Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami Pengertian, Unsur-Unsur, dan Karakteristik Hikayat Berikut Ini

Kompas.com - 18/07/2023, 18:00 WIB
Karakteristik Hikayat  Sumber Gambar: Freepik.com Karakteristik Hikayat 
Rujukan artikel ini:
Mahir Peribahasa, Puisi Baru, dan…
Pengarang: Puput Alviani
Penulis Okky Olivia
|
Editor Ratih Widiastuty

Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan berbagai macam jenis karya sastra Melayu klasik yang berbentuk cerita atau prosa.

Karya sastra Melayu ini sebenarnya sudah berkembang jauh sebelum periode 20-an atau sekitar tahun 1870 sampai 1942.

Pada mulanya, karya sastra klasik ini berbentuk seperti cerita rakyat yang disampaikan langsung dari mulut ke mulut, sebelum nantinya menggunakan media tulisan di zaman modern.

Salah satu jenis karya sastra Melayu klasik yang terkenal dan cukup populer di kalangan masyarakat adalah hikayat.

Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai pengertian, unsur-unsur, dan karakteristik hikayat yang perlu kamu ketahui.

Apa Itu Hikayat?

Hikayat adalah sebuah karya sastra lama yang berasal dari melayu, berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, atau silsilah yang bersifat keagamaan, historis, biografis, atau gabungan dari sifat-sifat tersebut.

Hikayat biasanya digunakan sebagai cerita pelipur lara, membangkitkan semangat, atau untuk meramaikan suatu acara.

Sebagian besar cerita hikayat ditulis dalam Bahasa Melayu, tapi sebagian lainnya juga sudah mengalami proses adaptasi dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia supaya isi ceritanya bisa lebih mudah dipahami oleh masyarakat umum.

Sampai sekarang, sudah ada beragam jenis hikayat yang populer di Indonesia, misalnya Hikayat ‘Hang Tuah’ yang menceritakan tentang perjalanan seorang prajurit.

Ada juga Hikayat yang sengaja ditulis untuk mengabadikan atau mendokumentasikan sesuatu, misalnya tentang silsilah kerajaan yang ada di Indonesia.

Tidak hanya itu, ada juga beberapa hikayat yang ditulis dengan jalan cerita yang dibuat-buat atau dilebih-lebihkan dengan tujuan untuk menakuti para musuh yang akan menyerang tokoh atau kerajaan tertentu.

Di Indonesia, ada beberapa cerita hikayat yang populer seperti ‘Hang Tuah’, ‘Seribu Satu Malam’, ‘Abu Nawas’, dan masih banyak lagi.

Unsur-Unsur Hikayat

Unsur-unsur yang ada dalam hikayat sebenarnya tidak jauh berbeda dengan jenis prosa lainnya, yakni menggunakan unsur intrinsik dan ekstrinsik.

Unsur intrinsik ini merupakan unsur yang membangun cerita dari dalam, sementara unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun ceritanya dari luar.

Berikut adalah unsur-unsur yang terdapat dalam hikayat:

  1. Tema merupakan sebuah gagasan yang mendasari adanya cerita tersebut.
  2. Alur merupakan jalinan peristiwa yang ada dalam sebuah cerita. Alur ini memiliki 3 kategori yakni alur maju, alur mundur, dan alur campuran atau maju-mundur.
  3. Latar merupakan berisi latar tempat, waktu, dan suasana yang tergambar dalam cerita tersebut.
  4. Tokoh merupakan orang-orang yang terlibat dalam cerita
  5. Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui ceritanya.
  6. Sudut Pandang merupakan pusat dimana cerita itu berasal. Sudut pandang ini bisa berasal dari orang pertama tokoh utama, orang pertama tokoh sampingan, orang ketiga tokoh utama, dan masih banyak lagi.
  7. Gaya merupakan cara seorang penulis menyajikan ceritanya dengan bahasa dan keindahan lainnya. Penulis juga dibebaskan untuk menggunakan kata-kata kiasan.

