Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Jenis Sate Khas Indonesia Paling Ikonik Beserta Asal Daerahnya

Kompas.com - 13/06/2023, 10:30 WIB
jenis sate khas indonesia Photo by focusonpc on Pixabay jenis sate khas indonesia
Rujukan artikel ini:
25 Resep Sate Nusantara
Pengarang: Lilly T. Erwin
|
Editor Rahmad

Apakah kamu penggemar kuliner sate? Yap, olahan daging satu ini memang banyak penggemarnya. Ini juga yang menunjukan banyak jenis sate khas Indonesia dengan berbagai variasinya.

Bahkan kuliner sate ini jadi makanan khas daerah tertentu di Indonesia yang sangat ikonik.

Setiap jenis sate memiliki cita rasa yang beragam. Bagi penggemar sate wajib tahu apa saja jenis sate yang ada di Indonesia berikut ini:

Jenis Sate Khas Indonesia

Berikut adalah beberapa jenis sate khas Indonesia beserta penjelasan mengenai asal daerahnya yang paling ikonik:

1. Sate Ayam Madura

Jenis sate khas Indonesia ini terkenal menggunakan ayam, meskipun ada juga yang varian daging lainnya.

Berasal dari Madura, Jawa Timur, kamu pasti sudah tidak asing dengan sate ini karena banyak dijual .

Sate ini terkenal karena menggunakan daging ayam yang dipotong kecil-kecil, disisipkan ke tusukan bambu, dan kemudian dibakar diatas arang.

Sate Ayam Madura biasanya disajikan dengan bumbu kacang yang kaya akan rempah, ditambah dengan irisan bawang merah dan ketupat.

2. Sate Maranggi

Berasal dari daerah Purwakarta, Jawa Barat Sate Maranggi terbuat dari daging sapi yang dipotong tipis dan dilumuri bumbu khas seperti kecap manis, bawang putih, dan merica.

Daging kemudian ditusuk dengan bambu atau lidi dan dipanggang hingga matang.

Jenis sate Maranggi ini biasanya dinikmati dengan nasi, lalapan segar seperti mentimun dan tomat.

3. Sate Padang

Sate Padang berasal dari Kota Padang, Sumatera Barat. Sate ini menggunakan daging sapi yang dipotong dadu kecil dan ditusuk menggunakan lidi.

Daging kemudian direndam dalam kuah khas Padang yang pedas dan kaya rempah, yang biasanya terbuat dari bumbu rendang.

Sate Padang disajikan dengan kuah rendang, nasi, dan dilengkapi dengan irisan ketupat, lontong, atau roti canai.

4. Sate Lilit Bali

Sate Lilit merupakan sate khas Bali yang menggunakan daging ikan atau daging ayam yang dihaluskan dan dicampur dengan bumbu rempah seperti bawang putih, jahe, serai, kemiri, dan terasi.

Campuran bumbu dan daging kemudian dililitkan pada tusukan bambu atau serai dan dipanggang hingga matang.

Sate Lilit Bali biasanya disajikan dengan nasi putih, sambal matah, dan sayuran seperti plecing kangkung.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

5. Sate Tegal

Sate Tegal berasal dari Kota Tegal, Jawa Tengah. Sate ini menggunakan daging sapi yang dipotong kecil-kecil, ditusuk dengan tusukan bambu, dan dipanggang dengan api arang.

Makanan khas Jawa Tengah yang satu ini biasanya disajikan dengan bumbu kacang yang manis dan sedikit pedas, lontong, tauge, dan irisan ketimun.

6. Sate Klatak

Sate Klatak adalah salah satu jenis sate yang menjadi makanan khas dari Yogyakarta, Indonesia.

Nama "Klatak" sendiri berasal dari suara percikan percikan api saat daging sate tersebut digoreng dengan cara ditaburi dengan bara api.

Sate Klatak terbuat dari potongan daging sapi yang dipanggang menggunakan bara api terbuka dengan menggunakan tusuk sate bambu.

Biasanya, daging yang digunakan adalah bagian daging sapi yang memiliki serat yang cukup kuat, seperti paha atau daging bagian dalam.

Proses pemanggangan dengan api terbuka memberikan rasa yang khas pada sate ini.

Yang membedakan Sate Klatak dengan sate pada umumnya adalah cara penyajiannya. Sate Klatak disajikan dalam kondisi matang setengah atau setengah matang, bukan benar-benar matang.

Dalam beberapa kasus, sate tersebut juga diberikan taburan bumbu khusus seperti serbuk merica, garam, dan kecap manis.

7. Sate Kere

Sate kere adalah sejenis makanan khas Indonesia yang terkenal dengan harga yang terjangkau dan menjadi favorit banyak orang.

"Kere" dalam bahasa Jawa berarti miskin atau tidak memiliki banyak uang, dan sate kere awalnya dikenal sebagai makanan yang cocok bagi mereka yang memiliki anggaran terbatas.

Sate kere terdiri dari potongan-potongan daging seperti daging ayam, daging sapi, atau jeroan (hati, usus) yang ditusuk pada bambu atau tusuk sate, kemudian dipanggang diatas arang atau grill.

Dengan cita rasa yang khas dan harga yang terjangkau, sate kere merupakan salah satu contoh makanan Indonesia yang memperlihatkan kekayaan kuliner Indonesia yang beragam dan ramah di kantong.

Itulah beberapa contoh jenis sate khas Indonesia beserta penjelasan mengenai asal daerahnya.

Ada varian sate favoritmu? Nah, setiap jenis sate memiliki cita rasa unik dan berbeda, serta dilengkapi dengan bumbu khas daerahnya masing-masing.

Jika kamu tertarik mengetahui lebih banyak jenis sate khas Indonesia, buku 25 Resep Sate Nusantara bisa jadi referensi.

Buku ini juga dilengkapi resep simple yang bisa kamu recook untuk buat sate seperti cita rasa autentiknya.

Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau