Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Orang Termiskin di Dunia?

Kompas.com, 14 September 2024, 09:00 WIB
Orang Termiskin di Dunia Sumber Gambar: Pexels.com Orang Termiskin di Dunia
Rujukan artikel ini:
Kemiskinan di Indonesia: Antara Kajian…
Pengarang: M. Abzar Duraesa
|
Editor Ratih Widiastuty

Kemiskinan adalah kondisi sosial ketika individu atau kelompok tidak mampu memadai kebutuhan dasar mereka, seperti makanan pakaian, air bersih, tempat tinggal, dan kesehatan.

Kemiskinan sering kali diukur berdasarkan pendapatan atau konsumsi, namun sebenarnya mencakup dimensi yang lebih luas, termasuk keterbatasan dalam akses terhadap layanan publik, hak-hak sosial, dan kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup.

Dimensi Kemiskinan

1. Kemiskinan Pendapat

Kemiskinan pendapat merupakan dimensi yang paling umum dari kemiskinan dan diukur berdasarkan berapa banyak uang yang dimiliki seseorang untuk memenuh kebutuhan sehari-hari.

Dalam konteks global, Bank Dunia mengkategorikan kemiskinan ekstrem sebagai hidup dengan pendapatan kurang dari $2,15 per hari.

2. Kemiskinan Multidimensi

Pendekatan multidimensi dalam memahami kemiskinan mencakup lebih dari sekadar pendapatan.

Ini meliputi aspek-aspek seperti akses terhadap pendidikan, kesehatan, sanitasi, air bersih, perumahan yang layak, dan hak-hak sosial.

Misalnya, seorang anak yang tidak dapat bersekolah karena keluarganya tidak mampu membayar biaya pendidikan, atau seseorang yang tidak memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang memadai.

3. Kemiskinan Struktural

Kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang disebabkan oleh ketidaksetaraan sistemik dalam masyarakat, seperti diskriminasi, ketidakadilan sosial, atau kebijakan ekonomi yang tidak merata.

Hal ini dapat memengaruhi kelompok-kelompok tertentu secara tidak proporsional, seperti masyarakat adat, minoritas etnis, perempuan, dan kelompok rentan lainnya.

Kemiskinan struktural sering kali lebih sulit diatasi karena memerlukan perubahan kebijakan dan reformasi sosial yang mendalam.

4. Kemiskinan Relatif

Kemiskinan relatif terjadi ketika seseorang hidup dengan pendapatan atau standar hidup yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata masyarakat di sekitarnya.

Meskipun mereka mungkin tidak hidup dalam kemiskinan absolut, orang yang mengalami kemiskinan relatif sering kali merasa terpinggirkan atau tidak memiliki akses terhadap kesempatan yang sama dengan orang lain di komunitas mereka.

5. Kemiskinan Energi

Kemiskinan energi adalah bentuk kemiskinan yang muncul ketika rumah tangga tidak mampu memenuhi kebutuhan energi dasar mereka, seperti pemanasan, listrik, atau bahan bakar untuk memasak.

Di beberapa daerah, terutama di pedesaan atau daerah terpencil, kemiskinan energi dapat berdampak serius pada kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Siapa Orang Termiskin di Dunia?

Menentukan individu tertentu sebagai orang termiskin di dunia merupakan hal sulit karena kemiskinan bukan hanya tentang kekurangan uang tetapi juga tentang ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan menikmati hak-hak fundamental manusia.

Kemiskinan dapat diukur dengan berbagai cara, termasuk pendapatan, akses terhadap kebutuhan dasar, dan kondisi hidup.

Misalnya bagi banyak orang yang hidup di daerah konflik, daerah terpencil, atau bekerja dalam kondisi yang sangat buruk sehingga harus menghadapi tantangan yang luar biasa untuk bertahan hidup setiap hari.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Kemiskinan adalah masalah global yang memerlukan perhatian dan tindakan bersama dari komunitas internasional, pemerintah, dan masyarakat sipil untuk mengatasinya.

Pengurangan kemiskinan adalah salah satu tujuan utama dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang diusung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan harapan bahwa pada tahun 2030 kemiskinan ekstrem dapat diberantas sepenuhnya.

Strategi Mengatasi Kemiskinan

Mengatasi kemiskinan memerlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan.

Beberapa strategi yang telah terbukti efektif meliputi:

1. Peningkatan Akses terhadap Pendidikan

Memberikan akses pendidikan yang lebih luas dan berkualitas tinggi dapat membantu memutus siklus kemiskinan.

Ini termasuk memberikan program beasiswa, pembangunan sekolah di daerah terpencil, dan pelatihan keterampilan bagi orang dewasa.

2. Penggunaan Sistem Kesehatan

Meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan, termasuk pencegahan penyakit, perawatan primer, dan asuransi kesehatan, sangat penting untuk membantu orang keluar dari kemiskinan.

