Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 5 Macam Mekanisme Pertahanan Ego, Ada yang Sering Kamu Lakukan?

Kompas.com - 24/01/2022, 10:25 WIB
Sumber Foto: Freepik.com
Rujukan artikel ini:
Kerumunan Terakhir
Pengarang: Okky Madasari
|
Editor Almira Rahma Natasya

Mekanisme pertahanan ego adalah strategi psikologis yang dilakukan oleh seseorang maupun sekelompok orang.

Umumnya dilakukan secara tidak sadar saat berhadapan dengan kenyataan untuk mempertahankan citra dirinya.

Biasanya mekanisme pertahanan ego ini dilakukan untuk melindungi seseorang dari kecemasan, menjaga harga diri, atau meringankan penderitaan yang dipicu oleh adanya interaksi sosial yang kurang menyenangkan.

Istilah ini pertama kali digunakan oleh Sigmund Freud, seorang psikoanalisis asal Austria dalam teori psikoanalisis.

Menurutnya, tiap-tiap orang memiliki mekanisme pertahanan ego yang berbeda-beda, dipengaruhi oleh pengalaman hidup ketika seseorang tersebut menginjak dewasa.

Meskipun hal ini merupakan hal yang wajar dimiliki oleh setiap orang, namun penggunaan mekanisme pertahanan diri yang secara terus menerus bisa menjadi patologis dan membuat seseorang berperilaku maladaptif.

Nantinya justru bisa mengganggu kesehatan fisik maupun mental orang tersebut.

Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengenali mekanisme pertahanan ego ini dan waspada akan seberapa sering kamu melakukannya.

Berikut ini adalah lima macam mekanisme pertahanan ego yang mungkin salah satunya juga kamu miliki.

5 Macam Mekanisme Pertahanan Ego

1. Penyangkalan (Denial)

Mekanisme pertahanan ego yang satu ini termasuk yang paling sederhana dan primitif, serta paling banyak dilakukan oleh sebagian besar orang.

Penyangkalan biasanya digunakan untuk menyatakan ketidaksetujuan atau penolakan terhadap realita yang tidak dapat kamu atasi.

Karena takut untuk menerima dan menghadapi konsekuensi dari kenyataan tersebut, maka kamu memilih untuk mengabaikannya dan menganggap bahwa fakta itu bukanlah hal yang benar.

2. Pemindahan (Displacement)

Mekanisme ini dilakukan oleh seseorang dengan mengalihkan emosi negatif yang dirasakannya kepada orang lain yang dianggap kurang mengancam terhadap dirinya.

Sebagai contoh, kamu merasa kesal karena mendapat omelan dari orang tua, namun alih-alih mengungkapkan kemarahan secara langsung kepada mereka yang telah membuat kamu kesal, kamu justru melampiaskan kekesalan itu kepada adik yang masih kecil.

Hal ini disebabkan karena dengan mengungkapkan kemarahan kepada adik tidak akan membuat situasi menjadi lebih tegang dan membuat kamu tidak nyaman, dibandingkan jika kamu mengungkapkannya secara langsung kepada orang tua.

3. Represi

Represi menjadi salah satu mekanisme pertahanan ego yang juga cukup sering dilakukan oleh sebagian besar orang secara tidak sadar.

Represi dilakukan dengan mengesampingkan atau menyembunyikan pikiran, ingatan, atau impuls yang menyakitkan di masa lalu yang membuat kamu terganggu.

Daripada harus menghadapi dan mencoba berdamai dengan keadaan, kamu berharap agar ingatan-ingatan menyakitkan yang pernah terjadi dahulu, bisa hilang sepenuhnya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Padahal hal ini bisa memengaruhi perilaku dan hubungan sosial kamu dengan orang lain nantinya di masa depan.

4. Sublimasi

Sublimasi merupakan salah satu mekanisme pertahanan ego yang tergolong positif, bahkan menurut Freud sendiri bisa menunjukkan kedewasaan.

Sublimasi dilakukan oleh seseorang dengan menyalurkan emosi atau perasaan negatifnya terhadap benda atau aktivitas yang memiliki manfaat dan bisa diterima atau tidak mengganggu orang lain.

Contoh dari mekanisme pertahanan ego ini adalah melakukan yoga atau berolahraga untuk melampiaskan perasaan frustrasi yang dialami saat bekerja.

5. Rasionalisasi

Rasionalisasi merupakan bentuk mekanisme pertahanan ego yang dilakukan oleh seseorang dengan mengemukakan alasan yang tampak logis untuk membenarkan perasaan atau perilaku yang tidak dapat diterima.

Contohnya adalah jika kamu menerima penolakan saat mengajak seseorang untuk berkencan, lalu kamu memberi alasan bahwa sebenarnya kamu melakukan hal itu hanya untuk bercanda dan tidak benar-benar menyukai orang tersebut.

Nah, itulah lima macam mekanisme pertahanan ego yang dilakukan oleh sebagian besar orang. Adakah salah satunya yang juga sering kamu lakukan?

Jika kamu tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai mekanisme pertahanan ego agar tidak terjebak di dalamnya, penggambaran tokoh Jaya dalam buku Kerumunan Terakhir yang ditulis oleh Okky Madasari ini akan membantu kamu dalam memberikan gambaran terkait mekanisme pertahanan ego.

Kerumunan Terakhir menceritakan mengenai Jayanegara, seorang laki-laki pengangguran dan putus kuliah yang menemukan “dunia baru”-nya melalui media sosial.

Ia kemudian melahirkan dirinya kembali sebagai Matajaya, seorang laki-laki terkenal berprofesi sebagai fotografer di New York melalui dunia digital ini.

Media sosial menjadi sebuah tempat pelarian bagi Jaya untuk menuangkan segala keinginan yang telah ia idam-idamkan selama ini.

Jaya bahkan menganggap bahwa kehidupan virtual yang dijalaninya dalam dunia digital ini sebagai sebuah realita, dan mengalami kesulitan untuk memisahkan antara dunia nyata yang sebenarnya dengan dunia maya.

Kasus-kasus yang disajikan di dalam buku ini pun sangat dekat dengan keseharian yang juga dialami oleh generasi digital saat ini yang aktif dalam media sosial.

Dengan apik penulis menggambarkan dunia digital yang bisa membuat siapa saja menjadi terkenal dalam sekejap, mendapatkan validasi atau pengakuan, hingga melakukan kebohongan dan memberikan kritik yang tajam dengan mudah tanpa perasaan bersalah.

Melalui sikap dan kasus-kasus yang dialami oleh Jaya dalam dunia virtual tersebut, kamu akan bisa melihat wujud dari mekanisme pertahanan ego dan melihat motif atau faktor tertentu yang melatarbelakangi hal tersebut.

Jika kamu tertarik untuk membaca bukunya, kamu bisa mendapatkan buku Kerumunan Terakhir ini dengan membelinya melalui Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli bukunya dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Dapatkan Diskonnya! Dapatkan Diskonnya!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau