Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Penyebab Angka Kematian Bayi yang Umum Terjadi di Indonesia

Kompas.com - 12/05/2023, 12:00 WIB
 Angka Kematian Bayi  Sumber Gambar: Pexels.com Angka Kematian Bayi 
Rujukan artikel ini:
Mommyclopedia 567 Fakta Tentang Mpasi
Pengarang: DR. META HANINDITA, SP.A(K)
|
Editor Ratih Widiastuty

Bayi yang baru lahir sangat rentan terkena berbagai macam penyakit karena memiliki tubuh yang masih lemah dengan imunitas yang belum mampu melindungi mereka dengan maksimal.

Maka dari itu, dibutuhkan perhatian khusus dan ekstra untuk merawat bayi yang baru lahir agar kesehatannya bisa terjaga dengan optimal.

Pasalnya, apabila kita mengabaikan perawatan bagi bayi yang baru lahir akan sangat berisiko tinggi terkena penyakit yang tentunya dapat membahayakan nyawa mereka.

Dikutip dari UNICEF, angka kematian bayi di Indonesia sebenarnya tercatat sudah mengalami penurunan hingga lebih dari separuh total sebelumnya dari tahun 1980 sampai 2017.

Jumlah kematian bayi baru lahir yang terjadi di Indonesia sendiri mencapai angka sekitar 56.000 jiwa.

Namun, sayangnya, berdasarkan fakta di lapangan juga mengatakan bahwa upaya dalam menurunkan angka kematian bayi baru lahir di Indonesia pun turut mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir.

Untuk menurunkan angka kematian bayi yang baru lahir bukan saja menjadi tugas bagi pemerintah atau dokter, tetapi andil seluruh masyarakat pun dibutuhkan.

Akan tetapi, sebelum mencari solusi dari permasalahan ini, alangkah lebih baik untuk mencari tahu terlebih dahulu penyebab kematian bayi baru lahir yang kerap terjadi di Indonesia.

Apa saja penyebab kematian bayi baru lahir yang sering terjadi di Indonesia? Simak jawabannya berikut ini.

Penyebab Kematian Bayi yang Baru Lahir

1. Infeksi

Dikutip WHO, infeksi adalah salah satu penyebab paling umum kematian pada bayi yang baru lahir.

Terdapat banyak hal yang dapat memancing terjadinya infeksi pada bayi yang baru lahir, seperti tetanus, sepsis, pneumonia, dan diare.

Tidak hanya itu, infeksi yang dialami oleh bayi yang baru lahir kerap terjadi di wilayah-wilayah yang belum mempunyai fasilitas persalinan yang optimal.

Misalnya saja seperti ketika melakukan persalinan, tentunya alat-alat bersalin yang dibutuhkan mesti dalam kondisi yang steril.

Apabila dihiraukan, alat-alat tersebut akan dengan mudah terpapar mikroorganisme yang bisa menimbulkan infeksi pada ibu hamil beserta bayinya yang baru lahir.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

2. Berat Badan Lahir Rendah

Jika bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram atau 2,5 kilogram, maka bayi tersebut dapat dikatakan mempunyai berat badan lahir yang rendah.

Pasalnya, bayi yang memiliki berat badan lahir rendah akan lebih berisiko mengalami masalah kesehatan yang bahkan dapat memicu kematian saat dilahirkan.

Akan tetapi, berat badan bayi yang masih berkisar di antara 2.000 hingga 2.500 gram, biasanya masih bisa ditangani agar lahir dengan selamat.

Jika berat badan bayi di bawah itu, maka biasanya bayi akan lebih sulit dilahirkan dengan selamat.

3. Asfiksia

Asfiksia adalah salah satu komplikasi persalinan yang menjadi penyebab kematian bayi baru lahir paling tinggi di Indonesia.

Kondisi ini berlangsung ketika bayi kekurangan oksigen sebelum atau selama dilahirkan yang ditandai dengan kulit yang membiru, detak jantung menurun, lemah otot, dan sesak napas.

Asfiksia timbul akibat bayi yang tidak keluar ketika dilakukan persalinan karena bayi sudah hampir keluar, namun tersendat di tengah jalan.

Asfiksia menjadi penyebab utama yang mengakibatkan kematian pada bayi yang baru dilahirkan.

Tentunya setelah bayi lahir dengan sehat dan selamat, perawatannya pun mesti diperhatikan, salah satunya adalah pemberian MPASI.

Untuk memperoleh informasi yang kredibel mengenai MPASI, maka buku Mommyclopedia: 567 Fakta Tentang MPASI akan menjawab beberapa pertanyaan seputar MPASI yang pastinya akan sangat dibutuhkan oleh ibu yang baru melahirkan.

Buku ini hadir untuk memberi sejumlah informasi penting mengenai MPASI dalam perannya untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak pada periode emasnya.

Perlu diingat, jika seribu hari pertama bayi dalam janin sampai berusia dua tahun merupakan periode penting dalam menentukan kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan saraf yang optimal.

Buku ini merangkum sejumlah fakta tentang MPASI berdasarkan bukti ilmiah yang ditulis dengan cara point-to-point serta bahasa yang sederhana.

Tunggu apalagi, segera pesan sekarang juga bukunya sebagai panduan yang ringkas, padat, dan mudah dimengerti, sekarang juga di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com