Apakah Jurusan Hukum Itu Sudah? Cari Tahu Jawabannya di Sini
Jurusan hukum menjadi salah satu jurusan yang paling diincar bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, bahkan peminatnya pun selalu bertambah dari tahun ke tahun.
Seperti namanya, jurusan ilmu hukum merupakan program studi yang akan mempelajari mengenai sistem hukum yang diterapkan atau berlaku di dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Melalui jurusan ilmu hukum, para mahasiswanya akan mempelajari mengenai berbagai undang-undang yang membahas hukum perdata, hukum pidana, hukum tata negara, dan hukum dagang yang ada di suatu negara.
Selain itu, cakupan ilmu hukum juga akan semakin luas dan kompleks seiring dengan naiknya tingkatan semester.
Setelah membahas mengenai undang-undang dan hukum di Indonesia, kamu juga akan mempelajari mengenai hubungan antara dua negara atau lebih saat ingin menjalin kerjasama atau saat ingin menyelesaikan sebuah pelanggaran hukum.
Bagi sebagian orang, jurusan hukum ini memang terkesan prestisius, karena punya lapangan kerja yang luas dan jaminan masa depan yang cerah bagi para lulusannya, padahal faktanya tidak semudah itu.
Mahasiswa jurusan hukum tentunya juga sama seperti mahasiswa di jurusan lain yang tetap harus rajin membaca, memahami, bahkan mampu menganalisa setiap pasal yang ada dalam perundang-undangan, sampai akhirnya menimbulkan banyak pertanyaan dari orang awam, “jadi sebenarnya, jurusan hukum itu susah ya?”
Pada dasarnya, apapun jurusan dan program studi yang kamu tempuh, kamu pasti akan menemukan kesulitan dan tantangan yang harus dihadapi dengan sungguh-sungguh, baru kemudian kamu bisa menikmati hasilnya di kemudian hari.
Selain itu, ternyata masih ada beberapa mitos yang melekat dengan jurusan hukum, dan membuat para pelajar agak ragu untuk masuk jurusan ini, padahal faktanya tidak semua hal yang dibicarakan itu benar.
Untuk menjawab rasa penasaran kamu, mari simak lima mitos dan fakta yang akan mengubah persepsimu mengenai jurusan ini.
5 Mitos dan Fakta dari Jurusan Hukum
1. Semua Lulusan Hukum Pasti Jadi Pengacara
Untuk menjadi seorang pengacara memang harus berasal dari jurusan hukum, tapi bukan berarti semua sarjana hukum harus dan pasti bekerja sebagai pengacara, karena kamu bebas memilih bidang pekerjaan lain saat sudah lulus nanti.
Kalau kamu masuk di jurusan hukum, kamu akan mendapatkan banyak sekali skill yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan, seperti menganalisis, menulis, kemampuan berpikir kritis, dan problem solving.
Berbagai kemampuan ini tentunya bisa diaplikasikan pada banyak profesi.
Kalau kamu mau lihat bukti nyata, kamu bisa melihat Najwa Shihab atau Once, mereka dulunya adalah mahasiswa hukum yang memilih berkarir dan akhirnya berhasil sukses di bidang lain yang sesuai dengan passion mereka.
2. Anak Jurusan Hukum Harus Hafal Pasal-Pasal
Pernyataan yang satu ini pasti sudah sering sekali didengar oleh para mahasiswa jurusan hukum, padahal rumor ini sebenarnya hanyalah mitos.
Mahasiswa jurusan hukum tidak harus menghafal semua pasal dalam undang-undang karena akan terlalu memakan banyak waktu dan tenaga, tapi bagi kamu yang tertarik dengan jurusan ini, kamu harus bisa memahami sejarah, filosofi, dan dasar-dasar dibuatnya suatu pasal.
Tapi, tidak ada salahnya juga kalau kamu ingin mencoba memahami beberapa isi-isi yang penting dalam undang-undang, karena itu akan berguna saat kamu sedang meneliti sebuah kasus hukum yang penting dan membutuhkan dasar hukum yang jelas.