Karakteristik Hikayat

Dikutip dari laman Kemendikbud RI, ada beberapa karakteristik hikayat antara lain:

  • Ada kemustahilan atau rekaan dalam cerita.
  • Terdapat cerita kesaktian diantara para tokohnya.
  • Bersifat anonim.
  • Bersifat istana sentris.
  • Menggunakan alur atau cerita berbingkai.
  • Selain itu, ada beberapa karakteristik hikayat lain yang juga perlu kamu ketahui, simak penjelasannya berikut ini.

1. Kemustahilan

Teks atau cerita yang terdapat dalam hikayat biasanya mengandung kemustahilan baik dari segi bahasa maupun kisahnya.

Kemustahilan ini maksudnya adalah hal-hal yang bersifat tidak logis dan tidak bisa dengan mudah diterima oleh nalar manusia.

Contoh sederhananya seperti seorang bayi yang baru lahir tapi sudah memiliki kekuatan tertentu, atau seorang putri kerajaan yang tiba-tiba saja keluar dari gendang.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

2. Kesaktian

Menurut KBBI, kesaktian bisa diartikan sebagai kepandaian atau kemampuan dalam melakukan sesuatu yang bersifat gaib dan melampaui kodrat alam.

Dalam hal ini, para tokoh yang ada dalam cerita hikayat biasanya dikisahkan memiliki kesaktian atau kekuatan tertentu yang melebihi orang biasa.

Misalnya tokoh A yang memiliki kemampuan tidak mempan dilukai oleh senjata, atau tokoh raksasa sakti yang bisa berubah wujud.

3. Anonim

Cerita hikayat biasanya bersifat anonim yang berarti tanpa identitas, tanpa nama, atau tidak diketahui dengan jelas siapa nama pengarang cerita tersebut.

Hal ini bisa terjadi karena cerita hikayat tersebut disampaikan secara lisan dari satu orang ke orang lain, sampai ke keturunan berikutnya dan seterusnya.

4. Istana Sentris

Cerita-cerita hikayat sering kali juga bersifat istana sentris atau berlatar belakang kerajaan dan tokoh-tokoh yang ada di dalamnya.

Tokoh yang biasanya dikisahkan dalam hikayat adalah raja, permaisuri, anak raja, atau para prajuritnya.

Selain itu, latar tempat yang biasanya digunakan dalam hikayat adalah sebuah negeri yang dipimpin oleh seorang raja, atau bisa juga di sebuah istana kerajaan.

5. Menggunakan Kata Arkais

Hikayat biasanya menggunakan kata arkais atau kata-kata yang sudah lampau dan jarang digunakan oleh orang-orang di zaman modern ini.

Meski ditulis dalam Bahasa Melayu, hikayat tetap sebuah karya sastra yang usianya sudah sangat tua sehingga banyak dijumpai kata-kata asing seperti titah, mahligai, upeti, bejana, dan lain-lain.

6. Edukatif

Meski sebagian besar ceritanya bersifat mustahil, hikayat biasanya juga mengandung pesan atau amanat yang baik dan bisa digunakan sebagai pembelajaran bagi para pembacanya.

Kisah-kisah yang ada dalam hikayat biasanya menanamkan unsur edukatif untuk melakukan kebaikan, saling menghargai antar sesama, gotong royong, dan masih banyak lagi.

Selain hikayat, ada banyak jenis karya sastra klasik lain yang masih populer di Indonesia, salah satunya adalah pantun.

Dalam KBBI, pantun adalah bentuk puisi klasik Melayu yang terdiri dari 4 baris dan bersajak a-b-a-b.

Untuk memahami pantun dengan lebih mendalam, kamu bisa membaca buku Mahir Peribahasa, Puisi Baru, dan Pantun karya Puput Alviani.

Pantun dan peribahasa adalah jenis karya sastra Melayu klasik yang masih sering digunakan di zaman modern seperti sekarang, jadi tidak ada salahnya untuk mempelajari keduanya.

Buku ini berisi penjelasan lengkap mengenai bentuk, makna, dan jenis-jenis pantun, peribahasa, dan puisi-puisi baru.

Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan contoh-contoh pantun dan peribahasa yang bisa kamu jadikan sebagai bahan pembelajaran dan inspirasi.

Kalau tertarik, buku ini bisa kamu dapatkan di toko buku Gramedia dan Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau