Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kue Basah Tradisional Khas Indonesia, Enak dan Wajib Kamu Coba!

Kompas.com - 05/11/2025, 10:00 WIB
Kue Basah Tradisional Sumber Gambar: Freepik.com Kue Basah Tradisional
Rujukan artikel ini:
30 Resep Jajan Pasar Ala…
Pengarang: Maria Lanny Rustan
Penulis Rofik
|
Editor Novia Putri Anindhita

Kue basah tradisional merupakan salah satu jajanan khas Indonesia yang ada di setiap daerah.

Disebut kue basah karena memiliki tekstur yang lembut, basah, serta kadar airnya yang lebih tinggi dibandingkan kue kering.

Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan kue basah terdiri dari tepung beras, tepung ketan, tepung terigu, kelapa, dan gula.

Proses memasaknya juga dilakukan dengan cara dikukus sehingga menghasilkan tekstur yang basah atau lembap.

Biasanya, kue basah tradisional disajikan untuk acara hajatan atau sebagai camilan sehari-hari di rumah sebagai teman bersantai dan minum teh.

Dengan pilihan rasa manis dan gurihnya, kue basah menjadi camilan favorit yang disukai orang dewasa maupun anak-anak.

Lalu, apa saja kue basah tradisional yang wajib dicoba? Berikut beberapa kue basah tradisional yang bisa kamu cicipi dan menjadi pilihan tepat untuk menemani waktu bersantai.

Kue Basah Tradisional

1. Klepon

Klepon adalah kue bulat kecil berwarna hijau yang terbuat dari tepung beras ketan dan diisi dengan gula merah cair di bagian dalam.

Bagian luarnya ditaburi parutan kelapa yang memberikan rasa gurih dan manis sekaligus.

Teksturnya kenyal, dan saat digigit, gula merah di dalamnya langsung lumer di mulut.

2. Serabi

Serabi merupakan makanan tradisional yang terkenal di berbagai daerah, seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Ada dua jenis serabi yang populer, yakni serabi dengan topping gurih atau serabi dengan topping manis.

Serabi terbuat dari adonan tepung beras yang dicampur dengan santan.

Awalnya, serabi disajikan hanya dengan kuah santan, gula jawa untuk rasa manis atau oncom dan telur untuk rasa gurih.

Namun kini, serabi telah dikembangkan dengan berbagai topping modern, seperti cokelat, keju, nangka, dan lain-lain sehingga menawarkan beragam rasa yang menarik.

3. Dadar Gulung

Dadar gulung adalah kue dadar tipis berwarna hijau yang digulung dengan isian kelapa parut manis yang dimasak bersama gula merah atau putih.

Kombinasi rasa manis dan gurih pada isian serta tekstur kue yang lembut membuat dadar gulung menjadi camilan tradisional favorit.

4. Kue Lumpur

Kue lumpur adalah jajanan tradisional yang terbuat dari campuran kentang kukus yang dihaluskan, tepung terigu, santan, gula, dan telur.

Biasanya, kue lumpur diberi tambahan topping seperti kismis di atasnya untuk menambah cita rasa dan penampilan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Kue ini menjadi camilan favorit di berbagai daerah karena rasanya yang lezat dan teksturnya yang lumer di mulut sehingga cocok dinikmati sebagai teman minum teh atau kopi.

5. Nagasari

Nagasari adalah kue tradisional yang terbuat dari tepung beras, santan, gula, serta potongan pisang sebagai isian.

Kue ini dibungkus dengan daun pisang lalu dikukus hingga matang.

Perpaduan aroma pisang yang manis dengan harum santan membuat kue ini terasa khas dan menggugah selera.

6. Onde-Onde

Onde-onde termasuk kue tradisional yang sangat populer di kalangan masyarakat.

Bentuknya bulat seperti bola-bola, dalamnya berisi pasta kacang hijau manis dan luarnya dilapisi dengan taburan biji wijen.

Teksturnya kering dan renyah di luar namun kenyal di dalam menciptakan perpaduan yang pas.

Onde-onde ini sangat cocok dinikmati di pagi hari bersama secangkir teh atau kopi hangat.

Itulah beberapa kue basah tradisional khas Indonesia yang enak dan patut dicoba.

Kue basah tradisional memang bukan sekadar camilan, tapi juga bagian dari budaya kuliner yang penuh makna.

Setiap gigitannya menghadirkan rasa manis, gurih, atau legit yang membuat nostalgia dengan suasana rumah dan kebersamaan keluarga.

Dengan beragam jenis dari berbagai daerah, kue basah seakan jadi simbol betapa kayanya warisan kuliner Indonesia.

Menjaga dan mengenalinya bukan hanya soal rasa, tapi juga bentuk apresiasi terhadap tradisi yang sudah ada sejak lama.

Jika kamu ingin mencoba membuat jajan tradisional sendiri di rumah, buku 30 Resep Jajan Pasar Ala Master Kue Tradisional bisa jadi pilihan yang tepat.

Buku yang ditulis Maria Lanny Rustan ini berisi 30 resep jajanan tradisional, baik yang rasa manis maupun asin.

Untuk resep kue manis, di antaranya ada kue lumpur, kue lumpang, bika ambon, kue bugis, kue ku, petulo gula merah, kue bugis mandi/putri mandi, kue pisang nagasari, wajik, hingga dadar gulung.

Sementara resep kue asin ada talam ebi, kue pisang ayam, serabi mercon, lemper ayam, dan kue petulo asin.

Selain itu, buku ini juga dilengkapi foto step by step pembuatan setiap kue sehingga sangat memudahkan bagi para pemula yang ingin mencoba membuat kue tradisional di rumah.

Kamu bisa dapatkan buku 30 Resep Jajan Pasar Ala Master Kue Tradisional di Gramedia.com dan Gramedia Digital!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau