Bunyi yang Teratur Berulang Disebut Apa? Pelajari di Sini!

Lihat Foto
Sumber Gambar: Freepik.com
Bunyi yang Teratur Berulang
Rujukan artikel ini:
Rapijali
Pengarang: Dee Lestari
|
Editor: Almira Rahma Natasya

Musik sudah menjadi bagian dari keseharian banyak orang.

Rasanya menyenangkan mendengarkan alunan irama yang indah dan memanjakan telinga.

Pernahkah kamu menelaah bagaimana sebuah musik disusun hingga enak didengar telinga kita?

Jika diperhatikan, ada bunyi yang teratur dan berulang, yang membentuk sebuah musik dalam lagu.

Apakah bunyi tersebut?

Bunyi yang Teratur Berulang Disebut Nada

Penyusun dasar dari musik adalah nada.

Nada adalah bunyi yang teratur berulang dan terdiri dari frekuensi tunggal tertentu.

Dalam musik, nada menjadi penanda tinggi atau rendahnya bunyi.

Susunan nada sangat berpengaruh dalam harmonisasi lagu dan membuat musik memiliki ciri khasnya sendiri.

Nada memiliki jarak tertentu, ada yang berjarak ½, 1, 1½, dan 2.

Jarak ini akan menentukan variasi nada dan jenis tangga nada.

Tangga nada adalah rangkaian nada yang disusun dengan berurutan.

Kamu mungkin akrab mendengar notasi musik do, re, mi, fa, sol, la, si.

Ketujuh nada tersebut adalah rangkaian nada dengan frekuensi berurutan yang ada pada tangga nada diatonis.

Sementara, untuk tangga nada pentatonis hanya terdapat 6 notasi, yaitu, do, re, mi, sol, la.

Tinggi rendahnya nada bergantung pada frekuensi dari nada tersebut.

Jika frekuensinya besar, maka nadanya tinggi.

Sementara, jika frekuensinya sedikit maka nadanya rendah.

Jenis dan Contoh Nada

1. Nada Minor

Tangga nada minor memiliki interval 1 - ½ - 1 - 1 - ½ - 1 - 1 dengan do, re, mi, fa, sol, la, si, do sebagai nada dasar.

Nada minor memiliki nada dasar di la, atau dikenal dengan kunci A.

Tangga nada minor bernada menyedihkan, sehingga sering digunakan di lagu-lagu yang bernuansa sedih atau sendu.

Misalnya, lagu Kasih Ibu, Mengheningkan Cipta, dan Indonesia Pusaka.

2. Nada Mayor

Interval atau jarak nada pada tangga nada mayor adalah 1 - 1 - ½ - 1 - 1 - 1 - ½ dengan 8 not nada yang sama dengan tangga nada minor.

Nada dasar tangga nada mayor adalah di kunci C atau do.

Tangga nada mayor akan menghasilkan musik yang bernuansa semangat atau ceria.

Contohnya adalah lagu Balonku, Maju Tak Gentar, dan Halo-Halo Bandung.

3. Nada Kromatis dan Mol

Tangga nada kromatis memiliki 12 nada yang masing-masingnya memiliki interval ½.

Tanda nada kromatis memiliki semua nada dalam 1 oktaf, yaitu C, C#, D, D#, E, F, F#, A, A#, B, C’.

Lagu yang menggunakan tangga nada kromatis adalah lagu Bungong Jeumpa dan Indonesia Pusaka.

Sementara, nada mol adalah tanda yang digunakan untuk merendahkan sebuah nada menjadi setengahnya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Misalnya, apabila sebuah tanda mol terdapat sebelum not C, maka musiknya dimainkan di not C#.

Sifat Nada

1. Intensitas Nada

Intensitas nada adalah keras atau lembutnya sebuah nada ketika dimainkan.

Sifat dari intensitas nada ini tergantung pada ruang tempat getaran melebar serta selera pendengar.

Misalnya, ketika sebuah nada dimainkan, intensitasnya akan berbeda jika didengar di auditorium dan di ruangan kecil.

Begitu pula seseorang mungkin merasa sebuah nada masih belum kuat intensitasnya, namun sudah cukup atau sangat kuat bagi orang lain.

2. Pitch atau Tinggi Nada

Pitch merupakan banyaknya frekuensi yang menentukan tinggi rendahnya nada.

Kita dapat mengetahui nada apa yang sedang dimainkan ketika sebuah nada memiliki pitch tertentu.

Orang-orang yang dapat dengan otomatis dan tanpa bantuan alat mengenali sebuah nada hanya dari pitch-nya disebut dengan istilah perfect pitch.

3. Durasi Nada

Durasi atau panjangnya sebuah nada dihitung dari jumlah ketukannya.

Sudah dijelaskan bahwa ketukan nada dapat berjumlah ½, 1, 1 ½, atau 2.

Dalam musik, ketukan nada sangat berpengaruh untuk menyusun rangkaian melodinya.

Bahkan, nada diam pun ditentukan ketukannya.

4. Timbre atau Warna Nada

Timbre atau warna nada merupakan jenis nada atau suara yang dihasilkan oleh sesuatu.

Timbre dipengaruhi oleh beberapa hal, misalnya jenis sumber bunyi, ruangan tempat sumber bunyi dimainkan, dan cara memainkan sumber bunyi.

Sebagai contoh, ketika kita memainkan angklung dan gitar, meskipun dengan nada yang sama dan panjang nada yang sama, warna nadanya akan tetap berbeda.

Seseorang dapat membedakan mana nada yang keluar dari angklung dan mana yang dari gitar.

Begitu pula dari alat musik lainnya.

Musik merupakan hal yang menyenangkan, baik untuk dipelajari, maupun sekadar dinikmati.

Setiap orang pasti memiliki selera musiknya masing-masing.

Salah satu buku yang dapat mengantarkan kamu untuk menjelajahi musik adalah trilogi karya Dee Lestari yang berjudul Rapijali.

Dalam trilogi ini, kamu akan mengikuti kisah Ping, remaja perempuan yang sejak lahir sudah dianugerahi bakat musik yang luar biasa.

Ping menggunakan kemampuannya sebagai seorang musisi yang perfect pitch dalam banyak hal, tidak melulu soal musik.

Kehidupan Ping yang tenteram tiba-tiba terusik sejak kematian sang kakek.

Perjalanan hidup Ping jungkir balik sejak saat itu.

Ping yang berasal dari desa kecil di Batu Karas, Pangandaran, kemudian hidup di Jakarta bersama calon gubernur DKI Jakarta.

Kehidupannya mulai kembali memiliki warna sejak bertemu dengan 5 orang kawan sekolahnya, yang kemudian tergabung dalam band bernama Rapijali.

Rapijali tidak hanya menyediakan drama remaja dan dewasa muda, tapi juga menawarkan pengalaman membaca musik dalam cerita.

Kamu dapat membeli buku Rapijali secara terpisah, atau dapat sekaligus membeli box set Rapijali yang berisikan 3 trilogi sekaligus.

Dapatkan segera hanya di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

TAG:

Terkini
Lihat Semua
Jelajahi