Bisnis baju distro merupakan salah satu jenis bisnis yang cukup menjanjikan karena berhubungan dengan kebutuhan primer manusia, yaitu pakaian.
Meskipun bisa ditujukan untuk berbagai macam usia dan kalangan, namun baju distro biasanya memiliki kaitan yang erat dengan anak muda yang cenderung tertarik dengan dunia fesyen.
Desain yang unik dan produksi yang terbatas menjadi keunggulan dari baju distro yang disukai oleh anak muda untuk bisa tampil beda dari orang lain dan memiliki ciri khas fesyen bagi diri mereka sendiri.
Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu lakukan jika tertarik untuk membangun bisnis baju distro agar ramai dikunjungi oleh para pengunjung, khususnya kalangan anak muda.
Peluang dan Tips Memulai Bisnis Baju Distro
1. Menentukan Konsep Distro
Pakaian serta aksesoris yang dijual dalam sebuah distro pada dasarnya bisa berasal dari hasil produksi brand milik kamu sendiri atau dari brand pihak lain.
Dua konsep ini masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu kamu pertimbangkan.
Jika memilih menjadi distro reseller yang menawarkan pakaian dari brand milik orang lain, maka kamu tidak perlu pusing-pusing memikirkan desain baju serta proses produksinya.
Namun kamu jadi tidak memiliki brand pakaian sendiri dan bergantung dari pasokan pakaian dari brand lain.
Jika kamu memilih konsep distro dengan brand milik kamu sendiri, maka kamu perlu memikirkan dan mempersiapkan tema, desain, serta proses produksi dari baju distro kamu.
Namun, kamu pun jadi bisa lebih bebas menuangkan ide dan kreativitas ke dalam desain-desain pakaian sesuai dengan yang kamu inginkan.
2. Menentukan Rencana Tema yang Unik
Keunikan dan ciri khas menjadi kunci utama dari bisnis baju distro agar bisa menarik perhatian anak-anak muda yang cenderung menyukai gaya fesyen yang unik.
Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mula-mula merencanakan tema dari toko dan desain pakaian seperti apa yang ingin kamu usung dalam bisnis baju distro kamu.
Tema serta desain yang umum digunakan dalam sebuah distro, yaitu seperti musik atau musisi, sepak bola, kata-kata pendek yang unik atau aneh, karakter game, vintage, dan lain-lain.
Kamu bisa mengamati lingkungan di sekitar kamu ketika berpergian ke kafe atau mal, kira-kira model atau desain pakaian seperti apa yang banyak dikenakan oleh masyarakat dan kalangan-kalangan muda.
Atau kamu pun juga bisa menciptakan desain baru yang belum pernah ada sebelumnya jika kamu memang memiliki ide yang menarik dan ingin bereksperimen.
3. Menyiapkan Modal Awal
Modal awal paling minim yang perlu kamu keluarkan untuk membangun sebuah distro kecil-kecilan, setidaknya yaitu berkisar antara 13 – 20 juta.
Harga ini bisa bervariasi bergantung dari tempat sablon dan konveksi yang kamu gunakan dalam proses produksi, banyaknya stok barang, harga sewa tempat, serta biaya operasional lainnya.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
4. Mencari Pemasok Bahan Baku dan Penyedia Jasa Sablon Serta Konveksi
Agar baju-baju yang kamu jual di dalam bisnis distro memiliki kualitas yang baik, maka kamu pun harus cermat dalam memilih bahan baku kaos dan tempat penyedia sablon serta konveksi yang baik dan berkualitas pula.
Beberapa jenis bahan yang umum digunakan dalam bisnis baju distro, yaitu seperti cotton combed, linen, blends, lycra, rayon, dan lain-lain.
Setelah memilih bahan baku kaos yang sesuai, kamu pun perlu mencari penyedia jasa sablon dan konveksi untuk mencetak hasil desain kamu hingga menjadi produk yang siap jual.
Cobalah mencari rekomendasi dari orang di sekitar kamu atau bisa juga dengan membaca ulasan yang ada di internet dan di media sosial.
Kamu bisa meminta contoh hasil produksi baju yang pernah dibuat oleh penyedia jasa tersebut untuk melihat apakah kualitasnya cocok dan sesuai dengan yang kamu inginkan.
5. Melakukan Branding dan Promosi
Setelah baju distro kamu selesai diproduksi dan siap untuk dijual, langkah terakhir yang perlu kamu lakukan adalah membangun branding yang kuat dan melakukan promosi, baik secara offline maupun online.
Branding yang kuat dan berkarakter dari distro kamu bisa membuat konsumen cenderung loyal untuk membeli produk secara jangka panjang.
Buat tampilan semenarik mungkin di media sosial dan e-commerce, serta optimalkan penggunaan berbagai fitur iklan atau ads yang disediakan.
Nah, itulah beberapa langkah yang bisa kamu praktikkan dalam membangun bisnis baju distro agar laris dan disukai oleh banyak anak muda.
Branding merupakan salah satu hal penting yang bisa menentukan kesuksesan dari bisnis baju distro kamu agar semakin dikenal oleh banyak orang.
Agar bisa memaksimalkan penggunaan media sosial untuk membangun suatu brand yang sukses, buku Social Media Success for Every Brand yang ditulis oleh Claire Diaz-Ortiz akan membantu kamu mengetahui bagaimana cara melakukan hal tersebut.
Menurut penulis, saat ini banyak pengusaha memiliki gagasan yang salah bahwa menjadi viral di media sosial merupakan strategi sekaligus solusi untuk memasarkan bisnis yang mereka miliki.
Padahal sebenarnya menjadi viral tidak menjamin jika hal tersebut membawa kamu lebih dekat dalam mencapai tujuan atau target marketing dari bisnis yang kamu jalankan.
Hal ini disebabkan karena terdapat banyak variabel yang berada di luar kontrol yang menjadikannya suatu hal yang kurang layak untuk diperjuangkan.
Oleh karena itu, alih-alih menghabiskan waktu dan uang untuk memikirkan cara agar menjadi viral, penulis meringkas pengetahuan terkait media sosial berdasarkan pengalamannya selama beberapa dasawarsa ke dalam bagian-bagian yang mudah dimengerti untuk para pengusaha yang ingin mengembangkan brand miliknya melalui pembahasan di dalam buku ini.
Kamu bisa mendapatkan buku Social Media Success for Every Brand ini dengan mudah di Gramedia.com.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.