3. Pembangunan Infrastruktur

Membangun dan memperbaiki infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, dan air bersih di daerah miskin dapat meningkatkan kualitas hidup dan membuka peluang ekonomi bagi masyarakat setempat.

4. Program Jaminan Sosial

Program jaminan sosial, seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), subsidi pangan, Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) menjadi contoh bentuk jaminan sosial yang diberikan oleh negara untuk membantu mereka mempertahankan standar hidup yang layak.

Nah, dengan memahami berbagai dimensi dan strategi menangani kemiskinan kita dapat melihat betapa kompleksnya masalah ini.

Kemiskinan bukan hanya soal kurangnya uang, tetapi juga tentang ketidaksetaraan, ketidakadilan, dan keterbatasan akses terhadap hak-hak dasar.

Namun, melalui upaya bersama, baik dari pemerintah, organisasi internasional, maupun masyarakat, kemiskinan dapat dilawan.

Kamu bisa mempelajari lebih banyak mengenai kemiskinan yang ada di Indonesia dari berbagai perspektif dengan membaca buku Kemiskinan di Indonesia: Antara Kajian Empiris dan Teologis yang ditulis oleh M. Abzar Duraesa.

Buku ini menawarkan pendekatan yang unik dengan menggabungkan kajian empiris yang berbasis data dan penelitian dengan perspektif teologis, menjadikan pembahasannya lebih komprehensif.

Penulis mengulas faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di Indonesia, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun budaya, serta bagaimana pandangan agama dapat berperan dalam mencari solusi untuk mengatasi masalah ini.

Buku ini sangat cocok bagi siapa saja yang ingin mendapatkan pemahaman mendalam tentang kemiskinan di Indonesia dan mencari inspirasi dari sudut pandang yang berbeda untuk menemukan solusi yang berkelanjutan.

Dapatkan segera buku Kemiskinan di Indonesia: Antara Kajian Empiris dan Teologis hanya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Inner Child dalam Psikologi: Pengertian, Dampak, dan Cara Menyembuhkannya

Inner Child dalam Psikologi: Pengertian, Dampak, dan Cara Menyembuhkannya

buku
Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Toner yang Efektif?

Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Toner yang Efektif?

buku
Cara Menerapkan Let Them Theory: Panduan Komprehensif untuk Hidup yang Lebih Tenang

Cara Menerapkan Let Them Theory: Panduan Komprehensif untuk Hidup yang Lebih Tenang

buku
Gaya Kepemimpinan Demokratis: Contoh, Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangannya

Gaya Kepemimpinan Demokratis: Contoh, Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangannya

buku
5 Hewan Langka yang Sudah Punah dan Faktor Penyebab Kepunahannya

5 Hewan Langka yang Sudah Punah dan Faktor Penyebab Kepunahannya

buku
Arti Purnawirawan dan Cara Penulisan Gelar Purnawirawan

Arti Purnawirawan dan Cara Penulisan Gelar Purnawirawan

buku
Fahd Pahdepie Luncurkan 2045 Hz, Buku tentang Frekuensi dan Arah Masa Depan Bangsa

Fahd Pahdepie Luncurkan 2045 Hz, Buku tentang Frekuensi dan Arah Masa Depan Bangsa

buku
Gejala Anxiety Disorder yang Perlu Diwaspadai

Gejala Anxiety Disorder yang Perlu Diwaspadai

buku
Apa Itu Batasan Diri? Kenali agar Hidup Lebih Tenang dan Bahagia

Apa Itu Batasan Diri? Kenali agar Hidup Lebih Tenang dan Bahagia

buku
10 Fakta Unik Burung Elang Bondol, Sang Maskot Kota Jakarta

10 Fakta Unik Burung Elang Bondol, Sang Maskot Kota Jakarta

buku
Bangun Bisnis Lebih Santai lewat Peluncuran Buku

Bangun Bisnis Lebih Santai lewat Peluncuran Buku "Bangun Bisnis Bareng AI"

buku
Mengapa Kita Harus Berpikir Positif: Manfaat dan Cara Mengubah Pola Pikir Negatif

Mengapa Kita Harus Berpikir Positif: Manfaat dan Cara Mengubah Pola Pikir Negatif

buku
10 Hewan Paling Langka di Dunia, Ada Badak Jawa hingga Leopard

10 Hewan Paling Langka di Dunia, Ada Badak Jawa hingga Leopard

buku
Rahasia Komunikasi Interpersonal yang Bikin Hubungan Makin Lancar

Rahasia Komunikasi Interpersonal yang Bikin Hubungan Makin Lancar

buku
Gift Mawar TikTok Berapa Rupiah? Yuk, Cari Tahu!

Gift Mawar TikTok Berapa Rupiah? Yuk, Cari Tahu!

buku
Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Micellar Water? Berikut Penjelasannya

Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Micellar Water? Berikut Penjelasannya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau