Larutan merupakan suatu campuran zat-zat homogen yang mempunyai komposisi merata.
Terdapat berbagai macam zat yang gampang larut dalam air, seperti garam dapur, gula, dan urea yang apabila dilarutkan di dalam air, maka sifat dari larutan ini akan berubah.
Fraksi mol sendiri berkaitan dengan zat pelarut dan zat terlarut, contohnya seperti gula pasir sebagai zat terlarut.
Larutan akan bergantung pada jumlah zat partikel terlarut.
Cara menentukan jumlah partikel zat terlarut disebut juga dengan konsentrasi larutan.
Sifat kolegatif konsentrasi larutan tersusun dari fraksi mol, kemolaran, dan kemolalan.
Fraksi mol dipakai pada penurunan tekanan uap jenuh.
Sementara kenaikan titik didih dan penurunan titik uap jenuh memakai kemolalan.
Kemolaran digunakan pada tekanan osmotik.
Agar lebih paham mengenai fraksi mol, simak penjelasannya berikut ini.
Fraksi mol merupakan besaran konsentrasi larutan yang menyatakan perbandingan jumlah mol zat terlarut terhadap jumlah mol larutan.
Fraksi mol tidak mempunyai satuan, sehingga ditulis dengan X.
Contohnya, fraksi mol urea 01 ditulis dengan X urea 0,1.
Ini menandakan larutan berisi 0,1 bagian mol urea dalam 1 bagian mol larutan (0,9 bagian mol air).
Fraksi mol adalah satu satuan konsentrasi larutan di luar molaritas dan molalitas.
Fraksi mol merupakan bagian dari zat pelarut dan zat terlarut dari mol total yang berfungsi untuk mencari tahu konsentrasi larutan dengan cara lewat perbandingan jumlah mol sebagian zat, baik itu zat terlarut (np) atau zat terlarut (nt).
Oleh karenanya, jumlah mol dari total keseluruhan komponen larutan, yakni np + nt.
Supaya bisa menghitung fraksi mol, maka diperlukan rumus di dalamnya.
Cara menghitung atau rumus fraksi mol sendiri terbagi menjadi dua, yaitu:
Cara menggunakan rumus untuk mencari fraksi mol zat terlarut adalah cukup dengan memasukkan jumlah dari mol terlarut (nt), selanjutnya bagi dengan jumlah dari mol keseluruhan atau mol zat terlarut (nt) ditambah dengan mol zat pelarut (np).
Xt = ____nt_____
nt + np
Berikutnya terdapat rumus untuk mencari fraksi mol zat pelarut.
Caranya hampir sama dengan rumus fraksi mol zat terlarut, yakni dengan memasukkan jumlah dari mol zat pelarut (np), selanjutnya bagi dengan jumlah dari mol keseluruhan alias mol zat terlarut (nt) ditambah dengan mol zat pelarut (np).
Xp = _____np____
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
nt + np
Tidak hanya itu, selain kedua rumus tersebut, terdapat pula rumus yang terbentuk dari penjumlahan fraksi mol zat terlarut (Xt) dengan fraksi mol zat pelarut (Xp) yang sudah pasti hasilnya adalah 1.
Xt + Xp = 1
Suatu larutan tersusun dari 2 mol zat A, 3 mol zat B, dan 5 mol zat C.
Berapa fraksi mol masing-masing zat tersebut?
Jawaban:
XA = nA/nA + nB + nC
= 2/(2 + 3 + 5)
= 0.2
XB = nB/nA + nB + nC
= 3/(2 + 3 + 5)
= 0.3
XC = nC/nA + nB + nC
= 5/(2 + 3 + 5)
= 0.5
XA + XB + XC = 1
Berapa banyak etanol yang terdapat dalam 800 ml larutan etanol 30% volume?
Jawaban:
Volume larutan = 800 ml
% V = volume zat terlarut × 100% volume larutan
Volume zat terlarut = % V × volume larutan 100%
Volume etanol = 30 × 800 = 240 ml
Nah, agar kamu dapat memahami ilmu kimia secara lebih menyeluruh dan mendalam, maka buku Kimia Dasar 2 yang ditulis oleh Dr. Yayan Sunarya bisa dijadikan sumber wawasan yang tepat dan bermanfaat.
Buku ini ditulis dengan bahasa yang gampang untuk dipahami, pemaparan yang terstruktur dan terperinci, serta visualisasi yang mendukung konten materi, akan dapat membantu pembaca dalam memahami ilmu dasar kimia dengan lebih mudah.
Bukunya dapat dipesan dan dibeli melalui Gramedia.com.