Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Game Permainan Paling Sadis, Dijamin Bikin Merinding

Kompas.com - 02/01/2025, 16:00 WIB
 Game Permainan Paling Sadis  Sumber Gambar: Pexels.com Game Permainan Paling Sadis 
Rujukan artikel ini:
Pelukis Bisu (The Silent Patient)
Pengarang: Alex Michaelides
|
Editor Laila Wulanalfi

Selain memperoleh penghiburan dari bermain gim, banyak orang juga mencari adrenalin selama memainkan permainan ini lewat adegan mengerikan yang ditawarkan.

Semakin majunya teknologi membuat visual dari sebuah gim menjadi terasa jauh lebih nyata sehingga mampu menghadirkan sensasi sadis yang bikin mual sekaligus merinding.

Gim sendiri menawarkan beberapa genre untuk pemainnya seperti fighting, action, adventure, RPG (Role Playing Game), strategi, sampai survival horror.

Beberapa genre ini tentunya menawarkan adegan-adegan mengerikan yang berdarah-darah untuk memberikan efek sadis yang memicu adrenalin para pemainnya.

Perkembangan teknologi dalam pengembangan gim semakin maju dan canggih dengan kualitas grafis yang tampak lebih realistis.

Detail-detail seperti darah dan anggota tubuh lainnya mampu dirancang dengan sedemikian rupa menyerupai aslinya, sehingga beberapa adegan seperti perkelahian terlihat jauh lebih nyata.

Bahkan, saat ini, semakin banyak gim yang dibuat dan dirancang dengan konten-konten yang kelewat sadis sehingga diperlukan kebijakan dan pengawasan agar tidak dimainkan oleh anak-anak di bawah umur.

Meskipun demikian, para pengembang meyakinkan apabila gim-gim yang mereka buat memang diperuntukan bagi orang dewasa.

Apa saja gim paling sadis yang bisa dimainkan oleh orang dewasa? Berikut 5 gim sadis yang bisa coba dimainkan.

5 Gim Permainan Sadis

1. Friday the 13th: The Game

Friday the 13th merupakan waralaba dari film slasher thriller yang sempat populer di tahun 80-an yang menawarkan adegan pembunuhan yang sadis dan disturbing.

Sepanjang permainan, pemain akan disuguhkan adegan-adegan mengerikan, seperti Jason Voorhees menghabisi orang-orang yang ada dalam gim tersebut dengan sadisnya.

Gim horor ini sendiri dikembangkan oleh IllFonic yang dirilis pada tahun 2017 di bawah naungan Gun Media.

Gim ini banyak disukai oleh gamer karena dianggap menarik dan seru dibandingkan dengan judul-judul gim lainnya.

Akan tetapi, terdapat beberapa gamer yang memberikan kritik sebab mekanisme gameplay yang dimasukkan oleh pengembang masih terasa sulit dikendalikan dan repetitif.

2. Mortal Kombat 1

Mortal Kombat 1 merupakan gim pertarungan yang dikembangkan oleh NetherRealm Studios dan diluncurkan oleh Warner Bros Games.

Kata brutal memang sudah menjadi identitas dari seri Mortal Kombat sejak pertama kali mulai debut hingga saat ini di gim terbarunya, Mortal Kombat 1.

Bagian Fatalities dan Bruralities yang memperlihatkan adegan eksekusi dengan memotong bagian anggota tubuh seperti kepala, lengan dan kaki.

Mortal Kombat 1 berhasil menampilkan efek berdarah-darah yang lebih realistis sehingga bisa dibilang sadis untuk dimainkan.

3. God of War III

God of War III merupakan sebuah gim aksi-petualangan serta hack and slash yang diciptakan oleh Santa Monica Studio dan dirilis oleh Sony Computer Entertainment pada tahun 2010.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Dalam gim ini, pemain akan mengikuti kisah tokoh utama, Kratos, yang merupakan hasil dari adaptasi kisah mitologi Yunani dalam misi balas dendam terhadap Dewa-Dewa Olympus.

Gim dengan sempurna sukses menggambarkan sisi gelap serta brutalnya mitologi Yunani dengan mengimplementasikan adegan sinematik yang sadis dan intens.

Masing-masing adegan kekerasan yang dihadirkan semakin mempertegas misinya dalam membalas dendam.

4. Manhunt

Manhunt merupakan gim yang dirilis pada tahun 2003 dan dikembangkan oleh perusahaan Rockstar North yang dirilis oleh Rockstar Games untuk konsol Playstation 2.

Pada bulan April 2004, Manhunt kembali dirilis untuk konsol Xbox dan Microsoft Windows.

Manhunt adalah gim klasik yang telah lama dikenal sebagai permainan yang sadis.

Pemain akan berperan sebagai James Earl Cash, terpidana mati yang dipaksa untuk berkontribusi dalam film yang mengharuskannya membunuh kriminal agar bisa terbebas dari hukumannya.

5. The Callisto Protocol

The Callisto Protocol merupakan gim action-horror yang dikembangkan oleh Striking Studios dan dirilis oleh Krafton.

Pemain akan mengikuti kisah Jacob Lee yang dikirim ke fasilitas penjara yang ada di bulan Jovan, Callisto untuk bertarung menghadapi tahanan yang tertular penyakit yang tidak diketahui.

Gim ini menghadirkan adegan sadis berdarah-darah sebagai sajian utamanya.

Berbicara adegan sadis tentunya tidak cuma dihadirkan dalam permainan gim saja karena melalui tulisan pun hal ini bisa didapatkan. Novel The Silent Patient akan memberikan adegan sadis yang tentunya akan memuaskan rasa penasaran pembaca genre thriller.

Menceritakan tentang Alicia Berenson dan Gabriel Berenson, sepasang suami istri yang tinggal di sebuah rumah besar dengan jendela besar yang menghadap ke taman di salah satu daerah paling elit di London.

Alicia adalah seorang pelukis terkenal yang menikah dengan Gabriel, seorang fotografer.

Suatu malam, Gabriel harus bekerja lembur.

Dirinya pulang terlambat dari sebuah pemotretan model.

Malam itu, sesaat setelah Gabriel pulang, terdengar suara tembakan dari rumah mereka.

Polisi menemukan jasad Gabriel dengan posisi diikat ke kursi dan luka tembak sebanyak lima buah.

Apa sebenarnya yang terjadi di dalam rumah suami istri tersebut? Siapa yang telah menghabisi nyawa Gabriel?

Pesan bukunya sekarang juga di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau