Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Lie Tree: Menjalin Fantasi, Misteri, dan Feminisme pada Era Victoria

Kompas.com - 02/02/2022, 09:32 WIB
Sumber Foto: Dok. Elex Media Komputindo
Rujukan artikel ini:
The Lie Tree
Pengarang: FRANCES HARDINGE
|
Editor Ratih Widiastuty

Novel Berlatarkan Era Victoria Yang Penuh Misteri

Menjadi seorang perempuan yang mulai menginjak masa remaja tidaklah mudah, begitu banyak perubahan yang harus dilaluinya baik secara fisik maupun psikis, belum lagi harapan keluarga dan masyarakat yang seolah-olah mempunyai hak penuh atas apa yang patut dilakukan oleh seorang remaja putri.

Itulah yang dihadapi Faith Sunderly, tokoh utama novel The Lie Tree karya Frances Hardinge, penulis asal Oxford, Inggris.

Novel fantasi ini berhasil meraih berbagai penghargaan bergengsi seperti Costa Book Award for Children's Book (2015), Costa Book of the Year (2015), Los Angeles Times Book Prize for Young Adult Literature (2016), Boston Globe-Horn Book Award for Fiction (2016) dan masih banyak lagi.

Sebagai gadis berusia empat belas tahun di Inggris pada Era Victoria (1837-1901) di mana hak-hak perempuan masih sangat dibatasi—tidak memiliki hak suara dan hak menuntut secara hukum, bahkan jika sudah menikah tidak bisa memiliki properti pribadi—Faith tumbuh besar di dalam keluarga yang menjadi sorotan masyarakat karena ayahnya merupakan seorang pendeta sekaligus ilmuwan alam yang ternama terutama setelah menemukan fosil yang teramat unik.

Kehidupan Faith dan keluarganya berubah dratis kala sang pendeta diundang untuk berpartisipasi dalam penggalian situs prasejarah di sebuah pulau terpencil di Selat Inggris.

Dalam diamnya, Faith menyimpan kecurigaan atas alasan di balik kepindahan mereka yang mendadak ini, bahwa sesungguhnya mereka mungkin sedang melarikan diri dari sesuatu.

Namun sebagai anak perempuan yang diharapkan bersikap manis dan tahu diri, ia urung melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang malang melintang di kepalanya.

Tuntutan untuk menjadi putri yang patuh serta kakak yang selalu siap sedia melayani kebutuhan adik lelaki yang menjadi harapan keluarga sudah cukup membebaninya, belum lagi transisi dari usia kanak-kanak ke usia remaja semakin membuatnya kebingungan.

Kecurigaan Faith bertambah kuat ketika sang ayah ditemukan tak bernyawa.

Semua orang mengatakan bahwa sang pendeta meninggal secara alami, tetapi Faith yakin ayahnya telah dibunuh.

Maka dimulailah penyelidikan Faith demi mencari kebenaran yang dilakukannya secara diam-diam sebab sulit menemukan orang yang mau memercayainya.

Di tengah penyelidikan, ia menemukan sebuah tanaman yang selama ini disembunyikan baik-baik oleh sang pendeta.

Faith yang sedari kecil mengagumi ayahnya dan menaruh minat besar pada ilmu pengetahuan, segera saja mempelajari catatan-catatan ayahnya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Saat itulah suatu fakta ajaib terungkap.

Tanaman misterius tersebut akan semakin tumbuh jika dipupuk dengan kebohongan.

Semakin dalam kebohongan yang diberikan dan semakin banyak orang memercayainya, semakin besar pula buahnya.

Selain itu, orang yang memakan buahnya akan mendapatkan pengetahuan yang paling rahasia dan tentang hal yang paling berkenaan di hatinya.

Penemuan Faith membawanya pada petualangan penuh fantasi dan misteri, tetapi bahaya selalu menghantui.

Frances Hardinge meramu The Lie Tree dengan begitu apik sehingga novel ini dapat dinikmati dan diselami oleh para pembaca muda juga pembaca dewasa karena petualangan-petualangan fantastis penuh misteri dan banyaknya topik yang dapat menjadi renungan mendalam; mulai dari teori asal-usul manusia, kedudukan perempuan di mata publik berikut cara-cara cerdik yang digunakan para tokoh perempuannya untuk melawan ketidakadilan dan bertahan hidup pada Era Victoria, dilema seorang kidal di tengah masyarakat yang melihat hal tersebut sebagai sebuah aib, dan masih banyak lagi.

Dengan membaca novel ini pula, kita akan mengetahui kebiasaan-kebiasaan pada Era Victoria yang dijamin akan mencengangkan para pembaca.

“The Lie Tree can best be described as a sort of Victorian gothic murder mystery but with more paleontology skepticism, post-modern photography and feminism.” – Frances Hardinge

Novel yang sudah diterbitkan di lebih dari dua puluh negara ini sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Penerbit Elex Media Komputido.

Demi kepuasan pembaca, Elex menerbitkan The Lie Tree yang dilengkapi dengan ilustrasi-ilustrasi ekspresif karya ilustrator buku anak ternama, Chris Riddell.

Tertarik membaca The Lie Tree? Dapatkan segera bukunya di Gramedia.com.

Dapatkan juga gratis voucher diskon yang dapat kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Klik di sini untuk segera dapatkan gratis vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau