Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Novel Sad Ending yang Menyentuh Hati

Kompas.com - 15/09/2024, 12:00 WIB
Novel Sad Ending  Sumber Gambar: Freepik.com  Novel Sad Ending 
Rujukan artikel ini:
Laut Bercerita
Pengarang: Leila S. Chudori
|
Editor Ratih Widiastuty

Membaca novel sad ending masih menjadi pilihan banyak pembaca karena biasanya bukan hanya cuma hiburan yang didapatkan, tapi juga emosi yang menyentuh hati.

Saat ini juga sudah banyak novel sad ending yang tak melulu membahas perihal cinta, tapi juga beragam tema lainnya, seperti keluarga, cita-cita, hingga hubungan dengan hewan peliharaan sekalipun.

Meskipun novel sad ending memiliki risiko yang tinggi untuk membuat pembaca menangis, tapi hal ini tidak membuat pembaca kapok karena justru di sinilah cara untuk ikut turut terhanyut menyelami cerita di dalamnya.

Menyiapkan hati dan tisu sudah menjadi hal yang mesti dilakukan jika ingin menikmati novel sad ending yang pastinya akan menerbitkan air mata selama proses membacanya.

Lantas, apa saja novel sad ending yang bisa menyentuh hati pembaca? Berikut 5 rekomendasi novel sad ending yang bisa dijadikan pilihan.

Rekomendasi 5 Novel Sad Ending

1. Laut Bercerita - Leila S. Chudori

Bercerita mengenai kekejaman dan kebengisan yang dialami oleh kelompok aktivis mahasiswa di masa Orde Baru.

Tidak cuma itu saja, novel ini juga ikut merenungkan kembali peristiwa menghilangnya tiga belas aktivis yang sampai saat ini belum juga menemukan titik terang akan nasib dan keberadaan mereka.

Di sini pun akan ikut dituturkan mengenai cerita keluarga yang merasakan kehilangan, sekumpulan sahabat yang merasakan kekosongan di dalam dada, sekelompok orang yang gemar menyiksa dan gampang berkhianat, serta sejumlah keluarga yang mencari keadilan dan kejelasan akan nasib anak-anaknya.

2. Tokyo dan Perayaan Kesedihan - Ruth Priscilia Angelina

Mengisahkan tentang Joshua Sakaguchi Widjaja yang meneruskan perjalanan ke Tokyo untuk menjadi seorang pecundang sementara waktu dalam hidupnya.

Dia menginginkan duduk-duduk santai dengan segelas kopi di dekat taman dan menemukan gadis cantik untuk dijadikan teman menyenangkan.

Namun, sesampainya di Tokyo, Joshua malah dipertemukan dengan Shira yang sering bersedih serta meninggalkan banyak surat.

Alih-alih menjadi pecundang, pertama kali dalam hidupnya, Joshua justru sibuk menjawab berbagai pertanyaan yang tidak pernah dirinya pertanyakan.

Shira Hidajat Nagano kabur ke Tokyo demi menemukan penyelesaian paling tersusun dalam hidupnya.

Dirinya membayangkan terperangkap di lautan hutan bersama berbagai penyesalan untuk selama-lamanya ditenggelamkan.

3. Funiculi Funicula - Toshikazu Kawaguchi

Menceritakan kafe tua yang berada di gang kecil Tokyo terletak di bawah gedung lain.

Meskipun tidak begitu ramai, tapi kafe bernama Funiculi Funicula itu terkenal karena dapat membawa pengunjungnya menjelajahi waktu.

Keajaiban dari kafe itu mampu menarik seorang wanita yang ingin mengulang waktu agar bisa berbaikan dengan pacarnya, seorang perawat yang mau membaca surat yang tidak sempat diberikan suaminya yang sakit, seorang kakak yang mau bertemu adiknya untuk terakhir kali, serta seorang ibu yang ingin berjumpa dengan anak yang mungkin takkan pernah dikenalnya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Akan tetapi terdapat banyak peraturan yang mesti diingat.

Pertama, mereka mesti tetap duduk di kursi yang sudah ditentukan.

Kedua, apapun yang akan mereka lakukan di masa yang dikunjungi tidak akan mengubah kenyataan di masa kini.

Ketiga, mereka mesti menghabiskan kopi khusus yang dihidangkan sebelum kopi itu dingin.

4. Tragedi Pedang Keadilan - Keigo Higashino

Semenjak istrinya meninggal, Nagamine Shigeki hidup cuma berdua saja dengan putrinya, Ema.

Suatu malam, Ema pergi menonton festival musim panas.

Namun, dia tak pernah pulang hingga jasadnya ditemukan di sungai.

Selama hari-hari kelam menunggu proses penyelidikan kepolisian, Nagamine mendapatkan telepon dari seseorang yang memberikan informasi mengenai para tersangka serta tempat pembunuhan Ema.

Nagamine mengambil keputusan untuk menyusup ke dalam apartemen yang disebut.

Di sana dirinya menemukan kaset video berisi rekaman peristiwa pemerkosaan dan pembunuhan Ema.

Semakin terperosok dalam luka dan duka yang diselimuti amarah, Nagamine yakin jika para tersangka hanya akan dijatuhi hukuman ringan sebab masih di bawah umur.

Maka dari itu, Nagamine memutuskan untuk mengadili mereka dengan tangannya sendiri.

5. The Seven Husbands of Evelyn Hugo - Taylor Jenkins Reid

Bercerita tentang Evelyn Hugo, bintang film Hollywood terkenal yang saat ini sudah memasuki usia senja dan memilih hidup menyendiri.

Akhirnya dirinya siap untuk bercerita kepada dunia mengenai kehidupannya yang penuh keglamoran dan skandal.

Akan tetapi, orang yang dipilihnya untuk menulis kisahnya adalah Monique Grant, reporter majalah yang masih pemula.

Evelyn bercerita mengenai hidupnya dari tahun ‘50-an hingga keputusannya meninggalkan dunia akting pada tahun ‘80-an, mengenai ambisi kejam, persahabatan tidak terduga, cinta terlarang, dan tentu saja, ketujuh suaminya.

Tertarik dengan keseluruhan ceritanya? Kelima novel sad ending di atas bisa langsung dipesan dan dibeli melalui Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau