Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Al-Hikam Talk & Coaching Expert Class: Kolaborasi Spiritualitas Dengan Mengasah Keilmuan dan Meneguhkan Keislaman

Kompas.com - 10/02/2025, 18:00 WIB
Rujukan artikel ini:
Nalar Keislaman dan Keilmuan
Pengarang: Fahruddin Faiz
|
Editor Ratih Widiastuty

Al-Hikam (AMC.) – Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang kembali menyelenggarakan acara bergengsi dalam dunia akademik santri melalui Festival Ilmiah Santri (FIS) yang diselenggarakan pada hari Sabtu, tanggal 8 Februari 2025.

Acara ini menghadirkan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memperkaya wawasan intelektual serta memperkuat pemahaman keislaman di kalangan santri dan mahasiswa.

Iqbal Fanani, selaku ketua pelaksana dalam sambutannya mengatakan bahwa Festival Ilmiah Santri (FIS) ini berperan penting dalam membentuk santri yang berwawasan holistik.

Dengan pendekatan yang mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu pengetahuan, santri dilatih untuk memecahkan masalah secara komprehensif dan inovatif.

“Melalui FIS, santri Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang tidak hanya dipersiapkan sebagai individu yang religius, tetapi juga sebagai agen perubahan yang berkontribusi aktif dalam pengembangan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.” – tambahnya.

Beragam aktivitas yang dilaksanakan pada hari pertama Festival Ilmiah Santri (FIS) ini, yaitu; Al-Hikam Talk, Coaching Expert Class, Grand Final Essay Competition yang diikuti dari berbagai kampus; Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Islam Negeri (UIN) Khas Jember, Ma’had Aly Tebuireng serta Universitas Mataram dan pameran karya ilmiah dari santri pesantren mahasiswa Al-Hikam Malang.

Namun, pada kali ini, dua kegiatan utama yang menjadi sorotan dalam festival ini adalah Al-Hikam Talk dan Coaching Expert Class, yang keduanya menghadirkan narasumber kompeten di tiap bidangnya.

Khususnya kegiatan Coaching Expert Class terdiri dari berbagai kelas; Agama, Soshum, Saintek, Ecobution, dan Agrokompleks.

Salah satu sesi yang paling dinantikan dalam Festival Ilmiah Santri (FIS) 2025 adalah Al-Hikam Talk, sebuah diskusi inspiratif yang mengangkat tema “Nalar Keilmuan dan Keislaman”.

Al-Hikam Talk dan Coaching Expert Class

Sesi ini menghadirkan Dr. Fahruddin Faiz, S.Ag., M.Ag., seorang akademisi dan penulis buku Nalar Keislaman dan Keilmuan, sebagai pembicara utama.

Moderator diskusi ini adalah Gus Ach. Dhofir Zuhry, penulis buku Filsafat untuk Pemalas.

Dalam paparannya, Dr. Fahruddin Faiz menekankan pentingnya peluang generasi muda untuk bisa siap terjun dan sukses di masa depan harus segera mempersiapkan diri.

Salah satu dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga tersebut menuturkan bahwa ada 3 tahapan untuk sukses di masa depan, yakni; arena (lingkungan) yang mendukung, kebiasaan yang konsisten, dan modal yang cukup.

Suatu kebiasaan yang menjadikan masa depan menjadi terlaksana dengan baik, menurutnya ada empat tahap yang harus disadari, yaitu; dapat menentukan tujuan hidup jangka pendek maupun jangka panjang, selalu evaluasi dalam mengecek nilai kepribadian diri guna dapat memilih dan memilah lingkungan yang cocok dengannya, serta memiliki kesadaran resiliensi yang tangguh terhadap feedback kegagalan.

Terkait modal, Dr. Fahruddin sendiri tidak hanya menyinggung terkait kemampuan finansial, namun bagaimana ketika seorang akademisi juga memiliki pengetahuan yang cukup juga teknologi yang mumpuni.

Ia juga membahas bagaimana filsafat Islam dapat menjadi alat yang efektif dalam membangun pemahaman yang lebih dalam terhadap ajaran Islam.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Perlunya kita ketahui bahwa realitas kehidupan di dunia ini menurutnya tidak hanya sekedar aspek syahadah saja namun juga adanya aspek ghaib.

Hal demikianlah dapat berimplikasi terhadap bagaimana cara berpikir seseorang yang menyebabkan suatu kepercayaan tentang adanya hal-hal ghaib tersebut.

Pengasuh Ngaji Filsafat Dr. Fahruddin Faiz, M.Ag itu memberikan contoh kuil-kuil China yang besar dan terjadinya Arab Spring itu berdasarkan kepercayaan logika mistika.

Dengan logika mistika yang terkadang memiliki alasan yang rasional, kita dapat menilai bahwa dalam kehidupan itu tidak perlu memiliki sikap gampang menghakimi.

“Karena pada dasarnya, terkadang hal menurut kita tidak masuk ke nalar ternyata di situ ada alasan rasional yang dapat kita terima.” – ujarnya.

Gus Ach. Dhofir Zuhry sebagai moderator turut memberikan perspektif unik dari bukunya Filsafat untuk Pemalas.

Tak hanya diskusi yang menggugah pikiran, sesi ini juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan buku Nalar Keislaman dan Keilmuan serta Filsafat untuk Pemalas dengan tanda tangan langsung dari penulisnya.

Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, menandakan tingginya minat santri dalam mengkaji filsafat dan keislaman secara lebih dalam.

Selain diskusi filsafat dan keislaman, Festival Ilmiah Santri 2025 juga menghadirkan Coaching Expert Class, sebuah sesi pelatihan yang menghadirkan berbagai pakar dari berbagai bidang ilmu.

Dengan tema “From Insight to Impact: Empowering Your Next Leap”, sesi ini membahas berbagai disiplin ilmu, mulai dari ekobution, agama, sosial-humaniora, sains-teknologi, hingga agrokompleks.

Acara ini menghadirkan narasumber terkemuka, di antaranya Dr. M. Dawud Arif Khan, S.E., M.Si., Ak., CRA. dari Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta, Prof. Ahmad Munjin Nasih, M.Ag. dari Universitas Negeri Malang, dan Prof. Dr. Eng. Moch. Agus Choiron, ST., MT. dari Universitas Brawijaya dan Dr. Laili Abida, S.Psi., M.Psi., wakil ketua 1 STAIMA Al-Hikam Malang yang menjadi pemateri pada kelas soshum.

Setiap pembicara memberikan wawasan mendalam terkait bidang keahliannya, dengan harapan dapat menginspirasi peserta untuk mengembangkan kapasitas intelektual dan profesional mereka.

Kedua sesi utama dalam festival yang diselenggarakan pada hari pertama ini mendapatkan sambutan yang luar biasa dari peserta.

Mereka tidak hanya mendapatkan wawasan baru, tetapi juga kesempatan untuk berdialog langsung dengan para pakar di berbagai bidang serta pameran karya yang bernilai inovatif serta kreatif dari para santri.

Festival ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk akademisi, media, serta sponsor yang turut membantu kesuksesan acara.

Dengan adanya acara seperti ini, diharapkan santri dapat semakin terdorong untuk menjadi insan akademis yang memiliki wawasan luas serta mampu berkontribusi dalam berbagai bidang keilmuan dan keislaman.

Untuk mendapatkan buku Nalar Keislaman dan Keilmuan dan Filsafat untuk Pemalas, Anda bisa membelinya di Gramedia.com.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau