekan enzim hati secara rutin jika ingin mengonsumsi pare.
Selain itu, bagi kamu yang memiliki gangguan kesehatan seperti penyakit hati, sirosis atau riwayat hepatitis serta HIV / AIDS, sangat disarankan untuk menghindari pare.
6. Favisme
Efek samping pare lainnya yaitu timbulnya favisme.
Favisme merupakan reaksi alergi yang berpotensi fatal dan bisa menyebabkan sakit perut atau punggung, urin gelap, penyakit kuning, muntah, mual, kejang bahkan koma.
Konsumsi pare bisa memicu alergi yang memperparah kondisi kekurangan glukosa-6-fosfat dehidrogenase, atau G-6-PD.
Glukosa-6-fosfat dehidrogenase merupakan enzim yang dibutuhkan oleh sel darah merah untuk membuat bentuknya bertahan.
Ingin mengetahui lebih banyak tentang sayuran selain pare? Kamu bisa membaca buku Sehat dengan Sayur.
Buku ini cocok untuk kamu yang mulai gaya hidup sehat lho, karena dilengkapi dengan resep untuk program detoks.
Ingin segera membacanya? Yuk check out di Gramedia.com dan baca melalui aplikasi Gramedia Digital.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.