5 Cara Bangkit dari Kegagalan yang Harus Kamu Lakukan

Lihat Foto
Sumber Gambar: Canva
Rujukan artikel ini:
Mindset
Pengarang: Carol S. Dweck, Ph.d.
Penulis Renny Novita
|
Editor: Ratih Widiastuty

Semua orang pasti mengenal kegagalan, dan tentunya tidak ada yang menyukainya.

Kita selalu berharap akan sebuah kesuksesan dari segala hal yang sudah kita persiapkan dan perhitungkan untuk mencapainya, atau bisa juga untuk menghindari kegagalan.

Tuntutan untuk menjadi sukses mungkin sudah kita hadapi dari semenjak kita masih di bangku sekolah, dan kita tumbuh dengan klaim bahwa menjadi sukses adalah segalanya, sehingga yang terjadi adalah kita tidak bisa atau kurang bisa menerima kegagalan, karena gagal seringkali masih menjadi stigma yang buruk.

Itulah yang membuat kita ketika mengalami kegagalan atau kekalahan menjadi putus asa.

Kegagalan seakan mencoreng atau bahkan merusak citra diri.

Di saat kita terjatuh, terkadang kita sulit menerima bahwa kegagalan sama seperti kesuksesan.

Berikut lima cara anti gagal untuk bisa bangkit dari kegagalan.

5 Cara untuk Bangkit dari Kegagalan

1. Kegagalan Sifatnya Hanya Sementara

Kita pasti mengenal kata bijak yang mengatakan, “Orang yang paling sukses adalah dia yang bangkit setiap kali gagal.”

Bahkan formula, rumus, dan teori yang kita pergunakan adalah bentuk dari serangkaian proses panjang penelitian yang banyak mengalami kegagalan sampai pada akhirnya berhasil.

Kegagalan bukan berarti kalau permasalahannya ada di dalam diri kita, karena banyak faktor penyebabnya.

Tentu saja kegagalan itu menyakitkan, namun seperti juga perasaan lainnya, hal itu hanya bersifat sementara.

Kegagalan hanyalah sebuah proses kehidupan yang harus kita lewati dan pada akhirnya akan menjadi satu adegan di dalam cerita hidup kita.

Ingat saja, seorang bayi yang tidak pantang mundur dan mencoba berjalan setiap kali dia terjatuh tanpa memperdulikan seberapa keras jatuh dan rasa sakitnya.

2. Lakukan Apa yang Kamu Bisa dan Kamu Suka

Frustasi tidak akan membawa kita mencapai apa yang kita impikan.

Begitu pula dengan mencari hal atau orang untuk disalahkan, hal itu tidak membawa kita kemana pun.

Setelah kita menyadari bahwa kegagalan itu sifatnya sementara, sekarang waktunya untuk melakukan sesuatu.

Pikirkan apa yang kamu bisa pelajari dari kegagalan ini dan di mana letak faktor utama yang menjadi pemicunya.

Jika yang menjadi faktor kegagalan adalah sesuatu yang berada di dalam kontrol kita, maka kita bisa menyusun langkah perbaikan yang bisa kita lakukan.

Melakukan sesuatu walaupun itu kecil akan membawamu melangkah dari kegagalan dan mendekati tujuanmu.

3. Beri Waktu untuk Mengambil Setiap Keputusan

Kegagalan adalah bentuk hasil dari sebuah proses, yang di mana banyak melibatkan proses termasuk pengambilan keputusan.

Dengan kegagalan yang pernah kita temui, ke depannya kita harus mempertimbangkan setiap faktor dalam pengambilan keputusan yang kita buat, termasuk berkaca kepada pengalaman sebelumnya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

4. Terkadang Kita Membutuhkan Kegagalan

Kegagalan bisa menjadi hal yang membuat kita kembali fokus dan mengoreksi apa yang sudah kita lakukan.

Mungkin bisa jadi kita overestimated diri kita sendiri dan tidak memperhitungkan dengan baik tantangan atau lawan yang sekarang kita hadapi.

Atau bisa juga kita terlalu negatif dengan diri sendiri, sehingga hasil yang kita peroleh sesuai dengan apa yang kita yakini.

Apapun faktor yang sudah kamu amati, kegagalan adalah hal yang membuat kehidupan berdinamika.

5. Mencoba Lagi dan Lakukan 100x Lebih Baik

Setelah kamu menerima kegagalan yang lampau dan menganalisa serta membuat rencana apa yang sekiranya harus kamu lakukan.

Sekarang waktunya untuk mempergunakan kegagalan itu sebagai senjata.

Pastikan rencana kamu SMART (Specific, Measurable, Achievable, Reasonable, Time Bound) dan kesalahan lama yang kamu buat tidak terulang kembali.

Jangan biarkan kamu menjadi pribadi yang takut gagal karena keraguan diri atau rasa frustasi yang tiba-tiba menghampiri.

Jadilah pribadi yang mempunyai mindset terbuka dan menyadari bahwa setiap orang harus mendapatkan sesuatu yang positif dari kekalahan, dengan demikian kamu dapat mengenali dan mencegah kekalahan yang datang di masa depan.

Salah satu buku best seller tentang pentingnya pikiran yang mau terus berkembang adalah Mindset yang ditulis oleh Carol Dweck

Buku ini menjelaskan tentang perbedaan antara fixed mindset dengan growth mindset dan bagaimana kita dapat mengadopsi pikiran yang bisa membuat kita mencapai apapun yang kita inginkan.

Perbedaan pola pikir atau mindset ini jelas terlihat ketika seseorang mengalami kegagalan.

Seseorang dengan fixed mindset percaya bahwa dia berhak menerima kegagalan karena kondisi yang tidak berpihak pada mereka, misalnya tidak sepintar, tidak seberuntung, atau tidak mempunyai bakat dibandingkan orang yang berhasil.

Dia meyakini bahwa hal seperti genetika dan bakat adalah faktor penentu, dan menganggap bahwa usaha tidak akan membawa dia kemana pun.

Sementara orang dengan pola pikir growth mindset percaya bahwa kesuksesan dapat dia raih dengan kerja keras dan dedikasi penuh pada tujuan yang mereka impikan.

Orang dengan tipe growth mindset menganggap kegagalan sebagai faktor yang membuat mereka harus bekerja lebih cerdas dan lebih keras lagi.

Pola pikir ini sifatnya sangat krusial dan mempunyai peran yang sangat besar dalam hidup seseorang.

Ini menjadi alasan paling besar mengapa kamu harus membaca buku Mindset, terutama jika selama ini kamu merasa banyak mengalami kegagalan dan sulit melangkah.

Buku best seller dunia ini bisa kamu dapatkan di toko buku Gramedia kesayanganmu atau di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

TAG:

Terkini
Lihat Semua
Jelajahi