Kembali Adakan Lomba Mewarnai, GPU Siap Rangkul Anak Usia Dini untuk Cintai Literasi

Kompetisi mewarnai yang dilaksanakan oleh Gramedia Pustaka Utama (GPU) di Galeri Emiria Soenassa, Taman Ismail Marsuki, (2/9) berlangsung meriah.

Perlombaan yang diikuti oleh puluhan anak yang berusia 3-7 tahun tersebut tampak antusias dalam berkompetisi antara satu sama lain.

Harriska selaku salah satu penanggung jawab lomba menyampaikan ide dari pelaksanaan kegiatan ini.

“Tujuan lomba mewarnai ini adalah salah satunya membuka mata anak-anak ini sejak kecil untuk aware kepada literasi. Caranya gimana, yah kita sodorkan mereka buku yang formatnya jangan sama dengan orang dewasa dong, seperti buku mewarnai. Tarik dulu dia supaya tertarik dengan buku. Nah, dari buku-buku tadi nanti mereka akan terdidik mulai belajar untuk mencintai buku yang banyak tulisannya sampai mereka besar gitu,” ungkapnya ketika diwawancari oleh Kru.

Ia sendiri menegaskan bahwa literasi baiknya mulai diperkenalkan kepada sang anak sejak kecil.

Menurutnya, sebagai salah satu langkah untuk mengambil perhatian anak terhadap buku adalah dengan mengenalkan buku yang kaya akan ilustrasi, mengingat anak kecil lebih condong kepada visual.

Sebagai editor buku anak di GPU, Harriska pun menerangkan bahwa buku anak itu memang diperkaya dengan ilustrasi.

Itulah kenapa buku anak-anak bermacam-macam, seperti lift the flap, buku stiker, dan buku mewarnai.

Pesta Literasi Indonesia 2023

Terkait kegiatan ini, Hariska menyampaikan bahwa hampir setiap tahun Gramedia Pustaka Utama rutin melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk anak-anak.

“Kami tuh sebenarnya hampir rutin setiap tahun mengadakan kompetisi untuk anak-anak. Salah satunya adalah lomba mewarnai. Sebenarnya kami memang sedang punya kegiatan lomba mewarnai di beberapa toko. Ada 10 toko di Jabodetabek dan mungkin 7/8 di luar Jabodetabek, seperti Makassar, Lombok. Itu semuanya di toko Gramedia dan pelaksanaannya bulan September hingga awal Oktober,” cetusnya.

Hingga pada penghujung wawancara, Hariska berharap agar orang tua juga mengambil peran untuk terjun ke dalam literasi.

Karena sang buah hati akan melihat aktifitas orang tuanya seperti apa.

Kalau sang anak melihat orang tuanya membaca, pasti anaknya akan tertarik juga.

Selain itu, perempuan yang disapa dengan Kak Riska itu merekomendasikan agar orang tua lebih aktif dalam mencarikan buku bacaan untuk anak-anaknya.