Mark Manson adalah seorang penulis buku dari Amerika, seorang blogger, dan juga konsultan pengembangan diri sekaligus pengusaha yang cukup terkenal.
Sebagai seorang konsultan, Mark telah menangani ribuan orang dari lebih dari 20 negara berbeda.
Bukunya yang berjudul The Subtle Art of Not Giving a F*ck telah terjual lebih dari 6 juta eksemplar di seluruh dunia dan telah diterjemahkan ke lebih dari 20 bahasa.
Mark Manson lahir di Austin, Texas, pada 9 Maret 1984 dan menghabiskan sebagian besar masa hidupnya di sana sebelum akhirnya pindah ke Boston, Massachusetts untuk berkuliah di Boston University.
Pada tahun 2007, ia resmi menjadi menyandang gelar sarjana International Relation and Business dengan predikat Magna Cumlaude.
Selepas menyelesaikan studinya, Mark Manson mulai bekerja secara resmi di sebuah bank.
Namun karena terlalu banyak membaca buku ketika jam kantor berlangsung dan mendapat teguran dari manajer, Mark terpaksa resign dalam waktu tiga minggu bekerja.
Itu adalah pekerjaan “resmi” yang pertama dan terakhir dalam hidupnya.
Lepas menjadi pegawai bank, pada tahun 2008 Mark memutuskan memulai bisnis sendiri dengan blog pertamanya dan berkelana ke berbagai negara selama kurun waktu tujuh tahun.
Sejak tahun 2009, terhitung telah lebih dari 50 negara ia kunjungi.
Pengalaman berpetualang ini membuat Mark menguasai tiga bahasa dengan baik.
Ketika tinggal di Brazil, Mark bertemu dengan seorang perempuan cantik bernama Fernanda Neute.
Mereka menjalin hubungan dan meresmikan pernikahannya pada tahun 2016.
Meskipun menjadi public figure dan namanya dikenal dimana-mana, namun kehidupan pribadi Mark Manson cenderung seperti dirahasiakan.
Satu-satunya informasi pasti yang didapatkan tentang kehidupan pribadinya adalah bahwa ia dan istrinya kini menetap di Manhattan, New York.
Blog yang awalnya ia buat untuk memberikan tips dan trik berkencan untuk para lelaki ternyata berkembang sangat pesat.
Pengaruh Mark yang besar dengan pendekatannya yang sedikit nyentrik membuatnya dengan cepat mendapatkan “pasar”nya sendiri.
Pada tahun 2011 Mark menerbitkan buku pertamanya yang berjudul Models: Attract Women Through Honesty.
Mark menjelaskan bahwa buku ini akan memberikan model tentang bagaimana menjadi pria yang menarik dengan integritas dan kedewasaan di abad ke-21.
Kemudian secara mengejutkan, buku ini meledak di pasaran serta terjual lebih dari 15.000 eksemplar.
Sejalan dengan populernya buku tersebut, tahun 2013 Mark membuat website markmanson.net yang berisi tulisan-tulisan yang berkaitan dengan pengembangan diri, pilihan hidup dan saran dalam hubungan.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Website ini juga mengalami kemajuan signifikan.
Dari 400.000 pengunjung di tahun 2014 naik pesat menjadi 2 juta pengunjung per bulan pada tahun 2016.
Terlepas dari semua tulisannya yang memang begitu memukau, ada satu artikel yang memiliki peran besar melambungkan namanya hingga sekarang.
Pada tahun 2015, Mark merilis artikel kontroversial berjudul "The Subtle Art of Not Giving a F*ck."
Artikel ini berisi petuah dan renungan mendalam yang menyadarkan bahwa manusia selalu memiliki kesempatan untuk hidup lebih baik dengan lebih selektif memilih apa saja yang harus dipikirkan dan dipedulikan.
Artikel ini mengajak orang-orang untuk bodo amat dengan banyak hal yang akhirnya hanya menyengsarakan dan membuat manusia membabi buta untuk mencapai standar kesempurnaan yang mustahil.
Lantas di tahun 2016, Mark merilis artikel tersebut dalam sebuah buku dengan judul yang sama dan buku ini berhasil masuk dalam daftar New York Times Bestseller hingga hari ini.
Mark Manson jelas memang bukan favorit semua orang.
Pasti ada yang tidak cocok dengan gaya tulisannya yang nyentrik dan memilih penulis buku lain.
Namun bagi sebagian orang, Mark Manson seperti membuat sebuah topik filosofi hidup dan pengembangan diri seolah menjadi dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Mark Manson tidak menuliskan sekedar kata-kata afirmasi positif, atau tips dan trik bertahan hidup saja.
Lebih dari itu, penulis ini mengajak pembacanya untuk mencintai ketidaksempurnaan, dan tumbuh serta belajar dari rasa sakit.
Ia menulis secara jujur dan lugas, pembaca akan merasa seperti dinasehati oleh ayah atau saudara tua.
Berbeda dari kebanyakan buku self improvement yang cenderung memiliki pola yang sama, buku ini menawarkan hal lain.
Tidak hanya menghibur dan sekedar meminta untuk jangan menyerah, buku ini justru akan mengajak pembaca untuk memiliki pikiran lebih jernih agar dapat memilih mana yang perlu dianggap penting dalam hidup dan mana yang sebaiknya diabaikan.
Untuk orang yang sulit berkata “tidak”, buku ini akan menyadarkanmu bahwa kamu tidak selalu memiliki andil untuk memecahkan masalah orang lain.
Buku ini juga memberikan tamparan keras sekaligus bentuk dukungan bagi orang-orang yang ingin hidup berdasarkan realita.
Pembacanya akan didorong untuk menghadapi konflik dengan lapang dada, serta menerima segala bentuk ketidaksempurnaan yang dipunya.
Terbit tahun 2019, Segala-galanya Ambyar bisa dibilang adalah lanjutan dari buku Sebuah Seni Bersikap Bodo Amat.
Buku ini membahas tentang filsafat, keberadaan manusia, psikologi, demokrasi, agama, politik, hingga tentang uang dan mengambil sudut pandang yang rasional namun cukup kontroversial.
Segala-galanya Ambyar menyadarkan kita bahwa salah satu penyebab hidup yang tidak tenang terkadang berasal dari harapan tinggi atas keinginan yang tidak masuk akal.
Buku ini adalah buku tentang melepaskan harapan-harapan palsu untuk hidup yang lebih waras.
Jika ingin membaca buku Mark Manson ini, kamu bisa membelinya melalui online di Gramedia.com.