Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nostalgia Bahasa Gaul Kamseupay, Istilah untuk Orang Norak

Kompas.com - 16/01/2024, 09:00 WIB
Rujukan artikel ini:
Kamus Slang Internet Omgz!
Pengarang: Ready Susanto
|
Editor Ratih Widiastuty

Bahasa gaul memang sangat populer dan sering kali digunakan di kalangan anak muda.

Salah satu kata yang populer yaitu penggunaan kata kamseupay.

Pada tahun 2012 silam, kata kamseupay ini booming berkat sinetron Putih Abu-Abu yang tayang di televisi.

Sejak saat itu, kata kamseupay sampai digunakan dalam percakapan sehari-hari, baik secara langsung maupun melalui media sosial seperti Facebook, Twitter, hingga aplikasi pesan instan.

Namun, kini penggunaan kata kamseupay sudah sangat jarang ditemukan di kalangan anak muda zaman sekarang.

Lantas apa arti kamseupay sebenarnya? Simak penjelasannya berikut ini.

Arti Kamseupay

Kamseupay adalah sebuah istilah dalam bahasa gaul yang sangat populer di Indonesia pada tahun 2012.

Istilah ini digunakan oleh anak muda untuk menggambarkan keadaan atau situasi yang sangat menyenangkan atau menyenangkan, seperti saat sedang bersenang-senang dengan teman-teman atau ketika ada hal-hal yang membuat mereka bersemangat.

Istilah Kamseupay juga bisa berarti sesuatu yang unik, kreatif, atau menarik.

Pada saat itu, istilah Kamseupay cukup terkenal dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari yang dilakukan oleh anak muda di Indonesia.

Kamseupay sendiri merupakan akronim dari "kampung sekali udik payah".

Akronim ini digunakan untuk menggambarkan suatu tempat atau komunitas yang sangat terpencil dan sulit diakses.

Kata ini juga seringkali memiliki konotasi ejekan dan sering digunakan sebagai alat untuk mencela seseorang yang dianggap "kampungan".

Kampungan dalam konteks ini dapat didefinisikan sebagai seseorang yang berasal dari desa atau daerah terpencil di Indonesia.

Istilah "kampungan" sering digunakan secara tidak menghormati atau merendahkan untuk merujuk pada orang-orang yang dianggap kurang berpendidikan atau kurang berbudaya, terutama oleh mereka yang tinggal di kota-kota besar.

Orang kampungan, yang sering kali tinggal di daerah pedesaan atau kawasan terpencil, sering kali dianggap kurang berpendidikan oleh masyarakat perkotaan.

Mereka mungkin tidak memiliki akses yang sama terhadap fasilitas pendidikan dan pelatihan yang tersedia di perkotaan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Selain itu, gaya hidup dan budaya di daerah pedesaan seringkali berbeda dengan di perkotaan sehingga mereka sering dianggap kurang modern dan kurang gaul oleh beberapa orang.

Karakteristik Orang yang Dinilai Kamseupay

Orang yang sering dianggap kamseupay, yaitu orang yang memiliki sifat kurang sopan dan kurang terdidik dalam cara berbicara dan berperilaku.

Pandangan negatif ini tentunya memengaruhi cara orang lain berinteraksi dengan mereka, terutama dalam situasi sosial yang lebih formal.

Dalam masyarakat kita, sangat penting untuk menjaga sopan santun dalam berkomunikasi dan menunjukkan etika yang tepat agar dapat dihormati oleh orang lain.

Mereka kerap kali menggunakan gaya bahasa yang kurang sopan dan memakai kata-kata yang tidak sesuai di dalam situasi formal, atau bahkan saat berbicara dengan orang yang lebih tua.

Mereka tidak hanya memiliki kecenderungan untuk mengikuti tren, namun juga merangkul gaya hidup yang dianggap oleh beberapa kalangan sebagai norak atau ketinggalan zaman.

Nah, itu dia ulasan mengenai bahasa gaul kamseupay yang sempat ramai diucapkan di kalangan anak muda.

Penting untuk memperhatikan kata-kata yang kita gunakan dan bagaimana kata-kata tersebut dapat mempengaruhi orang lain.

Mari berusaha untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan saling menghormati, di mana setiap orang merasa dihargai dan diterima apa adanya.

Selain kamseupay, ternyata masih banyak lagi bahasa-bahasa serapan atau gaul yang silih berganti muncul di jagat maya.

Dengan membaca buku Kamus Slang Internet Omgz! yang ditulis oleh Ready Susanto, kamu bisa mengikuti tren bahasa-bahasa serapan tersebut.

Di era jejaring sosial, sejak zaman MySpace, Friendster, Facebook hingga Twitter merajai jagat internet, kata-kata slang sering kali mengalir dalam percakapan digital kita.

Namun, tak jarang kita merasa asing dan kurang memahami arti dari istilah-istilah seperti btw, otw, omg, imho, lol, atau tgif.

Jangan ragu untuk merambah kamus-kamus mutakhir agar tetap up-to-date dalam bermedia sosial.

Kamus ini adalah sebuah sumber daya yang luar biasa untuk meningkatkan kosakata.

Bayangkan, dengan hanya satu kamus, kamu dapat memperkaya perbendaharaan katamu dengan ratusan bahkan ribuan kosakata slang yang populer digunakan dalam komunikasi internet maupun selular.

Dengan akses ke kamus ini, kamu akan menjadi ahli dalam komunikasi modern dan dapat memperluas kemampuanmu untuk berkomunikasi dengan lebih efektif.

Dapatkan segera buku Kamus Slang Internet Omgz! hanya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau