Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Legenda Sun Go Kong, Perjalanan Kera Sakti dalam Mitologi Tiongkok

Kompas.com - 06/11/2024, 14:00 WIB
Legenda Sun Go Kong Sumber Gambar: Freepik.com Legenda Sun Go Kong
Rujukan artikel ini:
Mitologi Yunani
Pengarang: Donna Jo Napoli
|
Editor Novia Putri Anindhita

Dalam mitologi Tiongkok, Sun Wukong atau Sun Go Kong dikenal sebagai Raja Kera atau Kera Sakti.

Dirinya dikenal sebagai dewa penipu ulung yang sering memainkan peran utama dalam kisah petualangan Journey to the West (Perjalanan ke Barat).

Sun Go Kong merupakan salah satu karakter yang paling populer dan abadi dalam literatur Tiongkok.

Raja Kera yang mempunyai tongkat sakti serta kemampuan bertarung yang luar biasa ini berasal dari cerita klasik abad ke-16, Journey to the West.

Selama berabad-abad, Sun Go Kong sudah diangkat atau diadaptasi menjadi subjek film, acara televisi, dan video gim di Timur dan Barat.

Kisah Sun Go Kong diawali dengan sejarah, bukan mitos.

Pada tahun 629, seorang biksu Buddha di Tiongkok bernama Xuanzang memulai perjalanannya selama 16 tahun sejauh 16.000 km.

Dikutip dari laman National Geographic, “Perjalanan itu dilakukan untuk melacak teks-teks suci di India,” tulis Parissa Djangi.

Catatan Xuanzang mengenai perjalanannya, Records of the Western Regions, begitu menempel kuat dalam imajinasi masyarakat Tiongkok.

Catatan perjalanan tersebut menjadi dasar dari karya sastra Journey to the West yang pertama kali terbit pada tahun 1590-an.

Karya sastra yang dihubungkan dengan penulis Wu Cheng’en itu menjadikan perjalanan Xuanzang ke dalam cerita fiksi.

Tokoh sejarah tersebut diubah menjadi tokoh fiktif biksu Tong Sam Cong.

Tong Sam Cong dikawal oleh tiga pembantu mistis, salah satunya adalah Sun Go Kong, yang menjaganya dalam perjalanan mencari kitab suci.

Lahirnya Sang Kera Sakti

Dalam karya sastra klasik, Journey to the West, Sun Go Kong diceritakan lahir dari sebongkah batu.

Sun Go Kong mendapatkan gelarnya sebagai Raja Kera akibat tindakannya yang berani selama tinggal bersama kera-kera lainnya di Gunung Bunga Buah, di sana pula Sun Go Kong menemukan air terjun.

Sun Go Kong pun mengajukan diri untuk mencoba melompat melewati aliran air untuk melihat apa yang terdapat di sisi lain air terjun tersebut.

Dirinya menemukan sebuah gua, dan akibat tindakannya yang berani tersebut, kera-kera lainnya memberikannya gelar sebagai Raja Kera.

Sun Go Kong mempunyai kemampuan yang amat luar biasa.

Salah satunya seperti 72 transformasi yang membuatnya dapat mengubah wujudnya.

Di dalam karya sastra klasik ini juga ditampilkan keterampilan bela diri Sun Go Kong.

Kekuatan bela dirinya itu didukung oleh tongkat dan kemampuannya untuk terbang.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Sun Go Kong juga kerap digambarkan sebagai karakter kera yang nakal.

Sebagai Raja Kera, Sun Go Kong sering melawan otoritas, tapi ada satu hal yang tak akan pernah dapat ditaklukkannya, yaitu kematian.

Maka dari itu, dirinya berusaha untuk memperoleh keabadian dengan menghabiskan waktu bertahun-tahun menjelajahi dunia untuk mencarinya.

Perjalanannya mengantarkan Sun Go Kong ke Surga, wilayah Kaisar Giok.

Sun Go Kong membuat keonaran di sana dan menyatakan jika status dirinya setara dengan Kaisar Giok.

Kaisar Giok pun meminta pertolongan Buddha untuk memberikan hukuman pada Sun Go Kong.

Pada akhirnya Sang Buddha memenjarakan Sun Go Kong di sebuah gunung.

Dirinya terjebak di sana selama 500 tahun sampai kesempatan untuk penebusan dosa pun muncul.

Perjalanan Mencari Kitab Suci

Saat Tong Sam Cong memulai perjalanannya, dirinya bertemu dengan Sun Go Kong.

Ketika itu, sang Raja Kera sih terperangkap di gunung.

Sun Go Kong setuju untuk mengawal Tong Sam Cong dalam perjalanannya agar bisa terbebas.

Dalam perjalanan tersebut, Sun Go Kong mampu membuktikan jika dirinya merupakan pengawal yang tangguh bagi Tong Sam Cong, banyak hantu dan roh yang mencoba menghadang perjalanan mereka.

Beberapa siluman dan roh yang mereka jumpai percaya jika daging Tong Sam Cong dapat memberikan keabadian.

Namun, akibat kehadiran Sun Go Kong, Tong Sam Cong pun berhasil aman sepanjang perjalanan.

Untuk membalas jasa sang Raja Kera, Sun Go Kong pun diangkat menjadi Buddha kehormatan.

Membaca cerita mitologi memang selalu menyenangkan karena akan ditemukan beberapa hal unik dan menarik di dalamnya.

Jika tertarik membaca mitologi lainnya, maka buku Mitologi Yunani dapat menjadi buku yang asyik untuk dinikmati.

Buku ini mengambil kisah sejarah dari mitologi Yunani yang akan menjadi sajian utama dengan beberapa tokoh dewa-dewi yang cukup terkenal, yaitu Zeus, Athena, dan Apollo.

Tidak hanya itu, tokoh lainnya yang ikut berperan dalam kisah ini adalah sosok pahlawan dan monster, seperti Herakles, Perseus, dan Medusa.

Pengambilan sudut pandang yang cukup berbeda dari buku ini membuat versi ini sangat menarik bagi pembaca anak-anak.

Beli bukunya sekarang juga di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau