Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Lato-Lato, Mainan yang Sempat Viral di Indonesia

Kompas.com - 14/12/2023, 10:00 WIB
Asal-usul Lato-Lato  Sumber Gambar: Kompas.com Asal-usul Lato-Lato 
Rujukan artikel ini:
Buku Stiker Permainan Tradisional Nusantara
Pengarang: Monica Ester
|
Editor Puteri

Lato-lato merupakan mainan yang dahulu sempat sangat viral di Indonesia karena mampu mencuri perhatian anak-anak maupun orang dewasa.

Mainan yang boleh dibilang sederhana ini ternyata tidak mudah untuk dimainkan sebab dibutuhkan kesabaran dan cara yang tepat untuk bisa mengadu dua bola yang ada pada lato-lato ini.

Lato-lato ternyata merupakan permainan yang memang sudah dikenal di beberapa negara, bahkan diklaim berasal dari benua Eropa dan Amerika.

Permainan ini pertama kali hadir sekitar tahun 1960-an dan mulai populer di tahun 1970-an.

Sebutan lato-lato sendiri disinyalir berasal dari bahasa Bugis, yakni dari kata kajao-kajao yang artinya nenek-nenek.

Penggunaan kata tersebut pada akhirnya berubah pengucapannya menjadi kato-kato kemudian lato-lato.

Lato-lato sendiri salah satu jenis permainan tradisional yang sempat booming di Indonesia dan menjadi mainan yang ikonik di tahun 1990-an, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah perdesaan.

Di Jerman dan Swiss sendiri lato-lato dikenal dengan nama klick-klack-kugeln yang berarti bola yang mengeluarkan bunyi klik-klak jika beradu.

Sementara di Amerika Serikat permainan ini dikenal dengan nama clackers, dan di Belanda disebut dengan klik-klak-rage.

Lalu, bagaimana asal-usul dari permainan lato-lato itu sendiri?

Asal-usul Lato-Lato

Pada era 1960-an, lato-lato pernah menimbulkan kegemparan.

Selain karena suaranya yang memang dianggap bising dan mengganggu, mainan yang satu ini juga dapat membahayakan orang yang memainkannya.

Hal ini terbukti tatkala luka yang ditimbulkan oleh lato-lato bukan hanya sekedar benjolan belaka, tapi juga dapat menjadi serpihan-serpihan tajam jika pecah ketika dimainkan.

Pasalnya, pada awalnya lato-lato memang terbuat dari kaca yang memang rentan pecah dan menjadi serpihan apabila terlempar secara tidak sengaja.

Akibatnya, setelah potensi bahaya tersebut, bahan dasar lato-lato pun diganti menjadi menggunakan plastik.

Ironisnya, lato-lato berbahan dasar plastik justru malah kerap pecah dibandingkan dengan lato-lato berbahan dasar kaca.

Sejarah Lato-Lato

Meski pernah menjadi mainan yang populer, permainan ini sempat dilarang oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) di tahun 1966.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Hal ini dikarenakan lato-lato disinyalir mengandung bahan kimia yang mudah terbakar atau radioaktivitas.

Setelah tiga tahun, wewenang tersebut diperluas di bawah “Child Protection and Toy Safety Act” yang melarang penjualan lato-lato karena dianggap membahayakan.

Di tahun 1970-an, gaung lato-lato semakin meluas sampai ke Calcinatello, salah satu provinsi di Italia.

Saking booming dan populernya lato-lato di sana hingga diselenggarakan kompetisi tahunan untuk para penggemarnya.

Lato-lato sendiri mulai booming pada tahun 1990-an di Indonesia dan di tahun 2022 kemarin permainan yang satu ini kembali populer, baik di kalangan anak-anak maupun orang dewasa.

Kepopuleran lato-lato tentunya tidak lepas dari peran media sosial yang memang berisi postingan permainan yang satu ini.

Banyak konten yang menampilkan permainan lato-lato yang boleh dibilang susah-susah gampang untuk dimainkan.

Meskipun memiliki sejarah yang kontroversial, nyatanya lato-lato mempunyai beberapa manfaat ketika dimainkan.

Beberapa manfaat memainkan lato-lato antara lain seperti melatih kemampuan motorik, melatih kesabaran, menambah rasa percaya diri, hingga melatih keseimbangan tubuh.

Tidak hanya itu, selain menantang untuk dimainkan, lato-lato juga tergolong ke dalam mainan yang ramah di kantong.

Harga lato-lato berkisar antara Rp8.000 – Rp12.000, tergantung di daerah masing-masing.

Tidak mengherankan jika permainan tradisional yang satu ini sempat kembali populer karena memang selain menyenangkan untuk dimainkan, harganya pun sangat murah.

Ternyata permainan tradisional bukan hanya lato-lato saja, tapi terdapat pula permainan tradisional yang berasal dari Indonesia yang tak kalah seru dan menarik untuk dimainkan.

Buku Stiker Permainan Tradisional Nusantara akan memperkenalkan beberapa permainan tradisional seperti Petak Umpet, Egrang, Balap Karung, Gasing, Layang-layang, dan masih banyak lagi.

Selain seru dan menyenangkan, permainan tradisional Nusantara juga mempunyai banyak filosofi dan nilai edukasi sehingga secara tidak langsung dapat memengaruhi karakter anak.

Buku ini adalah pedoman yang sangat bagus untuk anak, orangtua serta pengajar untuk meningkatkan kecintaan terhadap budaya bermain permainan tradisional Indonesia.

Pesan bukunya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com