3. Anak Jurusan Hukum Harus Pandai Bicara di Depan Umum
Profesi lulusan hukum tidak hanya terbatas pada bidang tertentu saja, dan pandai bicara juga tidak melulu menjadi kualitas nomor satu yang harus dimiliki oleh mereka yang berasal dari jurusan hukum
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Saat kamu menjadi mahasiswa di jurusan hukum, kamu akan belajar cara-cara berpikir kritis, cara menganalisis dan mengolah berbagai sumber informasi, cara menemukan solusi dari masalah tertentu, dan cara menyampaikan sebuah statement tertentu.
Berbagai skill dasar ini bisa membantumu untuk menjadi orang yang pandai dalam berbicara.
Jika setiap hari dilatih, kamu akan semakin pede dan berani untuk berbicara di depan umum.
4. Identik dengan Suku Tertentu
Mitos atau rumor yang satu ini mungkin terdengar sedikit rasis, tapi pada kenyataannya, masih banyak orang yang berpendapat bahwa mayoritas mahasiswa jurusan hukum ini berasal dari daerah atau suku tertentu, mungkin salah satu alasannya adalah karena suku Batak cenderung tegas dan bisa kuat dalam mempertahankan argumentasinya.
Padahal kenyataannya, jurusan hukum ini tidak terbatas pada suku dan ras tertentu saja, semua orang bisa menjadi seorang ahli hukum, asalkan ia memiliki skill yang mumpuni dalam berpikir kritis, menyampaikan sebuah pendapat, dan mampu menjaga argumentasinya dengan baik
5. Mahasiswa Hukum Pasti Jadi Aktivis
Berkuliah di jurusan hukum pastinya akan menambah wawasanmu mengenai organisasi dan berbagai kegiatan politik lainnya yang akan membantumu memperbanyak relasi dan membentuk karaktermu, jadi cobalah untuk tidak menutup diri dan bergabunglah dengan organisasi tersebut selagi ada kesempatan.
Bergabung dan menjadi bagian dari organisasi akan memberikan kamu kesempatan untuk terlibat langsung dalam aksi-aksi tertentu, sehingga kamu punya lahan untuk menyampaikan dan menyuarakan aspirasi yang kamu punya.
Tapi faktanya, tidak semua mahasiswa jurusan hukum tertarik untuk terjun ke lapangan dan menjadi seorang aktivis.
Masih banyak juga mahasiswa yang memilih untuk belajar dan berdiam diri di rumah karena ia lebih suka mempelajari hal di bidang lain.
Itulah lima mitos dan fakta yang biasanya muncul saat kita membahas mengenai jurusan hukum.
Jadi, apakah kamu sudah yakin dan tertarik untuk mengambil jurusan hukum di masa perkuliahan nanti?
Untuk semakin meyakinkan tekad kamu dalam memilih jurusan ini, kamu bisa lebih dahulu mempelajari dasar-dasar hukum dalam buku Pengantar Ilmu Hukum dan buku Hukum & Politik: Pengaruh dan Peranan Politik Hukum Bagi Negara yang ditulis oleh Aris Prio Agus Santoso.
Dalam buku Pengantar Ilmu Hukum, kamu akan mempelajari dasar-dasar hukum secara umum, seperti misalnya pengertian dan ruang lingkup ilmu hukum, fungsi dan tujuan hukum, klasifikasi hukum, konsep dasar ilmu hukum, bidang-bidang studi ilmu hukum, dan istilah-istilah yang ada dalam ilmu hukum.
Buku ini akan membantumu mengenal berbagai hal yang harus dipahami dan dipelajari jika ingin mengambil jurusan hukum di universitas.
Sementara dalam buku Hukum & Politik: Pengaruh dan Peranan Politik Hukum Bagi Negara, kamu akan mempelajari bagaimana peran dan pengaruh hukum bagi sebuah negara.
Selain itu, kamu juga akan diajak untuk memahami cara-cara pembenahan peraturan perundang-undangan yang nantinya bisa disesuaikan dengan keadaan masyarakat Indonesia.
Kalau kamu tertarik dan ingin membaca kedua buku ini, kamu bisa mendapatkannya melalui Gramedia.com.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.