Tertawa adalah sebuah kegiatan yang menyenangkan, di mana biasanya ada sebab yang membuat tawa bisa hadir di wajah kita.
Kini, penyebab tawa dari stand up comedy alias komedi tunggal, merupakan sesuatu yang sedang digandrungi oleh banyak orang, khususnya anak muda.
Hal ini bisa kita lihat dari munculnya komika-komika, sebutan untuk pelawak stand up comedy, yang mulai muncul dan naik daun.
Hal ini pula yang disajikan dalam novel Teori Tawa dan Cara-Cara Melucu Lainnya yang memasukkan unsur komedi tunggal dalam alur ceritanya, sehingga tidak heran jika dari segi judul saja, novel ini sudah mampu memantik rasa penasaran bagi pembaca tentang jalan cerita yang pastinya akan mengundang gelak tawa.
Namun, sebelum memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi, jangan harap kamu akan mendapatkan komedi atau lawakan yang mampu mengocok perut hingga menangis.
Novel ini tak hanya tentang komedi, tapi juga ada isu mengenai kesehatan mental, yang boleh dibilang harus disikapi secara dewasa dan dalam kondisi yang baik-baik saja.
Meskipun dari segi judul dan premis cerita menawarkan gelak tawa, tapi novel Teori Tawa dan Cara-cara Melucu Lainnya ternyata mempunyai sisi lain yang sangat mendalam dan menyentuh emosi, tentang pentingnya peduli terhadap masalah kesehatan mental.
Sang penulis, Kai Elian, mampu mengombinasikan dua hal yang kontradiktif menjadi sebuah cerita yang justru menarik, menghibur, serta mengedukasi akan pentingnya lebih memahami orang-orang yang sedang tidak baik-baik saja.
Sinopsis Novel Teori Tawa dan Cara-cara Melucu Lainnya
Terlahir dalam keluarga Komika membuat Kuma dituntut untuk menjadi pribadi yang bisa melawak oleh ayahnya, Koko Komika.
Hampir seluruh keluarga Kuma memiliki keahlian dalam memancing tawa orang-orang tanpa terkesan dipaksakan.
Sang ibu, Keke Komika, bisa mengambil perhatian orang dengan pembawaannya, lalu kedua adiknya, Kaka dan Kiki, memiliki bakat humor yang bisa dibilang alami.
Mungkin, hanya Kuma seorang yang tak mampu melawak di keluarga Komika.
Oleh karena itu, sang ayah, Koko Komika, memutuskan untuk menjadikan Kuma sebagai pembuka di acara komedi sketsa keluarga, Ketawa Ketiwi, agar mampu menjadi sosok yang humoris.
Mau tak mau, Kuma harus menerima keputusan tersebut dan mulai berlatih di Kafe Ceria milik sahabatnya, Nyonyo.
Di sana, Kuma bisa belajar ilmu banyak tentang cara melucu dari komika-komika yang hadir mengisi acara di kafe tersebut.
Hingga pada akhirnya, Kuma bertemu dengan Bo, seorang pria yang tak mampu untuk tertawa sekian tahun lamanya.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Bo memiliki luka masa lalu yang membuat dirinya merasa hampa dan tak berdaya.
Melihat kondisi Bo yang mengenaskan, Kuma pun bertekad untuk dapat membuat Bo kembali tertawa melalui lawakan yang ia bawakan.
Namun, secara tidak langsung, niat Kuma tersebut justru malah mendekatkannya dengan Bo ke dalam hubungan persahabatan yang saling menguatkan.
Review Novel Teori Tawa dan Cara-Cara Melucu Lainnya
Teori Tawa dan Cara-Cara Melucu Lainnya merupakan karya perdana dari Kai Elian.
Novel ini mampu menarik perhatian karena memadukan komedi dengan tragedi melalui isu kesehatan mental yang dibahas.
Meskipun tampak saling bertolak belakang, tapi nyatanya kedua tema ini bisa melebur menjadi satu di dalam sebuah cerita yang solid dan menarik.
Meskipun lelucon yang dihadirkan tidak sampai membuat tertawa terbahak-bahak, tapi isu kesehatan mental yang dimasukkan justru menjadi pondasi, yang mampu menjadikan novel ini tampak menjanjikan untuk dibaca sampai bagian akhir.
Kehadiran dua tokoh utamanya yang memiliki karakter berbeda antara satu sama lain membuat kehadiran mereka tampak saling menguatkan.
Kemampuan Kai Elian dalam meramu cerita dan mengembangkan karakter para tokohnya patut diacungi jempol, karena mampu memperlihatkan sebuah ciri khas tersendiri dalam gaya tulisannya, sehingga pembaca akan dengan mudah bisa turut terseret ke dalam arus ceritanya.
Cerita yang disuguhkan dalam novel ini juga terasa cukup relate dengan kehidupan masyarakat Indonesia yang masih menganggap kesehatan mental sama dengan gila, padahal kenyataannya tidak selalu demikian.
Tokoh Bo adalah potret nyata akan sebuah luka yang hadir, namun tak kasat mata yang menciptakan derita di dalam dirinya.
Teori Tawa dan Cara-Cara Melucu Lainnya adalah sebuah angin segar untuk pembaca muda yang mencari sesuatu yang unik dan menarik.
Di mana kolaborasi antara humor dan tragedi ternyata bisa menjalin sebuah cerita yang tidak hanya lucu, tapi juga ada pesan dan makna mendalam yang dapat diambil oleh pembaca.
Novel Teori Tawa dan Cara-cara Melucu Lainnya bisa kamu beli dan dapatkan di Gramedia.com.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.