Menyikapi Kesedihan Melalui Buku Boleh Bersedih, tapi Jangan Berlebihan
“Aku tidak melarang orang berduka-cita, tetapi aku larang menangis dengan suara keras. Apa yang kamu lihat dalam diriku sekarang adalah pengaruh cinta kasih dalam hati. Orang yang tiada menunjukkan kasih sayang, maka orang lain pun tidak akan menunjukkan kasih sayang kepadanya.” (hal 11)
Pernahkah kamu merasa sedih? Merasa banyak masalah yang harus kita hadapi—entah karena ditinggal buah hati, belahan jiwa atau masalah lainnya? Merasa sedih itu wajar. Karena sedih merupakan bagian dari proses pendewasaan diri.
Kita tidak mungkin berada pada fase bahagia terus.
Kesedihan dan kebahagiaan, keduanya merupakan kesatuan yang tidak mungkin dipisahkan.
Kesedihan dan kebahagiaan pada dasarnya akan silih berganti datang sesuai dengan ketentuan Tuhan, tinggal bagaimana kita menyikapi keduanya.
Jika senang kita harus bersyukur, dan jika sedang dirundung kesedihan, selain tetap bersyukur, kita pun harus bijak dalam menyikapinya.
Dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami, buku ini akan mengantarkan kita kepada pembahasan menarik tentang bagaimana cara menyikapi kesedihan.
Review Buku Boleh Bersedih, tapi Jangan Berlebihan
Apa yang harus kita lakukan ketika bersedih?
“Hal terpenting saat kita tengah dirundung kesedihan adalah segera mengingat Allah.” (hal 5)
Penulis menjabarkan, dalam menghadapi kesedihan sebaiknya kita selalu mengingat Allah, karena Dialah tempat bagi setiap hamba untuk bersandar.
Daripada kita melampiaskan kesedihan pada hal-hal yang dilarang agama, lebih baik kita bercengkrama dengan Allah.
Caranya dengan membasahi lisan dengan zikir, membaca Al-Quran—karena keduanya adalah obat hati paling mujarab yang dapat membuat kita merasa tenang dan tenteram.
Ketika kita bersedih tentu kita boleh menangis.
Tak apa-apa, tetapi sewajarnya jangan sampai meraung-raung bahkan melukai diri sendiri.
Karena sesuatu yang berlebihan pun tidak baik.
Kesedihan yang paling disukai Allah adalah ketika kita merasa sedih karena ingin bertobat—menyesal telah melakukan kesalahan.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
“Api neraka tidak akan menyentuh kulit seseorang yang menangis karena Allah, sehingga air susu itu kembali lagi ke tempatnya semula.” (hal 4)
Selain memuat kiat bagaimana kita mengelola kesedihan, dalam buku ini penulis juga memaparkan tema-tema lain yang tidak kalah menarik dan akan selalu kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya cara meradam emosi.
Disadari atau tidak, kadang emosi kita mudah terpancing pada hal-hal tertentu.
Agar kita dapat mengendalikan emosi, maka kita harus selalu berpikir jernih, jangan mudah terbakar.
Karena mudah terpancing emosi akan membuat kita jatuh pada penyesalan.
Membaca buku ini kita akan menemukan banyak pencerahan dan nasihat-nasihat bijak dalam menjalani hidup.
Ada pula renungan penuh hikmah yang bisa kita jadikan wadah untuk muhasabah.
Kita diingatkan bahwa sedih itu boleh, tetapi jangan sampai berlebihan sehingga membuat kita lupa daratan dan mendekati kekufuran.
Banyak hal yang membuat saya tertampar ketika membaca buku ini, membuat saya berpikir ulang tentang bagaimana cara lebih bijak untuk mengelola kesedihan dan bijak ketika menghadapi berbagai masalah.
Buku Boleh Bersedih, tapi Jangan Berlebihan bisa kamu pesan di Gramedia.com.
Selain itu, dalam menyambut bulan Ramadan, Gramedia Official Shop pada Shopee memberikan diskon hingga 90% untuk buku, Al-Qur'an, hingga sajadah dan tas pilihan.
Ada pula gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian dengan langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.
Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat!
Selamat membaca dan semoga bermanfaat.